Part 3 : Who You Really Are?

712 83 28
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

DIMENSI
Part 03

🔇🔈🔉🔊

"Kenapa kau semarah itu?" Yoongi balik menatap kesal pada Jimin. "Kau sendiri, apa yang kau pikirkan melihat pakaian mereka disini, hah?" Yoongi mendorong dada Jimin kasar. "Kau menduga hal yang sama kan?"

"Aku gak menduga begitu Yoongi-ah" Seokjin malah menyahut. "Kupikir mereka mungkin di........" ia mendadak memegangi kedua pipinya dengan tampang histeris. "Apa mereka dibunuh?"

"Bodoh, kau tidak lihat baju mereka tergantung rapi, memangnya ada pembunuh yang mau taruh baju korbannya dengan rapi setelah menghabisi korbannya?" Yoongi menyepelekan senior kelahiran tahun 1992 itu. Seokjin pun misuh-misuh kesal diberi tahu ia bodoh dalam analisa.

"Kita harus cari mereka," Jimin yang sejak tadi memilih diam, mengembalikan pakaian Taehyung di atas ranting. Seokjin melakukan hal yang sama pada gaun Soeun. Setuju dengan ajakan Jimin.

"Mencari kemana? Jarak dari tebing tadi saja sudah jauh, kau yakin kita bisa menemukannya?" Dibandingkan memikirkan dua orang yang ada dipikiran mereka sekarang, Yoongi sebenarnya ingin istirahat.

"Entahlah," jawab Jimin. "Tanpa usaha, kau hanya akan berlari ditempat yang sama, bukankah kau yang bilang begitu hyong?"

"Kapan aku bilang?" Yoongi garuk kepalanya. Belaga hilang ingatan quotenya sendiri. "Yang pastinya kita harus keluar dulu dari hutan ini, benar kan?" Seokjin bertanya. Jimin menanggapi dengan anggukan kepala.

Yoongi menghela napasnya lelah. Menjengkelkan sekali tingkah Jimin jika merasa cemburu. Hanya memikirkan api cemburu yang membakar hati namja itu dan tidak memikirkan kondisinya yang ingin baringkan tubuhnya. "Tunggu dulu," katanya sebelum mereka melangkah lagi.

"Taruhlah Taehyung dan Soeun itu, tidak melakukannya, tapi pasti ada alasan mereka menaruh pakaian mereka disini,"

Seokjin mendekat. "Kau gak pakai cara kunomu itu, yang jilat jari telunjuk terus kau mengangkat tanganmu,"

"Bodoh, cari tahu arah angin sama cari tahu ini tahun berapa memangnya sama, respectku makin kurang melihatmu Jin-ssi,"

"Sama," Seokjin mendengus kesal sambil bersedekap tangan. Jimin menghela napas melihat dua seniornya itu berdebat. Heran kenapa mereka bisa betah bertahun-tahun sekamar.

Jimin kemudian mengambil langkah lebih dulu untuk keluar hutan. Rasa lapar juga mempercepat jalannya tapi Yoongi yang sudah tidak tahan dengan rasa lapar diperutnya memilih memetik buah cherry yang terlihat. Tapi buah mini warna merah itu jelas tidak mengenyangkan perut lapar.

Mereka bersembunyi sejenak melihat orang-orang berpakaian hanbok yang membawa beberapa batang kayu. "Pakaian mereka sepertinya aku tahu, oh, ini era dinasty Joseon!" seru Seokjin.

Suaranya yang kencang membuat Yoongi dan Jimin menutup mulutnya. Suara Seokjin cukup membuat orang-orang yang mereka lihat tadi berhenti lalu mengabaikan. Tiga detik kemudian mereka berjalan kembali, mengikuti arah datang para pria tadi.

"Astaga, kita benar-benar di jaman Joseon, aku pernah melihat ini di drama," ucap Seokjin yang bersembunyi bersama Jimin lalu memperhatikan orang-orang berpakaian hanbok tampak berlalu lalang. Mereka hanya berdua saja sementara Yoongi memisahkan diri.

"Ingin pingsan rasanya," ocehnya. "Jangan dulu hyong," larang Jimin sambil menahan tubuh namja tinggi itu. Mereka berdua terkejut saat dua pakaian dilempar ke arah mereka. "Ini, dari mana kau dapat?" tanya Seokjin melihat hanbok warna abu ditangannya sementara Jimin berwarna biru.

DIMENSION (BTS & KSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang