Another story about us. Worst Arpril Mop ever.
****
Justin meresapi rasa ngilu diseluruh bagian hatinya sesaat ia melihat kekasih hatinya terbaring dengan lemas ditempat tidur rumah sakit. Dipandanginya dari balik kaca transparan rumah sakit gadisnya yang sedang dalam keadaan tak sadarkan diri. Ya, bisa dibilang sedang dalam keadaan koma.
Hampir seluruh tubuhnya dilengkapi oleh berbagai macam-macam jenis alat medis, membuat hatinya semakin terpilin. Sakit. Kini, kristal yang berada dalam tubuh pemuda itu, rasanya sudah menjadi bagian-bagian pecahan yang tak lagi bisa mengubah keadaan. Pemuda itu hanya bisa memegangi dadanya yang sesak; berharap, kepingan kristal itu tidak akan keluar dari dalam bagian organ tubuhnya.
Sudah tiga minggu, gadisnya belum juga terbangun dari tidur dan mimpi indahnya. Justin memejamkan kedua matanya lekat-lekat, semuanya yang dilakukan tiga minggu lalu telah membuat kecelakaan itu terjadi. Kecelakaan maut yang hampir memisahkan dirinya dan gadisnya. Dan disini lah dia; hanya bisa meratapi gadis itu dari balik kaca transparan rumah sakit; berdoa setiap saat untuk memperbaiki kesalahannya dalam insiden 3minggu lalu.
Getting flashback-
Maddi (justin's girlfriend)'s point of view.
Sudah 3bulan gadis berwajah tirus yang memiliki blonde hair itu tidak menemui kekasihnya yang sudah menjadi top star di hollywood; justin- yang dikarenakan masih sibuk dengan my world tour-nya. Sebenarnya, gadis ini terkadang menyesali telah menerima keputusan untuk memacari artis yang sedang naik daun seperti justin. Dia harus menerima segala resiko yang akan diterimanya seperti sekarang. Haters, paparazi-kalau tentang kedua masalah itu maddi memiliki komitmen yang kuat; dia akan tahan. Namun, lama-lama gadis ini menjadi bosan, bosan harus menunggu pacarnya yang sedang asik dikelilingi artis-artis cantik yang menurutnya; dia tidak sebanding dengan mereka. Bosan akan memiliki hubungan jarak jauh ini. Bosan karena justin yang selalu tak punya waktu untuknya; yang sebagaimana ingin diperlakukan seperti pasangan lain.
Dan akhirnya disini lah dia, hanya bisa menikmati saat-saat liburan di kedai kopi-sendirian; tidak seperti pasangan yang lainnya yang selalu terlihat bersama. Bergandeng tangan dan bermesraan, membuat maddi semakin iri.
Maddi menyeruput milkshake chocolate nya dengan tenang, walaupun dalam hatinya ia beragrumen dengan kuat. Mengapa kau selalu tak memiliki waktu cukup untuk ku? Bahkan, kau tak bisa untuk mengunjungi ku walaupun 1kali dalam sebulan. Mengapa? Tanya gadis itu frustasi.
***
Maddi's home.
"Maddi!! Cepat kemaskan barang mu, sayang. Kita akan terbang ke Los Angeles untuk melihat justin. Pattie dan aku akan memberikan pemuda itu kejutan!" Pekik ibunya dari bawah. Gadis bermata biru itu langsung mematung sebentar, kemudian menghampiri ibunya dengan wakah heran tapi yang telah tertutup oleh kesenangan yang amat dalam.
"Kejutan apa, Bun?" Tanya maddi dengan senyuman melebar; gadis ini memang tidak pernah bisa menutupi kesedihan atau kesenangan yang tengah ia rasakan.
"Saat kita sampai sana, itu adalah 1 april sayang. Kita akan mengerjai dia! Kita akan bilang, bahwa kau tidak bisa datang ke konsernya besok. Padahal, kamu akan datang untuk menemuinya."
Maddi memeluk ibunya sekali lagi, membiarkan wajahnya tenggelam bersama kebahagian yang tengah dirasakannya. Menyelimuti hati resahnya yang baru kali ini terjawab oleh waktu. Tuhan, sampaikan salam ku untuknya. Aku sudah tak sabar melihatnya. Melihat mata indah itu lagi, doa gadis itu sembari mengepack-kan barang-barangnya yang akan dibawanya besok. Los angeles, aku datang. Justin, tunggu aku!
***
Los Angeles.
1st April 2012.
Maddi langsung merapihkan barang-barangnya kedalam lemari baju hotel yang akan ia tempati untuk liburan kali ini. Berhubung ia akan mengerjai pemuda itu, jadi kali ini dia tidak akan stay at his home.