Part 6 - Meet With Past

564 69 31
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

Note : Author mau ucapin selamat hari Idul Adha ya untuk yang merayakan 😁😁😁. Hari raya kedua yang selalu bikin author bahagia karena makanan selalu bertebaran #ketauanrakus dah 😣

DIMENSI
Part 06

Past Name :
Kim Seokjin - Han Ryujin Rang
Min Moongi - Han Gyongi Rang
Jung Hoseok - Han Hoyeok Rang
Kim Namjoon - Han Moon Rang
Park Jimin - Han Kyumin Rang
Kim Taehyung - Han Hansung Rang
Jeon Jungkook - Han Hanmook Rang

🔆🔆🔆

Dalam paviliun Selatan khusus sang Raja dengan pondasi dan pilar lebih besar itu tampak di dalamnya Raja Hyeonjong merenungkan sikapnya yang kemarin mengusir Sukhwi dan Hansung demi stabilitas negara dan tidak ingin diusik masa pemerintahannya yang masih seumur jagung sejak penobatannya menjadi Raja ke 18. Tapi meskipun begitu ia tetap memiliki niat untuk memantau kondisi mereka di pulau Sado.

Ke lima adik perempuannya, minus Sukhwi mogok bicara dengannya akibat kebijakannya yang dianggap gegabah dengan percaya pada isu penggulingan masa pemerintahannya yang bakal dilakukan Sukhwi dan Hansung. Ke lima saudarinya itu masih menjalankan aksi mogok bicara dan tidak memakan apapun sampai Sukhwi dan Hansung dipanggil kembali ke Istana Gyeonbokgung. Ke lima saudarinya masih memakai hanbok putih untuk menunjukkan rasa kehilangan mereka akan sosok Sukhwi dan Hansung dalam Istana Gyeongbokgung.

"Jeonha, Panglima Ma datang untuk menghadap," seru Kasim yang berada di balik pintu geser. Raja mempersilahkan Panglima Ma untuk menemuinya karena memang ia memerintahkan Panglima pilihan ayahnya untuk menjaga Sukhwi seumur hidup itu menghadap dirinya.

"Salam hormat Jeonha, semoga anda panjang umur selalu dan masa pemerintahan anda abadi," Panglima Ma yang masuk segera melakukan soja, bersimpuh lalu bersujud.

Raja Hyeonjong merasa disindir oleh Panglima yang selalu jujur dalam berkomentar itu. Jika tidak mengingat jasa besar Panglima Ma yang besar atas perlindungann pada keluarga kerajaan, terutama Sukhwi, mungkin ia sudah menyuruh prajurit memenggal pria berusia 35 tahunan itu.

"Panglima Ma, apa kau merindukan Sukhwi?"

Panglima Ma yang bersimpuh itu mengalihkan wajahnya, ekspresinya terlihat kesal dan mengerat kuat kepalan tangannya. Pertanyaan bodoh sang Raja membuat hatinya jengkel. Bagaimana bisa sang Raja mempertanyakan hal yang sudah diketahuinya. Tentu saja, ia merindukan Sukhwi dan juga Hansung. Ia sudah mengumpulkan daftar nama untuk calon bayi Hansung karena namja itu merasa terhormat jika Panglima Ma memberi nama pada anaknya. Para dayang, terutama Dayang Kwak menjadi sakit akibat rasa rindunya melayani putri mendiang Raja ke 17. Jujur saja, panglima Ma memiliki perasaan ingin memegal para penghasut Raja yang menyebabkan terusirnya Sukhwi dan Hansung.

"Kau kelihatannya ingin membunuhku Panglima Ma,"

Panglima Ma segera mengalihkan wajah ke depan lalu bersujud. "Hamba tidak berani memiliki pikiran seperti itu Jeonha, hanya saja hamba sungguh kecewa dengan kebijakan anda demi stabilitas negara dan menghindari pemberontakan yang anda tuduhkan pada tuan putri Sukhwi dan suaminya. Setahu hamba, Yang Mulia sangat arif dan bijak dalam mengambil keputusan. Yang Mulia, bahkan membela Hansung saat para perdana menteri memaksa mendiang Yang Mulia Raja Hyojong untuk mengusir Hansung dari Istana. Kemana Yang Mulia Raja Hyeonjong yang mengaku suka Hansung dan mempersilahkan satu manusia tidak jelas asal usulnya itu berada dalam Istana?"

Raja Hyeonjong merenung. "Maaf kalau hamba lancang Jeonha, tapi hamba perlu mengingatkan, saat malam pemberontakan sebelum penobatan anda, bukankah seharusnya anda tewas? Tapi Hansung memasang badan melindungi anda, ini seperti air susu dibalas tuba Jeonha, dia menyerahkan nyawa tidak hanya untuk wanita yang dia cintai tapi juga untuk keluarga kerajaan,"

DIMENSION (BTS & KSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang