Selesai membicarakan rencana dengan Axel, Ernata dan Alex. Davren memilih untuk pergi lebih dulu. Ia ingin menemui Vebby dan bicara berdua dengan gadis itu.
Sementara itu Vebby dan Tata baru saja keluar dari dalam kelas. Keduanya berjalan beriringan sesekali tertawa pelan. Namun perlahan tawa Vebby menghilang saaat melihat pria yang sudah berdiri di hadapannya. Gadis itu menghentikan langkahnya kedua matanya bertemu dengan mata tajam Davren.
Tata yang ada di samping ikut berhenti, ia mengikuti tatapan sahabatnya itu yang tertuju kepada pria tampan yang berdiri dengan tubuh yang tegap.
"Ya Tuhan, ganteng banget!" pekik Tata menggoyangkan lengan Vebby.
Vebby melirik sahabatnya yang terpesona kepada Davren. Tiba-tiba saja ia merasa cemburu.
"Aku mau kita bicara berdua." ucap Davren tetap menatap manik mata Vebby.
"Bi-bicara a-apa?" tanya Vebby terbata.
"Berdua!" jawab Davren melirik Tata sekilas. "Ikut aku kerumah, kita bicara disana."
Tata mengernyit menatap Davren dan Vebby bergantian. "Kalian saling kenal?" tanya Tata. "Vebb, jangan bilang dia----" jeda Tata menatap Vebby lekat.
"Kenapa harus kerumahmu?" tanya Vebby tanpa mempedulikan pertanyaan Tata.
"Karena aku ingin kita bicara berdua saja." jawab Davren.
Tata mendengus namun ia mengerti, dan memilih jalan lebih dulu lalu akan menunggu Vebby di depan gerbang masuk.
"Bicara saja disini." ucap Vebby. "Dirumahmu atau disini sama sajakan?"
"Aku ingin bicara tentang hubungan kita."
"Semua sudah selesai, Dav."
"Belum!" Davren menggeleng. "Aku ingin kita bicara berdua tanpa ada orang lain."
"Bukankah dirumahmu banyak pelayan dan orang-orang suruhanmu? Sama saja."
"Aku mohon kali ini saja,"
Vebby menggeleng pelan. "Aku bersama sahabatku, kita bicara disini saja!" ucap Vebby. "Itu kalau kau mau."
"Kalau begitu kita bicara di rumah aku yang lain? Bagaimana?"
Vebby menghela nafas kasar. "Aku ingin sahabatku ikut?"
"Berdua tanpa yang lain!"
"Lalu Tata bagaimana?" tanya Vebby menatap kearah Tata.
"Dia akan di antar oleh supir aku!" jawab Davren. "Kita pergi sekarang!"
Vebby mengangguk ia berjalan mendahului Davren, sedangkan Tata sudah di temui oleh supirnya. Keduanya masuk ke dalam mobil yang langsung di bawa oleh Davren.
Sesampainya dirumah sederhana milik Davren yang di beli saat Vebby berada di Brazil. Davren, sengaja membelinya untuk keluarga kecilnya kelak bersama Vebby.
Vebby yang melihat rumah itu cukup terperangah karena walau pun tidak semewah rumah Davren yang pernah di tempatinya, tetapi rumah yang saat ini ada di hadapannya cukup membuat Vebby terpana.
"Aku beli rumah ini saat kamu ada di Brazil." ucap Davren sambil membuka pintu.
Vebby yang mendengar menghentikan langkahnya. Apa rumah ini untuk tunangannya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya? pikir Vebby, tapi kenapa dia mengajakku kesini.
"Kenapa hanya diam disana? Ayo masuk." sambung Davren yang menyadari Vebby hanya diam saja.
Vebby memanggutkan kepalanya dan melangkah masuk ke dalam yang lagi-lagi membuatnya terperangah namun tidak lama karena ia sadar saat tidak melihat Davren.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Match [SUDAH DI BUKUKAN]
Romansa• DON'T COPY PASTE • My Stories REAL My Imagination!!!! .. Menjadi penerus di perusahaan Axel X Company bukanlah hal yang mudah terlebih satu persatu musuh dari sang Daddy bermunculan ingin membalaskan dendam. Davren, pria yang murah senyum menjadi...