Chapter - 30 A : Bicara Serius

5.3K 908 104
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Baca Dulu:

⚠ chapter ini belum lolos edit, mohon dimaklum dengan typo ⚠

Maaf sebelumnya karena waktu unggah tertunda terus. Chapter 30 sebenernya panjang, makanya saya bagi dua. Mulai Chapter 30 sudah tidak ada lagi kisah yang remaja. Tapi sisanya bakal terus diselipin kisah2 yang terpotong di chapter dewasa. Karena ada bagian yang masih terpotong. Mohon maaf untuk typo yang belum diedit karena saya tidak punya banyak waktu untuk melakukannya. Chapter 30 B, akan diunggah setelah sudah menyentuh 320 votes. Saya sangat menyempatkan unggah chapter di tengah-tengah kesibukan. Jadi, mohon untuk menghargai usaha saya. Terimakasih.

***

10 tahun kemudian

🎹Alex Dewasa🎹

Kamu tidak akan bisa mengenali siapa pasanganmu dengan sejelas-jelasnya sampai akhirnya kalian hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Dan itu mungkin yang akhirnya Lou alami setelah kami menikah. Saya memang enggan banget sama bau kentut. Pencernaan saya langsung kacau kalau mencium bau semacam itu. Indra penciuman saya memang lumayan sensitif dan kurang toleran dengan aroma yang menjijikan.

Tapi bagi saya sendiri menemukan hal baru dari pasangan setelah menikah itu menyenangkan, atau kata yang lebih tepatnya mengejutkan.

Mempertahankan hubungan selama itu hingga sampai pada keputusan menikah tidaklah mudah. Banyak banget yang sudah saya lalui bahkan untuk bisa memiliki Louisa. Kami sudah melewati banyak sekali tanjakan cemburu, lipatan rindu yang begitu kusut, dan mengacungkan perlawanan versi kami pada siapa saja yang berusaha memisahkan. Setia bukanlah isapan jempol belaka. Saya sendiri sudah menyaksikan kisah-kisah kesetiaan sepanjang saya hidup. Kesetian Ayah pada Ibu yang susah dikaruniai keturunan sampai akhirnya datang kehamilan di tengah-tengah mereka. Kesetiaan Mama mertua ke suaminya yang dulu sempat terguncang kuat. Iya, saat itu, saat sebenarnya saya sendiri kurang mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dan satu lagi kesetiaan yang berusaha saya sendiri perjuangkan.

Menjadi bagian mengagumkan dari hidup seseorang sangatlah berkesan. Saya sempat berpikir bahwa masa lalu akan memiliki efek belenggu yang mengekang hingga selamanya. Tetapi, ternyata itu bergantung pada bagaimana saya menindakinya. Kehadiran Mas Alif saat itu nyaris membuat saya kehilangan Louisa. Itu tidak mudah. Itu bukan urusan yang sederhana. Dan itu bukan hal yang patut diabaikan oleh laki-laki seperti saya yang ingin memiliki Louisa. Saya tergila-gila ingin dia. Saya mencintai dia dengan candu yang nyaman. Intinya, siapa saja yang ingin mengambil dia dari saya, tolong ingatkan, di sini ada saya, orang yang tak patah arang melakukan apa saja untuk memperjuangkannya.

"Kita jadi datang ke undangan keluarganya Om Zaryn?" pagi itu saya bertanya ke Louisa. Dia sedang menyiapkan panekuk di piring, menyiramkan sirup maple di atasnya, dan memotongnya kecil-kecil sebelum menyuguhkan hidangan itu pada saya, dengan sebuah ciuman kecil tentu. Lalu dia berjalan ke belakang kursi dan membetulkan kerah saya.

THE CRITICAL MELODY [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang