Bukan kamu yang salah
Bukan aku yang salah
Mungkin memang begini kenyataannya
Bahwa kecewa itu pasti datang~RoseannePark~
~
Eomma, aku merindukanmu
Masih dirumah sakit dengan orang yang sama dan tempat yang sama. Kedua namja yang sedari tadi menemani Jisoo itu kini menatap Jisoo dengan pikiran yang berkecamuk. Keduanya ikut merasakan kesedihan Jisoo yang sangat merindukan eomma-nya itu.
Tapi bukan itu yang sedang mereka pikirkan. Melainkan pertanyaan-pertanyaan yang melayang dipikiran mereka. Pertanyaan yang selalu muncul bahwa siapa sebenarnya dalan dari lukisan itu. Sebenarnya itu tidak masalah. Hanya saja mengirimnya secara mengejutkan tanpa tau siapa pengirimnya adalah hal yang aneh. Bagi Mingyu dan Vernon itu sangat mencurigakan. Ditambah lagi perkiraan Vernon yang mengatakan kalau hasil karya itu mirip dengan hasil tangan Wonwoo. Dan itu membuat Mingyu curiga setengah mati. Apakah memang ini menyangkut Wonwoo atau hanya perkiraannya saja. Mingyu harus mencari tahu secepatnya.
Suasana masih canggung dan kedua namja itu masih diam tak terkutik. Saat dirasa Jisoo mulai terisak dengan kencang, Mingyu mendekat kemudian memberikan dekapan hangatnya untuk menenangkan Jisoo.
Kemudian saat itu juga Rose dan Jennie datang dengan wajah terkejutnya melihat Jisoo yang terisak direngkuh Mingyu memandangi foto yang aslinya adalah lukisan itu. Padahal kan sebelum mereka keluar Jisoo terlihat baik-baik saja. Tapi melihat Jisoo yang rapuh itu membuat mereka ikut sedih. Mereka tau Jisoo pasti merindukan eomma-nya, dilihat dari benda yang ia genggam dan racauan Jisoo yang memanggil eomma-nya berkali-kali.
Sebelum Jennie menitihkan air matanya dan bertanya panjang lebar, Rose sudah lebih dulu menjatuhkan air matanya dengan sangat deras. Seolah Rose lah yang paling rapuh disini. Membuat mereka yang ada diruangan itu terkejut melihat Rose kecuali Jisoo. Pasalnya Rose adalah gadis periang dan cerewet. Entahlah dia tidak tau jika dirinya bisa secengeng ini.
Ia pun memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu dan pamit pulang dengan alasan kalau dirinya baper dan juga merindukan eomma-nya yang berada di Australia. Padahal baru beberapa hari ia bertemu di Seoul. Tentu saja ia sudah terpaksa berbohong.
Vernon yang melihat itu pun mengerti dengan perasaan Rose. Dia tau dari apa yang dilihat Rose dan apa yang dipikirkan gadis itu. Vernon ingat percakapannya dulu saat makan bertiga bersama Rose dan Lisa. Kalau Wonwoo sibuk dengab kegiatan melukisnya. Vernon juga ingat bagaimana Rose dengan percaya dirinya yakin kalau dirinya yang dilukis.
Vernon yakin lukisan yang digenggam Jisoo itu adalah hasil tangan Wonwoo yang diam-diam mungkin menyukai Jisoo. Ia yakin dan sangat yakin. Dan ia pasti akan mencari tau kepastiannya.
Vernon sebenarnya merasa kasihan dengan Rose. Ia tidak suka Rose dipermainkan seperti itu. Menurutnya Rose adalah gadis dan baik juga sangat ceria. Bukannya Vernon menyukai Rose, hanya saja ia tidak terima hyungnya mengecewakan gadis sepertinya.
Dengan tekad yang penuh ia pun menyusul Rose dengan cepat meninggalkan rumah sakit itu. Tidak peduli dengan sekitar. Yang jelas ia harus menemani gadis itu yang sedang kecewa.
~
Kalau kalian bertanya kemana Lisa. Jawabannya adalah dikantin rumah sakit. Sedang beradu pandang dengan orang asing menurut Lisa. Yang notabennya adalah pacar Vernon. Siapa lagi kalau bukan Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR LOVE ♡♡[Blackpink × Seventeen]
FanfictionKami adalah takdir kalian dan kalian adalah takdir kami. ~FourLove~ Cast: - Blackpink - Seventeen (hip hop team)