Part 7 - Old Friend

558 70 47
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

DIMENSI
Part 07

🔆🔆🔆

Terik sinar mentari yang membakar tidak menyurutkan niat Jung Somin tetap membantu para tawanan lain yang dianggap memiliki penyakit menular, padahal mereka hanya mengalami gejala batuk dan demam. Somin meminta para penjaga pintu untuk mencari rempah-rempahan untuk bahan obat. Semula penjaga menolak karena tidak ingin repot tapi Somin menakuti mereka bahwa jika tidak segera ditangani maka gejala penyakit akan menyebar ke seluruh tawanan dan penjaga.

Usai mendapatkan jenis rempahan yang berguna, dan dibantu Jieun, para tawanan lain bisa lebih lega. Jieun tersenyum menatap Somin yang cepat bertindak, mengingat gadis itu pernah main dalam drama berjudul D-Day bertemakan medis. Tapi mendadak tatapannya berubah cemas.

"Eunnie, bagaimana ini, apa kita akan selamanya disini," Jieun yang baru saja bertanya itu menatap khawatir pada Somin yang saat ini menatapi para tawanan lain yang mulai tampak membaik. Tidak terlalu berisik lagi dengan batuk mereka. Somin menatapi satu persatu para wanita yang terlihat lemah, sementara ruang tahanan lain ditempati para tawanan yang terserang wabah penyakit yang tidak diketahui jenis penyakit mereka.

"Eunnie," Jieun melambaikan tangan didepan wajah Somin yang saat ini tampak melamun. "Eonnie, apa yang kau pikirkan?"

"Aku berpikir diantara mereka mungkinkah ada nenek moyangku?"

"Kau malah berpikir seperti itu," Jieun menatap iba. "Eonnie, tidakkah kau cemas dengan keberadaan kita disini dan memikirkan penyebab kita ada disini?"

Somin menatapi Jieun yang saat di acara Melon Award menyapanya dengan ramah lalu mereka mengobrol dan memilih duduk bersama saat Taehyung dan Soeun membacakan nominator The Best Rookie untuk grop Idol. Tapi keadaan mendadak hening ketika Taehyung malah mengecup bibir Soeun didepan banyak orang.

Cukup mengejutkan untuknya? Tentu saja, tidak disangkanya Kim Taehyung berani melakukannya. Membuatnya berpikir namja itu mesum dengan kelakuannya yang kelewat berani. Sungguh tidak sopan dimatanya, karena Soeun adalah seniornya Taehyung, seharusnya namja itu menghormati seniornya.

"Aku heran Jieun-sshi, kenapa setelah Kim Taehyung buat semua penonton terdiam karena tingkahnya, pusaran badai itu datang, dan keadaan tiba-tiba kacau. Bibirnya itu mengandung apa ya bisa berikan efek kita terlempar ke sini, dan kenapa harus kita berdua saja?"

Jieun tertawa geli, yang sebelumnya ia malah menangis karena ketika ia dan Somin hampir celaka, suasana berubah menjadi berada dalam sebuah rumah dengan memijak tatami. Butuh waktu yang cukup lama untuk mereka menyatukan isi otak dengan kondisi yang terjadi. Keduanya saling mencubit pipi masing-masing dan mereka tidak bermimpi.

Somin menyadari lebih dulu kalau dirinya dan Jieun berada di jaman masa lalu. Melihat pakaian hanbok wanita dengan chima megar yang tergantung membuatnya menebak mereka berada di jaman Joseon. Somin kemudian mengajak Jieun ikut mengambil jeogori dan Chima putih yang berada di atas lemari.

Usai memakainya, sang pemilik rumah datang dan meneriaki mereka pencuri. Somin dan Jieun dilaporkan pada polisi dan berakhir di Pulau Sado. Membantah mereka pencuri juga percuma, karena mereka memang melakukannya.

"Eotthoke," keluh Jieun sambil menunduk. Keluhannya menyentakkan Somin yang melamun. "Apa mungkin, aku terkena kutukan?" 

"Waeyojo, Kau berpikir seperti itu?"

"Entahlah, aku khawatir fans Jungkook menyumpahiku karena kami bertemu lagi,"

"Aigoo, kenapa kau langsung kepikiran tentang dia?" Somin menggoda gadis berbibir mungil itu.

DIMENSION (BTS & KSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang