Ingin

74 11 0
                                    

Aku pernah merasa ingin kau kasihani, namun kau memilih berpura-pura mati agar tak bersusah payah menuruti, aku pernah merasa ingin kau anggap ada namun kau memilih bungkam dan seperti tak tahu apa-apa. Aku ingin sejenak lelap dipangkuanmu, namun kau seperti lebih memilih memotong kedua kakimu. Kau pernah bersandar dibahuku sebagai luapan kejenuhanmu, lalu setelah inginmu terwujud, jenuhmu hilang dan bahuku tak kau hiraukan.

Inginku kerap ku tahan dengan sabar, agar segala yang kau impikan kau capai dengan kesempurnaan, aku selalu berdoa agar keinginanmu diperkenankan Tuhan, hingga aku lupa bahwasanya" ketika manusia sudah tercapai keinginannya ia senantiasa lupa, bahkan kepada siapa dia berdoa". Ada sedikit penyesalan mengapa aku mendoakanmu, andai saja aku berdoa agar Tuhan tak mewujudkan permintaanmu, kau akan tetap bersandar di bahuku sepanjang waktu.

Kini inginku hanya sebatas halusinasi, tak akan mungkin berevolusi menjadi nyata dikemudian hari, karena aku sadar bahwa berharap kepada manusia hanya menyakiti diri sendiri. 

Gubahan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang