Bagian 22

13.1K 769 37
                                    

Kuukir namamu di hatiku menjadi bagian dari do’aku. Ku toreh segala ingin bersama harap melambung jauh ke langit ketujuh berharap bisa berjalan beriringan denganmu di surga-Nya.

•••

Kayla duduk bersimpuh di belakang Faiq setelah berbulan lamanya mereka mengarungi bahtera rumah tangga, ini adalah pertama kalinya mereka melakukan shalat malam bersama. Diimami Faiq dan dimakmumi Kayla. Duduk bersimpuh di hadapan Sang Ilahi Rabbi bermohon ampunan dan memanjatkan segala do’a yang baik.

Setelah shalat Kayla mencium punggung tangan Faiq yang dibalas pula ciuman di kening Kayla. Faiq menatap lekat wajah cantik Kayla dengan lekat. Di wajah Kayla nampak jelas pipinya yang bersemu merah membuatnya sangat manis ditambah sesungging senyum menampakkan dua lesung pipit dan dua pemanis di kedua sisi bibirnya yang ia persembahkan kepada Faiq disepertiga malam ini membuatnya terlihat sangat menawan.

Perlahan tangan Faiq melepas mukena yang masih menempel di tubuh Kayla, menampakkan rambut panjang yang tergerai dan hitam pekat. Faiq menggendong Kayla kemudian mendudukkan tubuh mungil itu di tepi ranjang. Suasana malam menjadi sangat menegangkan ketika Faiq mulai memainkan kancing baju Kayla. Hati kedua insan itu saling berlomba berdesir hebat dan jantung keduanya berdetak di luar batas normal. Cinta yang mereka simpan sepertinya akan mereka tumpahkan disepertiga malam ini.

“Saya akan mengambil hak saya,” bisik Faiq tepat di telinga Kayla.

Ibadah itu akhirnya terlaksanakan, dua insan yang telah jatuh cinta kini menyempurnakan ibadahnya, bibir ranum keduanya bertasbih menikmati indahnya cinta mereka. Terlaksana sudah apa yang memang seharusnya dilaksanakan. Tercapai sudah keinginan memiliki seutuhnya. Cinta, hasrat, nafsu menjadi satu dalam ikatan suci pernikahan.

Allah Maha Pembolak Balik Hati. Allah telah membuat satu hati yang membenci menjadi sangat mencintai. Allah telah menunjukkan kuasa-Nya. Hati. Siapa yang bisa menebak jika awal pertemuan diawali dengan kebencian namun pada akhirnya cintalah yang berlabuh pada hatinya. Cinta tidak bisa dipungkiri dan selalu datang pada waktu yang tepat seperti halnya cinta Kayla kepada Faiq.

•••

Faiq memainkan hidung mancung Kayla saat perempuan di hadapannya tertidur dengan lelapnya. Alis indah Kayla membentuk sempurna seperti bulan sabit, matanya bulat dinaungi bulu mata yang tebal dan bibir ranumnya, sempurna sudah makhluk cipataan Tuhan yang berbaring di sampingnya.

“Kamu terlihat sangat cantik saat tidur seperti ini,” ucap Faiq lirih.

Sebelum Faiq beranjak dari tempat tidur ia membelai lembut rambut dan mengecup pucuk kepala Kayla, kemudian melangkahkan kaki untuk membersihkan tubuhnya lalu berangkat ke masjid yang tidak jauh berada di dekat rumahnya. Tanpa berniat sedikitpun membangun istrinya yang sedang tidur pulas.

Lima belas menit kemudian......

Tangan Kayla meraba tempat tidur di sampingnya mencari keberadaan Faiq namun ia tidak menemukan suaminya, tangannya hanya mendarat dibantal yang tak bertuan. Perlahan Kayla membuka matanya tidak ada Faiq di sana. Mungkin sudah ke masjid. Batinnya.

Kayla beranjak dari tempat tidur, dia akan keluar dari kamar suaminya setelah merapikan tempat tidur. Langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar itu saat matanya melihat selembar kertas dengan tulisan tangan yang rapi menempel di daun pintu.

Ana uhibbuki fillah Kayla Nadhifa Almaira❤

Sesungging senyum menyembul keluar dari kedua sisi bibirnya, Kayla hendak melangkahkan kakinya namun urung ia terlebih dahulu mengambil kertas yang masih menggantung di luar daun pintu kamarnya itu kemudian masuk ke dalam lalu menempel kembali kertas itu di dinding dekat meja belajarnya.

Kamulah Takdirku (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang