"Sedang apa kau?" Shin bertanya dengan ramah.
Aran membeku di tempat. Tangannya masih memegang jas putih milik Shin.
Shin menatap heran. Detik berikutnya, senyum ramah hilang dari wajahnya.
Tatapan dingin dan kaku. Seolah dia benar-benar dua orang yang berbeda.
Aran mendapatkan kembali kesadarannya.
"Siapa kau?" tanya Aran.
Shin melangkah mendekat. Diambilnya pistol yang tergeletak.
"Siapa aku? Itu tidak penting untukmu."Shin menyimpan kembali pistolnya.
"Kau masih belum diperbolehkan bergerak sesukamu. Cederamu cukup parah."
Aran tidak mengambil kata-kata Shin.
"Siapa kau?" tanya Aran lagi.
"Jangan membuatku menyesali karena telah menyelamatkanmu."
Shin menodongkan pistolnya, tepat di depan wajah Aran. Sudut bibirnya terangkat, membentuk seringai.
Aran tidak bergerak.
"Hahahaa.... "
Tawa Shin menggema. Perlahan menurunkan pistolnya.
"Tak perlu setegang itu. Aku tidak akan membunuhmu. Wajahmu benar-benar mirip dengan 'dia'. Hanya warna kulit yang bisa membedakan kalian."
Aran mengerutkan keningnya.
"Aku mengenal Dr. Arlan." jelas Shin. "Kau pikir aku orang baik? Yang mau menyelamatkan orang tanpa aku mengenalnya?"
"Kau kenal Bang Arlan?"
Arlan adalah kakak Aran. Mereka kembar identik. Mereka hanya berbeda di warna matanya, jika Aran memiliki warna mata lebih gelap serta garis wajah yang lebih tegas. Sedangkan Arlan, dia adalah sosok halus dan lembut. Meski memiliki wajah sama, namun aura mereka benar-benar berbeda.
Shin mengangguk. "Kami pernah terlibat dalam pekerjaan yang sama."
Aran diam mendengarkan. Tidak merasa heran. Kakaknya adalah dokter terkenal, yang sekarang menetap di Jerman bersama istri cerewetnya.
"Aku belum memperkenalkan diri dengan baik," Shin mengulurkan tangannya, disambut Aran.
"Akai Shin atau kau mungkin bisa mengenalku dengan sebutan 'ghost doctor'.
Ghost doctor?
Dokter gila itu?!
Ghost doctor adalah julukan yang terkenal di seluruh dunia. Kemampuan medisnya sangat diakui. Dia hanya menerima pasien yang dia inginkan. Jika seseorang menyinggungnya, kemudian meminta bantuannya. Maka, seberapa banyak uang yang kau tawarkan. Ghost doctor tidak akan melirikmu.
Masih terkejut dengan identitas Shin. Aran kembali dukejutkan.
Seseorang memasuki ruang tengah.
Dia Lily.
Gadis sempurna itu tidak lagi mengenakan gaun manis. Kali ini sepasang pakaian olahraga ketat menempel di tubuh indahnya. Rambut panjang diikat tinggi menjadi satu. Memperlihatkan leher putih tak bercela. Ada beberapa anak rambut menempel di pelipisnya yang basah karena keringat. Menambahkan kesan sensual.
Aran meneguk ludahnya susah payah.
Lily sangat berbahaya!
Sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
"Kamu baru selesai berlatih?" Shin bertanya pada Lily. Tidak menyadari keanehan Aran.
Lily mengangguk kecil. Lalu ia masuk ke kamarnya sendiri.
----
"Mau kemana?"
"Kamar mandi." Jawab Aran asal.
Damn!!
Seumur-umur Aran baru kali ini tertarik dengan cewek.
Selama ini ia tidak pernah merasakan reaksi aneh ketika berdekatan dengan cewek.
Bahkan Aran pernah meragukan dirinya sendiri.
Dan keraguan itu semua runtuh ketika bertemu dengan Lily.
Aran masih normal!
Ia harus berterima kasih pada Lily.