Part 1

6.1K 308 1
                                    


Seorang pemuda tampan tengah berjalan dengan angkuh melewati lorong kerajaan, matanya menatap lurus kedepan, wajahnya begitu datar nyaris tanpa ekspresi. Parasnya tampan dengan garis tegas terpahat dengan begitu sempurna tanpa cela, hingga membuat orang cukup yakin jika tuhan menciptakan dirinya dalam keadaan mood yang begitu baik. tubuhnya tegap tinggi menjulang terlihat gagah dengan otot-otot yang begitu kencang bertonjolan, namun tidak berlebihan. begitu pas untuk setiap inci bagiannya. Tubuh sempurna itu berbalut hakama hitam berlambang kipas merah dan putih dibagian belakangnya. sebuah samurai bertengger manis di pinggangnya. rambut ravennya terasa menyatu dengan langit malam yang begitu gelap dan kelam. Aura pemimpin begitu terasa menguar dari dalam dirinya.

Pemuda sempurna itu kini tengah berjalan menuju ruangan aula keRajaan, dimana ayahnya tengah menunggunya diatas singgasananya. Para pengawal keRajaan membukakan sebuah pintu yang berada di hadapannya, semua orang membungkuk hormat kala dirinya melewati mereka. Langkahnya terhenti tepat 5 meter dari singgasana Raja.

Dirinya segera membungkuk hormat dihadapan Raja sekaligus ayah handanya, "Uchiha Sasuke menghadap pada Tou-sama",

"kemarilah, ada yang ingin kubicarakan denganmu", perintah Raja padanya, para dayang serta pengawal kerajaan segera meninggalkan ruangan.

Sasuke mengangguk patuh, Dengan enggan Sasuke duduk di salah satu kursi di sebelah ayahnya.

"Ada apa Tou-sama memanggilku?", tanyanya dengan suara mengalun tenang.

Fugaku tersenyum, "aku mempunyai misi untukmu, Sasuke",

"Aa, apa misi ku kali ini Tou-sama",

"ada sesuatu yang harus kau selidiki di Sunna",

Alis Sasuke mengerut, "Sunna?, untuk apa Tou-sama mengirimku ke negara Sunna? Tou-sama tahu sendiri bagaimana bengisnya negara itu, tak ada seorangpun dari ANBU kita berhasil menyusup kedalam negara itu, jikapun berhasil mereka tidak akan bisa pulang dengan selamat, bukan hanya negara kita, namun negara lainnya juga sepertinya mempunyai masalah yang sama jika nekat menerobos benteng pertahanan mereka",

"untuk itulah aku menugaskanmu Sasuke, kau yang terbaik dari semua anggota ANBU yang ada, Tou-sama mempercayakan misi ini padamu",

"apakah ini misi yang berbahaya?"

"sangat berbahaya, misi ini taruhannya nyawa, kuharap kau tidak akan menolaknya anakku",

Sasuke mengangguk, "apa yang harus kulakukan disana Tou-sama?",

Fugaku sedikit menghela napasnya, "sebenarnya ada mata-mata dari negara kita yang berhasil menyusup kenegara Sunna, dua bulan yang lalu aku mendapatkan kabar dari mata-mata negara kita yang berhasil menyusup kedalam jantung kerajaan Sunna, dia memberikanku informasi jika negara Sunna hendak menyerang negara-negara disekitarnya, mereka ingin memperluas jajahan negara mereka, termasuk negara-negara yang menjalin hubungan dekat dengan negara kita",

Sasuke masih menyimak omongan ayahnya.

"... oleh karena itulah aku ingin kau menggagalkan rencana itu, sebelum peperangan terjadi",

"aku masih tidak paham Tou-sama, bagaimana caranya aku menghentikan peperangan jika aku saja tidak tahu titik lemah kerajaan Sunna, ah ralat, siapapun tidak ada yang mengetahui kelemahan mereka. Tou-sama tahu sendiri track record (?) mereka dalam berperang seperti apa, hampir tidak pernah sekalipun mereka kalah dalam berperang, mereka selalu tahu titik lemah musuh mereka, mereka selalu mempunyai taktik yang sempurna dalam menggempur pertahanan lawan, belum lagi pertahanan mereka sendiri yang hampir tidak pernah menemukan cela sedikit pun, kekuatan militer mereka jelas lebih berkembang dari negara manapun, tak ada cela bagiku untuk menghentikan niatan mereka Tou-sama, itu mustahil",

"kau salah Sasuke", ucap Fugaku ditengah ocehan Sasuke tentang betapa mengerikannya negara sekaliber Sunna.

"apa maksud Tou-sama?",

"kita tahu apa kelemahan mereka, mata-mata yang ku utus ke negara itu mengatakan sesuatu dalam surat terakhirnya",

"surat terakhir?",

"yah, sayangnya mata-mata kepercayaan ku itu tidak mengirim kabar lebih lanjut mengenai kabar yang dia tulis disurat terakhirnya, hingga saat ini tulisan itu menjadi tanda tanya yang tidak bisa ku pecahkan",

"apa isi surat itu Tou-sama",

"bulan merah muda"

.

.

.

Tbc

.

.

.

Hay hay semua, hihihi

Yang udah pernah baca pink moon coba cungkan jarinya

Bukan jari tengah loh ya

Ini ku buat remakenya guys, kalau ini sudah muncul, berarti pink moon generasi pertamanya pasti udah ku hapus, mohon pengertiannya aja, maklum, yang dulu bener-bener acak-acakan, typo dimana-mana bahasanya yang aduuuh, bikin mules yang baca,

'nih author niat nggak sih bikin cerita, nggak jelas banget'

Eaaa, pasti banyakan bilang kek begitu, maklum yang cerita itu ngetiknya di HP, typo pun tak tertahankan.

Jadi yah gitu deh

Udah ah, selamat membaca kembali.

Setidaknya yang ini udah agak rapian dikit.

-----------------------------------------

buat pertanyaan mengenai kelanjutan fanficku yang lain

'thor, let's say in love kelanjutannya gimana'

Udah ada, kelanjutannya, Cuma belum direvisi, lebih tepatnya aku masih sangsi kalo di up kalian bakalan suka

'thor, trus yang kage university gimana, udah ada juga'

Udah juga, tapi ya gitu belum direvisi

'thor, kok nekat sih, bikin cerita lagi, yang lainkan belum pada tamat'

Lagi mood, buat yang ini. Yang lainnya lagi buntu, jangan tanya kapan upnya, itu pertanyaan yang paling bingungin buat dijawab, maunya cepet, tapi lagi nggak mood, sama lagi butek ide.

'thor, cerita lo kurang muasin'

Bodo amat, cerita... cerita gue, kagak suka minggir

'thor, cerita mi corazone nya gimana, katanya lo udah bikin ampe part ke 20, kok ngadat sih'

Bagian BTS nya belom kelar, lebih tepatnya bingung mau lanjutinnya gimana, sense buat ngelanjutinnya juga masih drop

'lo niat nggak sih bikin cerita thor, semua cerita lo kagak ada yang sampe tamat semua'

Lo kira nulis tuh gampang apa, pertahanin mood gue buat terusin itu susah. Niat sih niat, tapi semua pasti ada masa drop moodnya. Jadi, yang nggak sabar buat nungguin lanjutan cerita gue, bubar sono.

Pink Moon (Rewrite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang