Album tanpa judul itu masih ku simpan dalam galeri otakku, ia mengekangku untuk tidak melupakanmu, namun firasatku lebih kuat berkata "berhentilah mengingatnya, ia telah berjalan menyusuri asa, lekaslah pergi, ada banyak kebahagiaan yang tak sabar kau hampiri ". Pekat warnamu masih menjadi hal yang kucumbui. Namamu,wajahmu,hal yang kau sukai, masih tersimpan dalam memori.
Segala tentangmu, segala tentang kita, juga mimpi-mimpi kita yang kandas begitu saja, kian memutar dikepala sebagai bahagia yang pernah ada. Penyesalanku, adalah mengenalmu terlalu jauh, sehingga melupakanmu adalah alasan mengapa derita ini berlabuh.
Kenangan adalah mahakarya yang pernah kau ciptakan, aku mengetahui, setiap manusia memiliki kenangan manis yang menjadi pahit dikemudian hari, firasatku kian berkata " jika engkau mengingatnya sebagai pelajaran maka ingatlah ia hingga ajal menghampiri, namun,lupakanlah ia yang pernah kau miliki, jika kenangan itu hanya akan menyakiti diri sendiri".
KAMU SEDANG MEMBACA
Gubahan Rasa
PuisiTentang rasa yang pernah menguat lalu melemah, sangat kuat lalu hancur dengan sesaat.