Part 4

2.4K 208 1
                                    


Sudah genap satu minggu Naruto dan Sasuke menyusup di istana, mereka bergerak cepat untuk mencari informasi yang mereka butuhkan masing-masing tanpa mengundang rasa curiga setiap orang.

Tidak sia-sia mereka menerobos istana, mereka mendapatkan informasi dengan susah payah hingga semingu lamanya, Naruto mendapatkan berita kalau selama ini hinata berada dipaviliun terlarang, dia menjaga seseorang yang disebut sebut sebagai bulan merah muda, walaupun sebenarnya dia tidak tau pasti apa itu bulan merah muda, yang pasti dia lega hinata baik-baik saja di istana.

"Teme, apa yang kau cari di istana ini, kau jangan bilang rahasia lagi baka, kita sudah satu minggu disini, aku penasaran dengan misimu itu", bisik Naruto saat mereka tengah membersihkan istal kuda,

"Ck, sudah ku bilang itu bukan urusan mu", jawab Sasuke dengan mengabaikan Naruto.

"Kau tau teme, aku sempat mendengar kau menyebut tentang Bulan merah muda, apa itu yang kau cari teme",

"Hn",

"Jawab brengsek", teriak Naruto membuat kesal Sasuke.

"hn, sebaiknya kau bersiap siap nanti malam kita akan menjemput Himemu itu",

"Ap-apa? hey mengapa kau baru mengatakannya sekarang teme, dan kau masih belum menjawab pertanyaan ku apa yang kau cari pada Bulan merah muda itu teme",

Sasuke mengeram rendah menandakan bahwa ia sedang kesal saat ini,

"Kau akan tau nanti dobe, kau bisa bertanya pada Himemu nanti, jika kau bertanya kembali aku bersumpah akan menyumpal mulutmu dengan jerami ini baka, entah apa yang kupikirkan saat itu sampai aku mengajakmu dobe", runtuk Sasuke membuat Naruto mendengus tidak suka.

"Brengsek kau teme",

Sasuke mengabaikan Naruto dan kembali mengerjakan pekerjaannya, "dobe, tunjukan padaku nanti malam jalur rahasia maksudmu itu",

"jadi, kita akan beraksi nanti malam, tapi apa yang akan kita lakukan selanjutnya teme", tanya Naruto yang masih tidak mengerti arah pembicaraan Sasuke.

"Kan sudah kubilang kita akan menyelamatkan Himemu", tukas Sasuke cepat.

"Dan....?",

Dia menyeringai, "Dan menculik buruanku", sambung Sasuke kemudian.

"Kau gila teme, kau yakin kita akan pulang hidup-hidup? hey sedikit banyak aku tau kalau kita ini tengah bermain main dengan nyawa kita, kau paham, aku sudah menyelidiki Hime ku yang juga sudah pasti berhubungan dengan bulan merah muda itu, mustahil kita menerobos paviliun terlarang itu teme, penjagaan disana sangatlah ketat, mereka akan membunuh kita terlebih dahulu baru menanyakan maksud kedatangan kita", seru Naruto padanya.

"kalau begitu jangan sampai tertangkap", jawab Sasuke dengan entengnya.

"ya tuhaan, aku jauh-jauh kemari bukan untuk bunuh diri", bisik Naruto yang merasa hopeless dengan rencana Sasuke kedepannya. Dia berharap nyawanya kini bisa digandakan, sekedar untuk jaga-jaga.

.

.

.

.

Di tempat lain hinata tengah berbicara dengan seseorang.

"Apakah benar ia akan datang nona?", tanya hinata kembali untuk yang kesekian kalinya kepada nonanya,

Wanita yang ditanyai hinata tersenyum hangat, "yang kulihat begitu Hime, tapi aku tak tau apakah takdir yng kulihat bulan lalu akan berubah atau tidak kau pasti tau, takdir manusia akan selalu berubah setiap waktunya, aku tak bisa seratus persen yakin bahwa mereka akan kemari menyelamatkan mu, yang kulihat takdir mereka belum berubah, kau jangan khawatir Hime, kekasihmu itu benar benar orang yang kuat pendiriannya, ia tipe orang yang tidak mudah menyerah, entahlah kulihat dari masa lalu kalian dia juga cukup bodoh, dan konyol", ujar itu yang sukses membuat wajah hinata merah padam, wanita itu terkikik geli melihat wajah hinata yang swpweti kepiting rebus,

Pink Moon (Rewrite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang