Reynan. Seorang milyarder, pengusaha sukses. Dia sedang ada di Paris. Menikmati pemandangan yang menenangkan.
Seorang Rey, tidak pernah menetap di satu negara untuk waktu yang lama.
Dia adalah sahabat satu-satunya Aran.
Ketika sedang bersantai. Sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya.
Rey langsung menegakkan punggungnya. Rasa kesal tiba-tiba menyelimutinya.
Hey Reynan bodoh. Jemput aku di Spanyol. Atau pertunanganmu batal.
Hanya ada satu orang yang bisa mengancam Rey.
Aran.
Sahabat sekaligus calon kakak iparnya.
"Dia mau minta tolong atau ngajak ribut sih?!"
Reynan kembali memasukan ponselnya. Bersiap menjemput sahabatnya itu.
---
Reynan benar-benar datang ke tempat Aran.
Daerah perbatasan Spanyol.
"Aku tahu kau pasti datang." ucap Aran bangga.
Tanpa diancam pun Rey akan datang. Aran hanya terlalu berlebihan.
"Ada apa dengan luka-luka di tubuhmu?"
"Hanya luka kecil."
Luka kecil?
Shin yang berdiri tak jauh dari mereka, ingin sekali memukul kepala Aran.
Aran berpaling melihat Shin.
"Terima kasih sudah menyelamatkanku."
Shin mengangguk acuh.
Aran berpamitan pada Shin. Ia sungguh berterima kasih atas kebaikannya.
---
Berulang kali ia menatap pintu rumah sederhana itu. Berharap terbuka dan menampilkan sosok sempurna Lily.
Sampai ia duduk di dalam helykopter. Aran masih tidak melihat Lily.
Aran menghela nafas.
Semua berakhir di sini.
Selamat tinggal cinta pertama.