Chapter 16

2.9K 427 27
                                    

Saat waktu luang, Jaejoong menghabiskan waktunya dengan berkeliling rumah sakit. Saat rekannya memilih tidur atau berpacaran, ia lebih senang berjalan menyelusuri tiap koridor rumah sakit dan berjumpa dengan banyak orang.

Seluruh karyawan di Shinhwa hospital mengenal Kim Jaejoong, seorang dokter jiwa di rumah sakit ini. Memang agak aneh, menyatukan lokasi rumah sakit umum dengan rumah sakit jiwa. Namun untuk ukuran rumah sakit sebesar dan seelit Shinhwa hospital itu bisa dilakukan. Mereka tinggal membedakan gedung dan menghubungkan satu gedung dengan gedung lain hanya dengan sebuah jembatan koridor yang terbuat dari kaca. Jaejoong merasa beruntung dapat bekerja di rumah sakit ini.

Kini Jaejoong berniat mengunjungi temannya yang berada dibagian bedah plastik. Jaejoong masuk kesebuah ruangan bertuliskan Jung Sooyeon namun sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu hingga sebuah suara mempersilahkannya masuk.

“Oh Oppa, tumben kemari,” sapa Sooyeon.

“Kenapa? Tidak boleh? Yasudah aku pulang saja,” gurau Jaejoong hendak membuka pintu namun lengannya ditahan oleh yeoja cantik itu.

“Aish kau ini memang ya,” gerutu Sooyeon.

Sooyeon dan Jaejoong memang dokter yang berbeda dari dokter dokter yang lain karena ‘job’ mereka khusus. Yah, bisa dikatakan mereka dokter yang cukup mahal karena mereka menangani pasien khusus. Semacam dokter pribadi namun dilakukan dirumah sakit. Orang orang menyebut mereka dokter lantai 12. (Bagi yang nonton YongPal pasti tau maksudnya)

“Kenapa kemari huh? Aku setelah ini ada pekerjaan,” ucap Sooyeon.

“Apakah merindukan adikku tidak boleh huh?” goda Jaejoong membuat Sooyeon mendengus. Berteman lama dengan Jaejoong membuatnya kebal dengan segala rayuan dari namja yang sudah seperti kakaknya. Terkadang ia bingung, siapa yang wanita disini dan kenapa Jaejoong lebih cantik darinya dari segi wajah yang menurut pakar operasi plastik itu wajah yang sempurna.

“Oppa, aku masih penasaran bagaimana kau mendapatkan wajah ini,” ucap Sooyeon menunjuk wajah Jaejoong sambil mengelilingi sudut sudut wajah Jaejoong.

“Aku diberikan oleh orang tuaku tentu saja,” jawab Jaejoong apa adanya.

“Oppa tau, aku selalu menggunakan sample wajahmu untuk presentasi pencapaian operasi plastik yang berhasil sempurna. Dan sketsa itu adalah wajahmu,” ujar Sooyeon sambil menunjuk sketsa bentuk rahang yang sempurna dan juga ada sketsa mata dengan ekor mata yang panjang yang ia tau itu gambar siapa meski tidak lengkap.

“Yah, wajahku ini asli tau. Lihat,” sahut Jaejoong tidak terima dengan mencubit pipinya, menepuk nepuk rahangnya dan terakhir menekan hidungnya.

“Lihat, rahangku tidak akan bergeser. Tidak ada silikon diwajahku.”

“Iya iya aku tau, kau sombong sekali,” dengus Sooyeon.

Jaejoong terkekeh dan berjalan menuju rak buku diruangan Sooyeon. Memang, jiwa penasaran Jaejoong tentang apapun tidak lekang oleh waktu. Hingga suara pintu diketuk membuat pandangan mereka menuju kearah pintu, sepertinya pasien Sooyeon sudah datang.

“Oppa, kau tidak pergi?” tanya Sooyeon dan dibalas gelengan Jaejoong yang masih fokus dengan buku ditangannya sambil menutup tirai pembatas untuk menyembunyikan dirinya.

“Terserah!”

“Silahkan masuk,” ucap Sooyeon.

“Park Karam-ssi, anda datang lagi rupanya,” sapa Sooyeon basa basi.

Jaejoong mendengar nama tidak asing tersebut lantas sedikit mengintip apakah orang itu benar benar seseorang yang tengah ia pikirkan.

“Dokter, aku ingin mengubah sedikit rahangku. Dibagian sini, ini terlalu bulat aku tidak suka,” ucap orang itu membuahkan kikikan samar dari Jaejoong yang mengenali siapa dia. Park Karam, namja yang berusaha keras merebut Yunho nya.

Five Sides of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang