Bagaimana caramu menatapku dahulu ? sebagai seorang kekasih atau hanya sebagai teman ceritamu yang lirih. Siapa aku dalam hatimu ? penguasa atau hanya sekedar tamu yang kau tunggu kepulangannya. Ada kah aku didalam sana ? tunjukkan aku diruangan mana aku berada? akan kucari, agar aku tau siapa aku dalam hatimu sebenarnya.
Pertanyaan-pertanyaan itu timbul sebagaimana adanya. Aku tak perlu penjelasanmu, kau cukup membaca satu persatu, agar kau sedikit mengerti duka seorang yang tak pernah kau anggap ada.
Puan, aku benar benar ingin kau membaca ini, aku bukan berharap kau kembali, aku hanya ingin kau sadari, bahwa apa yang kau lakukan padaku kemarin, akan terjadi padamu dikemudian hari. Bagaimana ? sudah siapkah kau patah hati ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gubahan Rasa
PoesíaTentang rasa yang pernah menguat lalu melemah, sangat kuat lalu hancur dengan sesaat.
