BAB 3 :

193 53 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE YAAAA:)
KARNA VOTE DARI KALIAN ADALAH SEMANGAT UNTUK SAYA

JANGAN JADI SILENT READERS YA, KARNA SAYA NULIS CERITA INI BUTUH PERJUANGAN*eak wkwk

Maafkan saya jika ada kata kata yang kurang berkenan dihati anda😂😂

Dan saya BANYAK TERIMAKASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE SAMPAI SETERUSNYA😍😘

Happy Reading Guys ~





"Bro, kekantin yuk" ajak steven, sahabat Alan. Kelas mereka, tepatnya kelas XII IPS 3 sedang tidak ada guru dikarenakan guru yang bersangkutan sedang sakit

Sebenarnya, mereka diberi tugas oleh guru lain. Dan sayangnya, murid murid dikelas tersebut pada pembangkang semua apalagi ada gengnya si Alan

Alan yang sedang bermain game di hpnya, tidak mengubris perkataan Steven, yang membuatnya berdecak kesal

"Woy! Gue ngomong coeg!"

Ia sungguh kesal dengan sikap Alan yang kelewatan dingin dan cuek itu. Untung aja lo sahabat gue. Coba kalo enggak? Udah gue embat lo, Lan!

Steven menatap sabahatnya yang satu lagi. Nathan. Ia berjalan mendekati Nathan yang sedang sibuk menggoda Karin, siswi terbohay yang mampu membuat kaum Adam meneguk air liur mereka susah payah. Apalagi baju seragam yang ia gunakan ketat bukan main

"Nat, kantin yuk"

Nathan menatap Steven sebentar lalu, kembali berbicara kepada Karin. Sungguh ia jera dengan semua ini. Sahabat laknat! Gue ajak kagak ada yang mau. Entar kalo gue sendiri yang pergi, diomelin

"Nat!" ucap Steven tidak sabaran

"Bentar"

Entah apa yang dibicarakan Nathan pada Karin karna ia berbisik. Toh Steven tidak peduli sama sekali. Dia hanya peduli pada perutnya yang minta diisi sedari tadi

Setelah selesai berbisik, Nathan beranjak dari situ dan berjalan menuju kebangku Alan yang terletak di paling pojok dekat jendela

"Lo mau kekantin kagak?" tanya Steven pada Alan yang sedari tadi bermain game diponselnya

Alan menatap Nathan sebentar lalu mematikan gamenya dan beranjak pergi keluar kelas menuju kantin

"Tadi gue ajak kagak mau. Lah sekarang? Malah ninggalin lagi!" gumam Steven sambil menggeleng gelengkan kepalanya

Steven dan Nathan pun keluar dari kelas menuju kantin

                             **************

"Ver" panggil Fira yang entah sejak kapan sudah berada disamping kanan Vera

"Hmm?" balas Vera. Ia sedang sibuk mencatat pelajaran sosiologi yang baru saja diberikan bu sofia karna ia dipanggil oleh Kepala Sekolah

"Kekantin yuk?" ajak Fira

"Ayuk". Itu bukan jawaban dari Vera, melainkan Jenny. Dengan semangat 45, ia membereskan buku bukunya kedalam tas

"Kalian aja, gue belum selesai nyatet nih" ucap Vera yang sedang fokus mencatat

Yap! Bu Sofia mengijinkan mereka untuk istirahat setelah selesai mencatat. Toh tinggal 15 menit lagi bel tanda istirahat berbunyi

"Lo liat punya gue aja entar" ucap Fira. Vera menatap sahabatnya itu dengan raut wajah bingung

"Tumben lo cepet". Fira nyengir kuda

"Laper. Jadinya gue cepet cepet deh supaya bisa kekantin". Vera tertawa kecil

"Ya udah deh, yuk kekantin". Mereka pun segera menuju kekantin

Sesampainya mereka dikantin, segera saja mereka duduk dibangku dekat kios kantin tersebut. Suasana kantin masih sepi karna memang waktunya belum istirahat. Hanya beberapa siswa siswi saja yang terlihat

"Kalian mau pesen apa? Tenang, gue traktir" ucap Jenny sambil menaik turunkan alis matanya. Fira bersorak gembira "Serius lo?". Jenny menganggukan kepalanya

"Iya, gue serius. Untuk kali ini, kalian boleh makan sepuasnya". Mata Fira semakin berbinar

"Jadi kalian mau pesan apa?" tanya Jenny lagi

"Emm.. Itu itu.. Emm.. Gue pesen nasgor, bakso, burger, somay, mie dan minumannya teh es, es tahu, sama jus Apel"

Vera melongo mendengar pesanan Fira. Gilak! Banyak banget dah

"Dasar! Perut karet" cibir Vera

"Biarin! Lagian Jenny bilang tadi boleh makan sepuasnya". Vera memutar bola mata malas. Memang tidak diragukan lagi, jika Fira makannya itu buanyakkk banget. Tapi anehnya, bentuk badannya tetap oke bahkan terlihat WOW!

Tapi sayang, TOMBOY! Kekuatannya sebanding dengan cowok. Vera tertawa dalam hati, makanya dia kuat, orang makannya banyak kek gitu

"Kalo lo mau pesen apa, Ver?" tanya Jenny pada Vera

"Gue bakso sama teh es aja"

"Oke. Kalian tunggu sebentar biar gue pesenin dulu"

Jenny beranjak dari situ dan menuju kios kantin yang berada tepat disamping mereka. Vera menatap sekeliling kantin tersebut, dan tak sengaja manik matanya bertemu dengan manik mata tajam milik Alan yang sedang duduk bersama gengnya dibangku paling pojok

Saat itu juga, ia menelan air liurnya susah payah. Gilak! Tatapannya tajam bener. Apa salah gue coba?..... Tunggu dulu!

Vera menatap Fira yang duduk tepat dihadapannya yang sedang bersenandung ria sambil mengetuk ngetukkan jari tangannya diatas meja. Bisa bahaya nih kalo Fira ngeliat ada Alan disini. Bisa bisa perang dunia ketiga. Saling berpaspasan aja hawanya menakutkan apalagi begini?

Vera kembali melirik kearah Alan. Ia meringis seketika saat melihat Alan yang masih menatapnya tajam. Tatapan Alan beralih kearah Fira. Jelas sekali raut wajahnya menampakan emosi yang sangat dalam

Dengan susah payah, Vera kembali menelan air liurnya. Gaswat ini, gaswat..!!!

"Hmm... Fir" panggil Vera. Fira menatap Vera dengan raut wajah bingung. Pasalnya, keringat mulai bercucuran dipelipisnya dam wajah ketakutan kentara disana

"Lo kenapa? Kok kayak ketakutan gitu? Atau... Lo habis ngeliat setan?". Vera berdecak kesal mendengar ucapan Fira

"Bukan...!!"

"Lah terus kenapa?"

"I-itu, bisa kagak ma-makannya ditun-tunda dulu?" tanya Vera gugup sambil melirik kearah Alan

Fira yang peka akan keadaan, langsung mengikuti lirikan mata Vera. Seketika, seringaian muncul diwajah Fira. Tatapannya bertemu dengan mata elang milik Alan

Fira tidak takut sama sekali! Ia membalas tatapan Alan dengan pandangan remeh. Fira dapat melihat rahang tegas milik Alan mengatup keras

Detik berikutnya, tangan kiri Fira terangkat dan mengacungkan jari tengah. Nafas Alan mulai memburu. Shit! Berani beraninya bocah itu sama gue





Nexttttt gaisssss.....
Jangan lupa ninggalin jejak yah😍😘😂

Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang