⚓Minhyun : Call!

128 20 0
                                    

Mengapa kau merasa ragu?

Kau hanya perlu satu panggilan

Aku akan selalu siap.

-Hwang Minhyun

Aku bermain piano diruangan musik ini secara asal dan tak peduli. Dengan ringan aku menekan tutsnya lalu aku melihatnya melewati ruangan musik. Dia terlihat seperti biasa, cantik dan memiliki kharisma tersendiri. Dapat kulihat senyumnya menanggapi sapa para murid lainnya. Sampai akhirnya dia menoleh dan melambai kepadaku begitu menyadari aku yang sedari tadi menatapnya.

Aku sudah diam-diam menyukainya sejak semester pertama di kuliahku. Kami dalam satu kelas yang sama. Aku duduk dengan Sungwoon saat itu dan dia berjalan sambil menggunakan headseat dibelakangku. Aku langsung membenarkan cara dudukku lalu memberikan isyarat kepada sungwoon.

Aku langsung menatapnya dan dia menatapku sebentar sebelum akhirnya pacarnya datang

"Hei dia sudah punya pacar" Sungwoon berbisik kepadaku dan aku langsung menunduk dan tak lagi menatap mereka berdua. Kelas berjalan seperti biasa dan aku berusaha untuk fokus dengan pelajaran.

Setelah jam kuliahku berakhir, aku, sungwoon dan jisung mencari akun sosial medianya. Dan aku menemukan bahwa dia membutuhkan seorang namjachingu yang bisa kau andalkan seperti superman.

"Kau yakin kau seorang superman?"

"Aku cukup yakin aku bisa diandalkan "





Besoknya, aku sedang berkunjung ke perpustakaan kampus untuk mencari bahan materi untuk makalah ku tepat ketika aku melewati barisan buku mengenai psikologis aku menatapnya. Dia melirikku hingga akhirnya dia meninggalkan ku begitu saja

"Hei?" Suaraku perlahan-lahan pelan hingga akhirnya aku mengurungkan niatku dan kembali mencari buku keperluan ku.

Aku keluar dari perpustakaan setelah aku meminjam 4 jenis buku dan langsung dihadang oleh ketua pertunjukan bulanan.

"Minhyun-ah, maukah kau menggiringi pertunjukan?" Aku berfikir sebentar.

"Siapa pemerannya?"

"Ada banyak tokoh utamanya adalah (Y/n). Yeri, Chungha, dan masih banyak. Bagaimana?"

"Kapan latihannya akan dimulai?"

"Hari ini jam 2. Gomawo minhyun-ah"

Aku langsung menelpon jisung jika aku tak bisa mengikuti belajar bersama hari ini.













Latihan sudah dimulai, beberapa pemeran sudah mendapatkan script nya dan mulai membacanya sedangkan aku diberitahu mengenai lagunya. Kini saatnya pemeran mulai mempraktekkan beberapa percakapannya, semua orang tampak sibuk dengan aktivitasnya hingga pacarnya datang, menarik tangannya kasar

"Kau berselingkuh?"

"Apa maksudmu Donghan? Aku tidak pernah berselingkuh"

"Yang benar saja! Aku melihat kau memeluknya. "

"Mana buktimu? Kau jangan asal nuduh. Aku tak pernah berselingkuh "

Pacarnya langsung mengeluarkan hpnya dan menunjukkan sesuatu yang bisa ku tebak adalah foto.

"Itu sepupuku jaehwan. Kami tidak punya hubungan apa-"

"Tidak mungkin! Kita putus"

Aku dapat melihatmu yang sudah sangat menahan emosimu. Lalu dengan buru-buru kau raih tas mu dan pergi. Semua orang yang menatap kejadian itu terdiam dan bersikap seolah tak terjadi hal yang luarbiasa. Aku langsung keluar menelusuri lorong kampus hingga akhirnya aku melihatmu sedang menangis di sebuah lorong sambil meringkuk.

Aku tak tau harus berbuat apa. Jika aku langsung mendekatinya aku takut aku akan menjadi seseorang yang buruk dimatanya, maka dari itu aku hanya diam dan kembali ke ruang pertunjukan.

Hari ini, aku harus menampilkan makalahku. Sebenarnya ini tidak bisa disebut makalah. Ini hanyalah sebuah film yang diubah menjadi bentuk kertas film dan diputar ulang dikelas.

Setelah aku meletakkan semua yang kuperlukan di ruang khusus yang biasa dipakai untuk orang-orang bagian perfilm-an aku menatap kearah kursi kelasku.

Aku dapat melihatnya berjalan lunghai dan duduk di salah satu kursi di kelas. Pikiran ku mulai berubah. Aku raih beberapa klip kertas film, memotongnya, lalu menyambungkanya ke kertas film lainnya dan menggulungnya ke roll film.

Ruangan mulai ramai, lampu mulai dipadamkan dan aku dengan cepat memasukkan gulungan roll itu dan memutarnya cepat. Dia menonton film itu. Dapat kulihat, kepalanya perlahan-lahan mulai tegak. Aku tidak peduli dengan ocehan orang lain mengenai klip film yang selalu berbeda lalu dia memutar kepalanya menatapku dan aku tersenyum kepadanya.





Besoknya, tepat setelah latihan untuk pertunjukan selesai, aku langsung berkemas dan berencana beranjak dari kampus.

"Hei, Minhyun-ah. Kau sedang sibuk?" Aku menoleh kearahnya

"Oh, eh, Hai (Y/n). Emn, tidak kenapa?" Dia tersenyun manis mendengar jawaban dariku. Aku semakin gugup melihatnya yang tertawa.

"Bagaimana jika aku menraktirmu makan malam dan menonton?" Aku melotot mendengar ucapannya. Dia tertawa melihat ekspresiku dan aku langsung berdeham dan menatapnya datar

"Ya, aku bisa sampai jam 7" Dia masih terkekeh mendengar ku

"Bagus kalau begitu ayo kita pergi" Dia menarikku dan aku lagi-lagi terkejut melihatnya. Setelah cukup lama dia menarikku, dia berhenti dan aku langsung menambraknya

"Kenapa kau berhenti tiba-tiba? Aku minta maaf karena menabrak m-"

"Kau yakin kau bisa menjadi superman untukku?" Dia bertanya kepadaku dengan wajahnya yang lumayan dekat.

Aku sangat tak bisa melihatnya seperti ini. Sangat imut dengan suara yang dibuat-buat dan tubuhnya yang mungil. Aku terkekeh pelan dan mencubit pipinya































"Superman got nothin' on me"


















*Ins: One Call Away-Charlie Puth

*Ins: One Call Away-Charlie Puth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Call-Minhyun
End. ⚓





WannaOne IMAGINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang