Part 13 - Reward From King

400 65 17
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

DIMENSI
Part 13

🔆🔆🔆

Dalam kondisi menunggu pesawat menuju Jepang itu Jimin melihat ke arah Soeun yang memejamkan mata dan bersandar pada jendela kaca ruang tunggu. Jimin merenungi tingkah Soeun tadi yang mengecek tentang anggotanya melalui aplikasi. Rasa ingin tahu gadis itu tinggi meski ia sudah memanipulasi ingatannya. Tapi ucapan Seokjin benar. Ilusi yang diciptakannya tidak akan bertahan lama, karena ketidaksempurnaan kemampuannya tersebut.

Flashback

Dengan sangat perlahan Jimin membuka matanya yang terasa sedikit berat dan setelah fokus ia menatapi seorang namja yang bersedekap tangan dan duduk di atas kursi berposisi tidak jauh dari ranjang. Namja yang memiliki leher panjang indah dan bahu lebar itu tersenyum.

"Sudah bangun Chim?"

"Kau masih saja panggil Chim," Jimin memegangi kepalanya. "Sudah selesai main sandiwaranya Chim? Tidak lama lagi kekuatanmu yang belum sempurna ini akan menghilang, hmm, sejam lagi, dua jam?"

"Kekuatan apa? Dimana pacarku?" Jimin memegangi kepalanya yang terasa sakit. Ia segera menurunkan kakinya ke tepi ranjang lalu memijat kepalanya. "Mendapatkan wanita yang kau cintai dengan cara instan begini, kau pikir berhasil Chim? Bukankah kau justru menunjukkan kekalahanmu pada Taehyung?"

Jimin mengangkat kepalanya lalu menatap dingin ke arah Seokjin yang tetap memasang senyum atas reaksinya. "Apa maksudmu?"

"Tae sudah bilang padaku sebelumnya. Cinta diantara dia dan Soeun bukan terjadi karena Hansung dan Sukhwi tapi memang rasa suka itu sudah ada sebelum ingatan kembali. Rasa suka itu mengalir begitu saja seiring mereka melakukan perjalanan. Benih-benih cinta itu sudah ada dalam benak dan mungkin disebabkan mereka saling membutuhkan, jika diingat mereka berpikir hanya berdua saja yang terjebak di dunia dimensi. Chim," Seokjin menatap lembut. "Kalau Tae yang kita anggap aneh dan rasanya sulit untuk memiliki kekasih, kecuali hanya mengandalkan ketampanannya itu, maka kurasa kau seharusnya bisa merebut hati wanita yang kau sukai. Pada army dan wanita lain, kau mudah mengeluarkan rayuan manismu, tapi kenapa seorang Soeun saja kau malah menunjukkan rasa cinta dengan tindakan pengecut."

"Aku tidak mengerti,"

"Mencobalah untuk mengerti," sela Seokjin. "Kau tahu kenapa Yoongi memukulmu lalu menyentrummu? Dia muak, kau melibatkan yang lain, jengkel karena Jimin yang dikenalnya berkepribadian kuat dan memulai karir dengan perjuangan, malah terbujuk oleh rayuan Minkyu, yang menawarimu untuk menciptakan ilusi yang dikolaborasikan. Kau tidak tahu, Minkyu ada di acara fans sign, untuk mentertawai kita, yang mudah dipecah hanya karena urusan cinta,"

Jimin mengalihkan wajah, malas menatapi mata Seokjin. "Mikyu mentertawai Yoongi setelah Yoongi berkata pada army bahwa kami sangat kehilanganmu."

Jimin segera berdiri sambil merenggangkan otot leher dan jemarinya lalu menatap dingin penasehatnya itu. "Sudah ceramahnya......Leader?"

Seokjin tertawa tipis, sedikit meremehkan. Ia pun memegangi tangan kanan Jimin sebelum namja itu pergi. "Karena kau masih dalam pengaruh Minkyu, aku masih bisa maafkan. Bersyukurlah aku bukan Yoongi, aku bisa saja membakarmu dalam ilusi ini Park Jimin,"

Jimin menatapi kedua mata Seokjin yang tampak memancarkan sorot kemarahan yang mendalam. Biasanya Seokjin marah pun bisa mengundang tawanya. "Pada akhirnya apa yang kutakutkan dulu benar. Suatu saat kau pun berada di pihak Minkyu, kakakmu sendiri. Tebakanku selalu benar kan, Kyumin,"

Jimin menyibak poninya dengan tatapan jengkel. Seokjin berkata lagi; "Undangan pernikahan mereka belum dibuat Chim dan belum ada kesepakatan mereka menikah. Kau masih ada kesempatan untuk merebut hati gadis itu tanpa memanipulasi ingatannya dengan ilusi ini." Seokjin menghela napas sejenak.

DIMENSION (BTS & KSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang