H A P P Y R E A D I N G !
Nada merebahkan tubuhnya di atas kasurnya, kenapa selalu saja ada masalah yang membuat kepalanya pening, mulai dari urusan organisasi, stalker yang belum diketahui, sampai yang terbaru karena Yazra.
Nada menghembuskan napasnya kasar sembari bangkit dari posisinya saat ini.
Tangannya meraba kasurnya untuk mencari ponselnya yang ia letakkan sembarangan tadi, ia membuka aplikasi whatsapp di benda pipih itu.
Mata Nada memanas melihat sebuah pesan yang sudah terbaca, namun belum ada balasan itu, enam bulan sudah setelah pesan itu dikirim dan seperti tidak ada tanda-tanda yang akan membuat pesan itu terbalas, sama seperti hatinya yang belum terbalas.
Nad amenghembuskan napasnya kasar, cuaca panas matahari yang begitu menyengat ditambah kepalanya juga panas karena memikirkan berbagai macam hal membuatnya jadi ingin minuman dingin.
Nada membuka kulkasnya, kosong, benar-benar tidak ada camilan ataupun minuman dingin yang dapat diminumnya, jangankan minuman dingin air es saja tidak ada di dalam lemari es tersebut.
Ia berdecak sebal, rasanya ia benar-benar menginginkan apa yang berkelebat di otaknya saat ini.
Nada meraih hoodienya dan memutuskan untuk berjalan kaki ke mini market yang ada di depan kompleknya, sebenarnya ada motor di rumahnya sayangnya kunci terbawa oleh kakaknya sehingga ia tidak bisa mengendarainya.
Nada berjalan dengan langkah pelan untuk menuju ke mini market yang memang hanya berada di ujung jalan kompleknya.
Sesampainya di mini market dengan langkah yang begitu bersemangat ia memasuki lorong yang terisi dengan es krim dan berbagai macam jenis minuman dingin di dalamnya.
Rasanya tenggorokannya benar-benar menginginkan itu semua, Aku datang! Kata Nada sembari memilih berbagai macam es krim dengan rasa berbeda-beda.
"Nada."
Nada yang merasa namanya dipanggil itu akhirnya membalik tubuhnya.
Ia sedikit menegang ketika melihat Yazra saat ini sudah berdiri di hadapannya dengan pakaian santai.
Terhitung sudah seminggu setelah ungkapan Yazra beberapa waktu itu yang membuat hubungan mereka terasa berjarak, Yazra memang masih menjemputnya ketika ia pulang karena saat berangkat ia akan di antar mamanya yang akan berkeja, namun hubungan mereka sudah tidak bisa dikatakan seperti dulu.
Kalimat Yazra yang mengatakan akan menunggunya mungkin seperti tidak berlaku karena cowok itu terlihat cuek akhir-akhir ini dengannya.
Tidak ada lagi cerita-cerita dari cowok itu ketika mereka sedang dalam perjalanan, tidak ada lagi adegan dimana Yazra dengan senang hati memasangkannya helm.
Ya sebenarnya Nada merasa sedikit kehilangan dengan sikap Yazra yang seperti itu, namun rasa kehilangannya lebih kepada kehilangan seorang sahabat, ya mungkin hanya sahabat yang bisa menggambarkan sosok Yazra, dan Nada tidak berharap hal itu menjadi lebih.
"Lagi belanja?" tanya Yazra sambil meraih dua botol minuman bersoda.
Nada menggeleng pelan, "panas banget, kepengen es krim," Jawab Nada jujur.
Yazra hanya menganggukkan kepalanya, "coba aja nggak ada sepupu gue yang rese udah gue anterin kali lo ke kedai es krim yang biasa kita beli," kata Yazra.
Tumben Yazra berbicara panjang lebar kepadanya, biasanya setelah kejadian itu cowok ini hanya akan menjawab pertanyaan dengan jawaban pendek seperti oh, iya, dan hm.
Nada hanya mengangkat bahunya acuh sembari kembali fokus untuk memilih es krim dengan rasa-rasa yang berbeda.
"Ikut gue aja ya abis ini," kata Yazra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle | Tamat
Teen FictionDigombalin lewat ketikan bapernya sampai ke real life. _______________________________________________ Semua dilakukan secara virtual saat ini, namun haruskah aku jatuh hati kepada sosok yang kutemui sebatas ketikan jari? Semua tentang Nada yang ter...