Dom membuka pintu kamar apartemennya, sebuah apartemen minimalis yang bisa ditinggali oleh dua orang. Mereka berdua lalu masuk. Violetta duduk di sofa, menunduk takut. Seharusnya ia senang berhasil kabur dari Xander. Nyatanya, banyak hal yang justru membuatnya takut.
Dom berlutut di hadapan Violetta. Ia menggenggam tangan Violetta yang gemetaran.
"Sesuatu terjadi, kan? Kenapa kau tidak mau menceritakannya padaku, Violetta?" Tanya Dom khawatir. "Sepanjang dua jam perjalanan ke sini kau ketakutan." Lanjutnya.
Violetta menggeleng. Ia tidak bisa menceritakannya atau Dom bisa terseret jika Xander menemukannya.
"Violetta..aku begitu khawatir padamu." Lanjut Dom.
"Dom, aku takut," kata Violetta gemetaran.
Dom menelan ludah. "Iya aku tahu, tapi kenapa ? Kenapa kau tidak mau menceritakannya padaku?"
Violetta menggeleng. "Dom..aku tidak bisa menceritakannya. Kau..kau dalam bahaya jika terlibat dalam hal ini," ucap Violetta.
Dom mengerutkan dahinya. "Aku semakin bingung, Violetta. Bahaya apa?"
Violetta bersihkeras menggeleng. Ia bertahan untuk merahasiakan apa yang terjadi pada Dom. Ia tidak ingin seseorang kembali terseret dalam masalahnya seperti Natasha. "Aku hanya minta satu hal, Dom. Berpura puralah tidak mengetahui keberadaanku jika seseorang mencariku."
"Tapi kenapa? Aku harus tahu agar aku bisa melindungimu,"Dom tetap berusaha agar Violetta memberitahu apa yang terjadi. "Kau pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Kau bahkan membuang ponselmu! Kau bertengkar dengan ayahmu?" Tanya Dom. Ia benar benar mengkhawatirkan kondisi Violetta.
"Tidak, Dom. Kumohon jangan bertanya apapun lagi. Aku..aku tidak bisa menceritakannya," mata Violetta berair.
"Violetta," Dom menatapnya sedih. "Aku bisa melindungimu jika kau menceritakannya padaku,"
Violetta menggeleng. "Kau tidak akan bisa melawannya, Dom. Dia berbahaya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu! Bantu aku, Dom. Aku akan pergi dari sini setelah aku merasa semuanya sudah aman," jelasnya.
Dom menghela nafas berat. "Aku tidak tahu apa yang kau hadapi, Violetta. Tapi aku akan tetap melindungimu. Jadi, tetaplah disini, jangan pergi terlalu jauh dari pengawasanku, mengerti? Ini, gunakan ponsel ini untuk menghubungiku, ya! Aku akan meminta minimarket di ujung blok untuk membawakanmu bahan makanan. Aku juga akan meminta toko pakaian di blok depan untuk mengirimkanmu beberapa pakaian untukmu." Kata Dom. Ia menyeka air mata Violetta. "Aku akan melindungimu,"
"Terima kasih, Dom!" Ucap Violetta dengan mata berkaca kaca. Dom tersenyum.
"Beristirahatlah, Violetta. Aku akan kembali ke apartemenku. Gunakan apartemen ini seperti rumahmu sendiri, ya? Jika butuh sesuatu, segera hubungi aku," pesan Dom sambil berdiri. Ia mengambil tasnya. Violetta beranjak dan mengantar Dom pulang.
"Aku tidak tahu bagaimana cara membalas semua kebaikanmu ini, Dom.." kata Violetta sedih. "Aku begitu merepotkanmu,"
Dom tersenyum. "Naif tidak jika aku melakukan ini karena aku menyukaimu?" Pertanyaan Dom membuat Violetta terdiam. Ia tidak bisa berkata apapun saat mendengar apa yang ia ucapkan. "Kau tahu, sudah sangat lama aku menyukaimu. Tidak, aku tidak berharap untuk kau membalas perasaanku bahkan jika itu karena kau merasa harus membalas budiku. Aku melakukannya karena kemauanku sendiri." Dom mengelus pipi Violetta. "Aku pulang dulu. Jangan lupa kunci pintunya." Pesan Dom. Ia lalu menutup pintu dan pergi.
Violetta mengunci pintu apartemennya lalu ia terduduk di lantai. Ia kaget mendengar pengakuan Dom barusan. Selama ini ia pikir, Dom memanjakannya karena ia hanya menganggapnya sebatas adik. Pikirannya begitu polos hingga tidak mengerti perasaan Dom yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER
Romance[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan dan mimpi Violetta hancur begitu ayahnya, yang merawatnya sejak kecil menjual dirinya pada seorang pria kaya nan kejam, Xander, yang tidak lai...