Tapak

53 8 0
                                    

Jejak kakimu masih tergambar jelas pada jalan cerita yang pernah kita lewati, ia kekal berbekas tak terganti, hanyasaja tiap aku mengunjungi, kau hanya menjadi ilusi yang kerap berandai didalam nadi "akan-kah kita kembali melanjutkan cerita yang pernah mati?". Tapak kakimu tak akan pernah pudar diterjang hujan, tiada yang mampu menghapusmu sekalipun reruntuhan. 

 Aku adalah ilalang, kau adalah petualang, sehingga ketika kau melewati tanah yang kutumbuhi, jejakmu tetap abadi, terukir sebagai senang yang telah mati. Aku begitu senang kau singgahi, aku binasa kau tinggal pergi.

Meski kini tempatku tumbuh bukanlah tanah yang kau tapaki, aku mengenangmu sampai ku gugur ditelan bumi. Berhati-hatilah disetiap tanah yang kau tapaki nanti, semoga tiada tumbuhan yang kau kira mengobati namun malah meracuni.

Karena, manusia saat ini sudah tak mungkin seperti Nabi, bisa saja kebaikannya sekedar tempat bersembunyi, padahal ia sudah sangat siap melukai.

Gubahan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang