Nyatanya apa yang sudah ku coba buang itu kembali berbalik kepadaku seperti bumerang yang menyakiti diriku sendiri dengan dia hanya memandangku tanpa sempat merasakan hal yang sama seperti apa yang sempat aku buang,
Perasaanku.
-Nadara
-Triangle-
Nada melambaikan tangannya kepada teman-temannya yang sudah terlebih dahulu pulang.
Nada menatap punggung mereka yang sudah menjauh, Nada melangkahkan kakinya ke arah parkiran.
Untungnya ia memarkirkan motornya tak jauh dari toko buku sehingga ia tak repot berputar arah.
Setelah menemukan motor matic nya Nada memasukkan kunci motor dengan gantungan berbentuk kepala sebuah tokoh animasi Jepang berkepala plonto
Setelah kunci motor tersebut benar-benar masuk Nada menyalakan starter motornya.
Nada mengernyit saat motornya tidak dapat distarter.
Karena masih belum bisa dinyalakan setelah berulang kali ia coba akhirnya Nada mencoba untuk meminggirkan motornya agar tidak menghalangi arus keluar masuk parkiran.
Setelah sampai di pinggir Nada memberi standar tengah kepada motornya, ia menghela napas sebelumnya motornya tak pernah ngadat seperti ini.
Nada memutuskan untuk mencoba menginjak kick starter pada motornya, beberapa kali kaki Nada sudah mencoba menginjak kick starter dengan cukup kuat, namun belum ada tanda-tanda motornya akan menyala.
Nada menghembuskan napasnya kasar, apa yang harus ia lakukan? Teman-temannya sudah terlebih dahulu pulang dan ia juga tidak mungkin menelpon orang tuanya yang saat ini sedang berada di luar kota menghadiri acara keluarga.
Nada menarik napasnya, rasanya ia ingin menendang motornya itu hingga hidup, namun jelas saja hal itu tidak akan membantu dan hanya akan memperkeruh suasana, bisa-bisa namanya langsung dicoret dari kartu keluarga.
Dengan perasaan kacau balau Nada hanya menatap motor matic itu dengan sendu, "kalo rusak coba bilang-bilang waktunya, jangan di waktu yang salah gini, eh kaya judul lagu ya, ihhh! " Gerutu Nada kesal sendiri.
Nada berjongkok di samping motornya, untung posisinya tidak berada di tengah jalan dan tidak dalam keadaan ramai, bisa malu dia.
Tak lama terdengar suara deru mesin motor mendengar kearahnya, namun Nada masih memilih untuk menunduk dalam-dalam sambil meratapi nasibnya.
Telinga Nada mendengar motor itu berhenti tak jauh dari tempatnya,
"Nada?"
Kepala Nada menoleh dan mendapati seseorang yang saat ini tengah menatapnya.
Nada menghembuskan napasnya kasar, kenapa ia harus bertemu dengan orang ini lagi.
"Motor lo mogok?" Tanya Yazra sambil memperhatikan motor Nada.
Nada menangguk sebelum bangkit dari posisinya.
Ia berdiri tepat di samping Yazra sambil menatap nanar kearah motornya.
Sebelumnya Yazra mengulurkan tangannya kearah Nada.
Nada menatap uluran tangan Yazra yang seperti ingin bersama laman dengannya.
"Lebaran dulu, maaf lahir batin ya," Kata Yazra masih dengan tangan terulur kearah Nada.
Nada menarik napasnya sejenak, haruskan ia membalas uluran tangan tersebut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle | Tamat
Teen FictionDigombalin lewat ketikan bapernya sampai ke real life. _______________________________________________ Semua dilakukan secara virtual saat ini, namun haruskah aku jatuh hati kepada sosok yang kutemui sebatas ketikan jari? Semua tentang Nada yang ter...