“Begitu dokter. Dia bahkan berani memaki Changmin yang notabene tangan kanan Jung sajangnim. Aku tidak tau apa yang ada dipikirannya namun yang aku simpulkan dia gila,” ucap BoA menggebu gebu menjelaskan kelakuan Karam beberapa hari yang lalu.
Kini BoA tengah bersama Jaejoong diruangannya. Setelah melakukan sesi konsultasi mengenai kesehatan psikis kini mereka melanjutkan sesi ‘bergosip’.
“Lalu, apa dia memaki kau dan Ahra juga?” tanya Jaejoong.
“Ya tentu saja, dia tidak pandang bulu dalam hal memaki padahal kami yeoja. Bukankah itu tindak tidak menyenangkan apalagi dia namja,” jawab BoA.
“Astaga itu keterlaluan. Apa kalian melaporkannya pada Yunho?”
“Tidak, Changmin bisa mengatasinya dan mengusir namja gila itu,” jawab BoA.
Pikiran Jaejoong kini kacau. Di satu sisi kecil ia merasa sedikit cemburu karena ada orang lain yang mengejar Yunho-nya namun ada satu sisi besar cukup berbahaya mengancam Yunho. Ia harus sesegera mungkin menemukan solusi alter ego Yunho sebelum Karam atau bahkan kolega lain Yunho mengetahuinya.
“Dokter Kim… haloo… Oppa!” BoA mengibaskan tangannya ke wajah Jaejoong membuat namja cantik itu tersentak.
“Aih kau mengejutkanku BoA yah.”
“Kau melamun dokter,” ucap BoA.
“Maaf aku hanya memikirkan sesuatu,” jawab Jaejoong. Pikirannya berkecamuk memikirkan kemungkinan kemungkinan yang bisa saja terjadi dan mencoba mencari solusi dari kemungkinan tersebut. Semacam plan yang harus ia buat untuk berjaga jaga. Tak lama BoA pamit untuk pergi dan Jaejoong mengantar BoA sampai luar pintu ruangannya untuk sopan santun belaka.
BoA melambai pada Jaejoong dan Jaejoong pun membalasnya. Tanpa Jaejoong sadari ada empat rekannya yang menatapnya dengan tatapan curiga.
“Apa dia kekasihmu hyung?”-Jongin
“Dia tampak pintar.”-Sehun
“Dia juga cantik.”-Yoochun
“Tapi kelihatan sekali kalau dia centil dan mata keranjang.”-Junsu
Ucapan demi ucapan terlontar dari masing masing mulut rekannya yang membuat Jaejoong terkejut, bahkan ia hampir saja mengeluarkan sumpah serapahnya. Dilihatnya keempat rekannya yang menatapnya dengan pandangan menyelidik.
“Kalian sejak kapan disini?” tanya Jaejoong sewot.
“Sejak hyung melambaikan tangan pada yeoja itu,” jawab Jongin.
“Siapa dia hyung, tidak mungkin pasien bukan. Dia cantik,” tanya Yoochun dan mendapat sikutan dari Junsu yang merupakan kekasihnya.
“Dia pasienku, puas kalian? Dan juga kalau cantik pun Yoona juga cantik,” sahut Jaejoong kesal lalu masuk keruangannya.
.
.
Yunho sedang mengerjakan rutinitasnya. Pandangannya fokus pada lembaran lembaran bernilai ratusan juta dollar tengah ia pelajari. Kaca mata baca bertengger manis dihidung mancungnya yang menawan menambah sisi maskulin dari diri Yunho.Sebuah gebrakan di pintu membuat fokus Yunho pecah. Disana, namja yang sangat ia benci berdiri menatapnya dengan tatapan murka yang sangat terlihat. Yunho tidak mau ambil pusing dan memilih mengabaikan orang itu. Orang itupun tidak terima diabaikan pun berjalan menuju meja Yunho dengan emosi yang tak berkurang. Menggebrak mejanya dengan keras membuat Yunho menghela napas dan menatap orang itu dengan pandangan datar. Ia lihat disana ada Changmin yang berusaha menahan orang itu untuk keluar dari ruangan itu namun gagal karena Changmin mengutamakan kesopanan pada tamu.
“Lepaskan saja, aku akan mengurusnya,” perintah Yunho dan Changmin mengangguk lalu membungkuk untuk ijin keluar ruangan.
Yunho bangkit dari duduknya dan menghampiri namja itu. Menatap namja itu seolah bertanya tujuannya kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Sides of You
FanfictionJung Yunho adalah salah satu dalam jajaran Presiden Direktur muda. Kaya, tampan dan berkharisma namun dibalik pahatan nyaris sempurna itu, Yunho memiliki sesuatu yang membuatnya harus menutup diri dari dunia luar. Kepribadian ganda, itu yang ia alam...