Part 14 [Sick]

1.1K 85 3
                                    





Please don't hide what's important


~fourlove~









"Lisa-ya..."

"Ne eonnie"

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Yeoja cantik itu membuyarkan lamunan Lisa yang entah sejak kapan sudah termenung menatap kertas-kertas serta I-phone nya yang selalu ia perhatikan.

"Membuat musik"

"Musik genre apa?"

"Genrenya bebas, yang pasti diaransemen gitu". Kata Lisa.

Wajahnya murung dan terlihat kacau. Entah sudah berapa lama Lisa terdiam di Apartemen itu sendiri. Dan untung saja ada Rose yang sepertinya ingin menyelamatkan nya.

"Boleh ku bantu?"

"Tentu saja eonnie-ku cantik. Kau memang harus membantuku, waktunya hanya 1 minggu dan sudah 2 hari terlewatkan" jawab Lisa frustasi.

"Benarkah?, kau memang perlu bantuanku. Dalam 2 hari itu bisa terselesaikan asalkan aku yang membantumu" kata Rose dengan enteng.

"Yak!! Kalau begitu cepat bantu aku, buat sespesial mungkin"

"Memangnya buat apa? Kau mau menggunakannya dalam audisi itu yah?"

"Buķan sih, ini buat seseorang, tapi harusnya memang aku juga membuatnya untuk audisi.." kata Lisa melemah saat mengetahui jika ia juga harus mempersiapkan untuk audisinya nanti.

Lisa sebenarnya sudah berbakat dalam membuat aransemen musik, hanya saja pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Entahlah, yang jelas pikirannya berkecamuk tidak jelas sehingga membuat otaknya kini melemah dan tidak encer untuk berpikir. Yah itulah kelemahan terbesar Lisa, yaitu otak dan pikirannya. Dia sebenarnya tidak boleh banyak pikiran dan beban yang akan membuat otaknya buntuh. Karena bisa saja itu dapat berpengaruh terhadap kesehariannya hingga membuatnya stres dan lemot. Walau sebenarnya ia agak lemot sih. Hehe.

Untung saja ada Rose yang sudah tidak diragukan lagi dalam bermusik. Rose memang selalu membantu Lisa dalam hal musik tapi tidak sebanyak yang sekarang akan ia kerjakan karena berhubung Lisa dalam kondisi yang tidak baik.

"Seseorang? Siapa?"

"Vernon"

"Seharusnya kau membuatnya untuk audisi dulu"

"Tidak, ini untuk tugasnya Vernon. Aku sudah berjanji akan membantunya"

"Lalu kenapa dia tidak datang untuk membantumu mengerjakannya. Harusnya kalian berdua yang membuatnya"

"Aku sudah memberi tahunya tapi sepertinya dia sibuk dengan pacarnya" kata Lisa dengan nada melemah

"Kenapa seperti kamu putus asa begitu. Biasanya kamu yang sangat bersemangat dalam hal begini"

"Molla, kepalaku pusing. Aku sebenarnya ingin memberinya hadiah dengan musik itu khusus buat dia dan dari aku yang membuatnya sendiri. Tapi kepalaku pusing dan aku tidak bisa menyelesaikan musik ini eonni.. hiks hiks" Lisa mulai menangis menatapi semua keluhannya.

Rose yang melihatnya semakin sedih melihat dongsaeng kesayangan nya menangis seperti itu. Dan senyum terukir diwajahnya untuk memberi semangat pada Lisa agar jangan mudah menyerah seperti apa yang dikatakan Lisa padanya.

Baiklah mari kita kerjakan bersama-sama. Akan lebih bagus kan bila memakan gitar kesayanganku haha. Mereka pun mulai mengerjakannya dengan penuh semangat.. demi Vernon. Iya demi Vernon dan untuk Vernon.

FOUR LOVE ♡♡[Blackpink × Seventeen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang