1
Sore nanti gue harus menyelesaikan banyak urusan untuk penampilan besok. Mulai dari penyelarasan kostum grup gue, sampai rehearsal untuk terakhir kalinya. Beruntung Ayah nggak mempermasalahkan keikutsertaan gue pada klub ini, jadi walaupun gue pulang sampai sore dia bisa memaklumi, toh dia juga agaknya lagi sibuk banget sama kerjaannya.
Yusuf sama Bre meminta supaya gue banyakin tenang saja. Mereka meyakinkan bahwa semuanya akan berjalan dengan baik. Okelah, sebagai orang yang sudah berpengalaman, nasihat mereka memang patut buat gue dengerin. Rencananya juga gue sama mereka bakal pakai kostum yang selaras. Gue sendiri bakal memakai kaos warna navy-blue yang dirangkap sama blazer warna navy-dark. Sementara celana bakal nyamain Yusuf, katanya pilih yang abu-abu. Gue suka kombinasi warna ini, dan seketika kesukaan gue pada warna navy semakin baik saja.
Selepas pulang sekolah gue buru-buru ke auditorium buat memeriksa stage. Ini bukannya gue yang bertanggungjawab ya, maksudnya gue harus seenggaknya bisa beradaptasi sama suasana buat nantinya. Seisi auditorium sudah rapi dengan dekorasi yang bagus. Suasananya seperti di kafe bahkan penataan kursi buat penonton. Kalau dilihat dari jumlah kursi yang disediakan, agaknya jumlah penonton nanti nggak sebanyak yang gue kira. Bagus deh, mending sedikit ketimbang banyak yang nonton malah bikin grogi. Sekalipun acaranya besok malam dan gue tetap harus melakukan yang terbaik apapun hasilnya nanti.
Buat urutan tampil nanti, panitia nggak bikin undian siapa dulu yang maju. Tapi dilihat dari penilaian rehearsal kedua beberapa hari yang lalu. Dan gue mendapat kesempatan buat tampil di urutan terakhir, sebagai closing. Katanya sih (biar pede), dia yang tampil sebagai closing udah dianggap sebagai most awaited dan bisa dikatakan sebagai yang (ter)baik. Mungkin ini juga karena ada Bre di grup gue. Siapa sih di sekolah ini yang nggak kenal Bre? Itu makanya gue sampai saat ini masih bersyukur banget bisa dibarengin sama The Couple. They deserve to this call.
Video promosi grup gue yang diposting via Instagram juga yang paling banyak ditonton, kalau nggak salah udah menyentuh 1.000 views. Apalagi alasannya? Ya jelas karena ada Bre. Dia udah punya penggemar loh. Followernya bejibun dan bayarannya lumayan bagus setiap kali manggung di kafe. Sempet bisik-bisik, katanya kalau Navy And The Couple Goals ini mau diseriusin, bukan nggak mungkin kalau dia bakal mengajukan grup kita ke kafe biar tampil. Uuuuh, gue baru denger ginian aja udah mules perutnya, seneng banget! Cuman, gue nggak bisa melupakan tanggungjawab gue di sini. Otomatis kalau Bre udah ngomong gitu, gue mau nggak mau harus membawa grup ini sebaik mungkin. Kalau bawaan gue jelek, bukan cuma grup, tapi secara langsung gue juga merusak citra Bre di mata orang-orang. Tapi, seenggaknya kalau Bre udah suka sama lirik gue dan dia antusias banget buat menyanyikannya, ditambah lagi ratusan komentar positif mengalir di postingan, semoga itu bisa membuat gue lebih optimis.
Agak kesel sih ketika banyak anak cewek yang berkomentar,
"Gilaaak! Vokalis cowoknya imut banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CRITICAL MELODY [Sudah Dibukukan]
Fiksi RemajaSELAMAT MENYELAMI! "This book will change your trouble minded about teenage relationship. Because, being forever is not that simple."