Part 16 - Suprised

331 59 38
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

Note : Maaf lagi cerita ff ini terus yang di update. Romantic Zero menyusul 😀

DIMENSI
Part 16

🔆🔅🔅

Dua puluh hari sejak Klan Han menghalangi rencana busuk Minkyu.

“Sudah berapa hari kita disini?” Yoongi bertanya memegangi bahu kanannya yang terluka sayatan pedang oleh Sungwoon dan kini sang Healer yang telah kembali menyembuhkannya. Tapi pengobatannya tidak mudah. Meski luka menganga dibahunya tertutupi, pengobatan yang diberikan Hoseok lebih sakit dari saat sayatan pedang menggores bahunya.

“Ini sudah lebih dari dua puluh hari,” Namjoon menjawab sambil melihat tanggalan yang dibuatnya pribadi. “Kalau ini tanggal 28 mei, maka seharusnya perang berakhir,”

“Sudah selama itu? Kok tidak terasa?” Hoseok yang mengalihkan perhatiannya, menyebabkan Yoongi teriak kesakitan lalu memukuli kepala namja itu berkali-kali. Kesal bukan main dengan kecerobohan Hoseok hingga luka yang seharusnya tertutup menganga lagi.

Seokjin yang menaruh makanan di atas meja kayu menatap lelah. “Hanya ini yang bisa kudapatkan,” katanya menatap nasi kepal yang didapatkannya dari kapal perang yang dimasukinya.

“Gommawo hyong, kau selalu bertanggung jawab soal perut kami,” Namjoon tersenyum pada Seokjin yang tidak disangkanya pantas juga menjadi seorang Leader. Tidak pernah lupa untuk urus makanan membernya. Sementara Namjoon sedang tidak bisa bergerak atau melakukan apapun atas luka yang diberikan Woojin.

“Nee, gimana, Jimin belum balik dari ilusinya, apa tidak apa selama itu.” ditatapinya Jimin yang masih terbaring di atas tumpukan jerami.

Yoongi menatapi Jimin yang masih memejamkan matanya. Saat Jimin masuk ke dunia ilusinya, ia dan Hoseok yang langsung mengamankan namja itu agar raga Jimin tidak diganggu kubu lawan sementara raga Minkyu yang ditinggalkan diamankan oleh Sungwoon dan Woojin. “Kalau dia dan Minkyu, efeknya tidak terlalu besar untuk mereka. Lain cerita kalau kita yang masuk,”

“Taehyung dan Jungkook gimana?” tanya Hoseok usai memperbaiki tulang kaki yang patah pada kaki kiri Namjoon.

“Masih bertahan menghalau Haneul dan yang lain bantu Rusia. Jungkook terlihat masih semangat tapi Taeyung terlihat agak lelah, apa dia belum sarapan tadi pagi?” Seokjin mencoba ingat-ingat apa Taehyung makan sebelum berangkat untuk bertarung kembali.

“Dibandingkan lelah fisik, aku lihatnya dia lelah pikiran,” Namjoon berkomentar usai berterima kasih pada Hoseok yang telah memperbaiki tulang retaknya. Entah bagaimana klan Han tanpa sang healer.

“Aku juga melihatnya begitu. Ish, kenapa Soeun jadi seperti itu sih?” Hoseok terlihat kesal.

“Kemarin kau yang ikut dukung aku untuk memikirkan perasaan Jimin,” Yoongi mengingatkan. Khawatir dengan penyakit mendadak lupa namja itu.

‘Benarkah? Aku tidak ingat.”

Namjoon mengembus napas keras. “Kalian meminta Taehyung memikirkan perasaan Jimin, lalu adakah dari kita yang meminta Jimin memikirkan perasaan Taehyung?” tanyanya sambil melihat sosok Jimin yang masih terpejam.

Yoongi pura-pura meringis untuk menutupi rasa bersalahnya. Memang itu terlalu ikut campur untuk urusan percintaan yang terajut antara Taehyung-Soeun-Jimin. Sebagai seorang Hyong untuk Taehyung dan Jimin, ia seharusnya tidak berat sebelah. Dikarenakan ia lebih akrab dengan Jimin, dengan enteng mulutnya meminta Taehyung yang mengorbankan perasaan.

DIMENSION (BTS & KSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang