"Bulan merah muda",
Sasuke mengeryit tidak mengerti.
"Aku juga tidak terlalu paham maksud pesan itu, yang pasti itu bisa menjadi penghancur kerajaan Sunna, dan menghentikan peperangan. Untuk itulah aku menugaskanmu Sasuke, selidiki lebih lanjut mengenai bulan merah muda itu",
"mengapa tou-sama begitu yakin bahwa kelemahan terbesar negara Sunna itu berada di apa itu tadi, bulan merah muda, bagaimana jika informasi yang kita dapat ternyata hanyalah bualan semata",
"oleh sebab itulah aku mengerimmu kesana Sasuke, aku ingin kau menyelidiki kasus ini lebih lanjut, agar kita tidak salah sasaran",
Sasuke kembali menganggukkan kepalanya, "baiklah, aku terima misi ku kali ini tou-sama"
"Dalam misi kali ini kau hanya diizinkan sendiri,"
"Ha'i",
"Kau bisa memulainya mulai besok, sekarang istirahatlah, usahakan kau bisa pulang dengan selamat, jika kau merasa pergerakanmu mulai dicurigai oleh musuh, lebih baik kau mundur terlebih dahulu, aku tidak mau sesuatu yang buruk menimpamu nantinya",
"Aa, aku mengerti tou-sama", Sasuke bangkit dari duduknya dia membungkuk hormat pada ayahnya sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan.
.
.
.
.
Sasuke tengah memikirkan tugas yang dipasrahkan oleh ayahnya. sungguh konyol karena dia mau-maunya dipasrahi tugas yang tidak jelas apa maksudnya, belum lagi adanya indikasi jika tugas itu hanyalah angin belaka yang tidak jelas kebenarannya. Bahkan dari namanyapun sudah tidak meyakinkan. 'cih, bulan merah muda'. Pink, warna perempuan.
Tunggu
Seakan mendapatkan pencerahan mata Sasuke membelak seketika,
'apa yang dimaksud bulan merah muda itu adalah seorang perempuan, dan kelemahan negara Sunna adalah seorang perempuan?'
'seorang ratu? atau selir?'
Berbagai hipotesis pemikiran sudah mulai bermunculan diotak jeniusnya. Dia merasa mendapatkan kepercayaan dirinya kembali.
Disaat dia sedang fokus terhadap pemikirannya sendiri, sebuah suara merusak fokusnya.
"Oy teme, sampai kapan kau mau melamun seperti itu terus, aku sudah menegurmu lebih dari 4 kali, kau dengar EMPAT KALIII," seru Naruto, pemuda tampan berambut kuning landak dan berkulit tan, ia sedang mengomeli sahabatnya dengan raut wajah yang lucu, menyebalkan menurut Sasuke.
"kau ingin mati huh", Sasuke melemparkan tatapan bengisnya pada Naruto,
"hehehe, maaf sasu teme, silahkan kau lanjutan lamunan jorokmu",
Alis Sasuke terangkat,
"kau tadi sedang melamun jorokkan? Aku tahu itu",
Dhuak, plak
"Itaiii",
Sasuke menjitak kepala Naruto dengan teganya, "apakah didahiku tercetak kata mesum hm. Jangan samakan aku denganmu bodoh"
"Kusarankan kau jauh-jauh dari Jiraiya, kau jadi semakin bodoh karenanya", ucap Sasuke sambil berjalan disusul oleh Naruto yg masih bergumam tidak jelas.
"Aku lupa berbicara dengan siapa, kau mana tertarik dengan perempuan, apa kau penyuka sesama jenis teme?",
Tercetak perempatan di kepala Sasuke, 'o oh, g-gawat', gumam Naruto dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Moon (Rewrite)
FanfictionBulan merah muda telah lahir Dia bisa menghidupkan dunia dan meremukkannya dalam sekejap mata dialah kutukan sekaligus keindahan ciptaan tuhan ------------------------------------------ sesuai janji, aku re make lagi ini cerita, yang dulu udah ku ha...