Nada kini tengah berada di kelasnya sambil memainkan ponselnya, tangannya tengah bergerak lincah menjelajahi dunia yang berada dalam genggamannya, "Ya Allah pacar makin ganteng aja!" puji Nada kepada foto salah satu member boyband Korea yang saat ini tengah ia pandangi.
"NADA!"
Nada menolehkan kepalanya saat melihat Lara kini tengah berdiri di ambang pintu kelasnya dengan napas yang tersengal-sengal, Nada menaikkan salah satu alisnya seolah berkata kenapa?
"Ngapain lo? Sini!" Perintah Lara dengan suara seolah ada sesuatu yang benar-benar penting untuk diberitahu kepada gadis itu.
"Ngapain? liatin foto abang Taehyung lah! kenapa sih lo? Kaya abis di kejer setan aja!" kata Nada santai sambil terus menatap layar ponselnya.
Lara menghembuskan napasnya kasar sambil memutar bola matanya jengah, "Gue ada hal penting yang harus lo tau!"
Nada menaikkan salah satu alisnya kembali sambil menatap Lara kesal, "Kalo penting ya silahkan dibicarakan secepatnya mba, bukannya malah kebanyakan intro kaya pidato Pak Wanto!"
Lara menaikkan ujung bibirnya kesal karena ucapan temannya ini speerti tidak memiliki penyaring, "Raina, Nad!"
"Kenapa tu loli?" tanya Nada mulai penasaran.
"Lo tau nggak, tadi kan gue habis dari ruang guru buat ambil hasil ulangan nilai matematika," jelas Lara terpotong.
Nada mengangkat dagunya seolah mempersilahkan Lara melanjutkan ucapannya.
"Gue dikasih tau kalo Raina bakal pindah sekolah!"
Nada membelalakkan matanya dan juga membulatkan mulutnya hingga membentuk huruf O, "serius lo?" tanya Nada menyelidik.
Lara mengangguk dengan cepat dan tegas seolah meyakinkan Nada atas apa yang baru saja ia beritahu.
Nada menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya atas apa yang baru saja ia dengar, "terus sekarang tu anak dimana?" tanya Nada penasaran.
"Nah itu dia! Tadi gue kekelasnya, katanya dia udah nggak turun!" Jawab Lara, "Yang gue heran, bisa-bisanya dia pindah tapi nggak ngasih tau apa-apa ke kita!" lanjut Lara dengan suara yang terdengar kesal.
Nada mengangguk setuju atas apa yang dikatakan Lara, "dia udah nggak nganggap kita kali ya?" Nada berdecak kesal.
"Gimana pulang sekolah kita susul dia kerumahnya?" usul Nada sambil menatap Lara.
Lara menaikkan alisnya sebentar, "mau sih, tapi bentar deh gue izin dulu sama mama gue, ntar tu orang tua ngamuk anaknya belum pulang," jawab Lara.
Nada menganggukkan kepalanya.
-Triangle-
Nada dan Lara kini sudah berada di depan rumah Raina, keduanya menatap penasaran karena rumah Raina itu nampak kosong seperti sudah tidak pernah ditinggali.
Lara dan Nada kini berkeliling rumah itu dan mencoba mengintip melalui jendela rumah Raina, dari sana Lara dapat melihat bahwa rumah tersebut sudah kosong, tidak ada perabot dan barang-barang di dalam rumah itu.
"Kosong, Nad rumahnya!" teriak Lara yang kini berada di pekarangan samping rumah yang terdapat sebuah jendela yang menghadap langsung kearah ruang tengah rumah Raina.
Nada ikut berdiri disamping Lara dan mengintip kearah jendela rumah tersebut, "Gimana sih tuh anak! Pindah kok nggak bilang-bilang!" Gerutu Nada.
"Coba lo telpon deh anaknya, Nad, siapa tau bisa," kata Lara memberi sedikit solusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle | Tamat
Teen FictionDigombalin lewat ketikan bapernya sampai ke real life. _______________________________________________ Semua dilakukan secara virtual saat ini, namun haruskah aku jatuh hati kepada sosok yang kutemui sebatas ketikan jari? Semua tentang Nada yang ter...