• TPM| 36 •

10.1K 515 29
                                    

Belum di Revisi!

Keesokan harinya Davren baru saja menyelesaikan semua pekerjaan yang selama ini menumpuk. Dia ingin semuanya segera terselesaikan agar dirinya bisa melakukan persiapan pertunangan dengan hati yang tenang dan tidak terganggu oleh pekerjaan yang begitu menumpuk.

Hari ini Davren hendak menemui Valya yang sudah berada di sebuah butik ternama di kota New York. Mobil Davren berhenti tepat di depan butik disana dirinya dapat melihat Valya yang sedang memilih gaun.

Davren turun dari mobil, dia membuka kancing jasnya dan melangkah masuk ke dalam butik. "Siang Mom." sapa Davren mencium pipi Valya.

Valya memukul pelan lengan putranya itu. "Kau mengejutkan Mommy," kesal Valya terkekeh. "Siang putraku,"

Davren tersenyum kecil. "Bagaimana apa sudah menemukan gaun yang pas untuk calonku Mom?"

"Sudah, tapi Mommy tidak tahu apakah Vebby akan menyukainya atau tidak!"

"Boleh aku liat?"

Valya mengangguk. "Jenni, tolong beritahukan gaun yang tadi aku bilang itu," pinta Valya kepada, Jennifer. Pemilik butik.

"Baik Nyonya, tunggu sebentar!" Jennifer tersenyum, dia beranjak untuk mengambil gaun.

"Kau sudah membeli cincin, Dav?" tanya Valya melirik Davren yang sedang melihat gaun.

"Belum, mungkin setelah ini aku akan membelinya." jawab Davren tersenyum.

"Itu yang terpenting, jangan sampai lupa. Beli cincin yang pas di jari Vebby. Atau kalau kau mau kau bisa mengajak Vebby untuk membelinya." balas Valya.

"Kenapa tidak dengan Mommy saja? Kalau dengan Mommykan bisa bantu pilihkan model cincinnya," timpal Davren mendekati Valya. "Lagi pula, Vebby masih kuliah."

"Kau ini akan bertunangan dengan Vebby, bukan dengan Mommy!"

"Sama saja Mom,"

"Baiklah, sehabis lihat gaunnya kita langsung membeli cincin."

Davren mengangguk setuju, tak selang berapa lama Jennifer datang sambil membawa gaun berwarna biru.

"Ini Gaunnya Nyonya," ucap Jennifer tersenyum.

"Bagaimana, Davren? Apa kau menyukainya? Mommy rasa ini sangat pas di Vebby." ujar Valya melihat Davren.

"Tidak!" Davren mendengus. "Ini tidak akan pas di tubuh Vebby,"

"Kenapa tidak pas?"

"Ini terlalu terbuka dan aku tidak suka!"

Valya memutar bola mata malas. "Bilang saja kau yang tidak suka, jadi kau tidak cocok dengan gaun ini?"

"Sangat-sangat tidak cocok!"

Valya memijat pelipisnya pusing, sudah hampir dua jam tetapi Davren belum juga menemukan gaun yang dia inginkan. Semua yang di berikan oleh Jennifer di tolak dengan beribu alasan.

"Jadi Davren, kau ingin gaun yang mana?" pekik Valya merasa kesal. "Ini sudah hampir dua jam,"

"Entahlah Mom, aku bingung. Semua tidak cocok karena terlalu terbuka."

Ingin rasanya Valya menjitak kepala putranya itu. Padahal gaun yang di maksud terbuka hanya di bagian bahu saja. Tidak sampai memperlihatkan lekukan tubuh Vebby.

"Ayolah sayang, itu hanya di bagian bahu saja!"

"Tetap saja aku tidak suka Mom,"

The Perfect Match [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang