BAB 23 :

125 49 6
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 20:45 WIB. Setelah insiden Alan mengusulkan ide dan ide itupun diterima Vera dengan perasaan dilema, tidak ada lagi berbicara satu sama lain

Alan yang entah pergi kemana beberapa menit yang lalu, meninggalkan Vera yang sedang tertidur disofa ruang tamu

Tubuhnya menggeliat kecil seperti bayi, merasakan hawa dingin dan menggigil dibawah kakinya yang hanya dibalut celana pendek alias hotpants

Terdengar suara deru mobil memasuki pekarangan rumah, dan masuklah seorang pria dan wanita sambil bergandengan tangan

"Ya ampun, sayang" pekik Roy melihat anaknya tertidur meriuk diatas sofa panjang. Mira ikutan gelisah. Tanda tanda kehadiran anaknya, Alan, tidak ada. Kemana dia?

"Sayang, bangun" Roy menghampiri Vera seraya membangunkannya

"Eungh" lenguhan serta matanya mulai terbuka perlahan, menyesuaikan cahaya lampu terang memasuki retina matanya

"Papa udah pulang?" tanya Vera serak khas orang bangun tidur. Ia mendudukkan diri

"Sudah"

"Alan kemana sayang?" kini pertanyaan dari mulut Mira terdengar khawatir. "Tadi sebelum aku tidur, dia ada kok tan"

Mira berdecak kesal sekaligus khawatir. "Pasti keluyuran lagi"

Roy mengusap pucuk kepala Mira. "Biarkan saja dia Mir, namanya juga anak cowok"

"Tapikan Vera jadi sendirian tadi, untung kita udah pulang"

Vera tersenyum. "Nggak papa kok tan, lagian aku berani sendirian dirumah"

Mira tertawa kecil. Kini perasaanya sedikit lega

"Ya udah Mir, kami balik dulu ya. Soalnya besok Vera juga sekolah" pamit Roy diikuti Vera yang sedang mengambil tasnya

"Makasih ya Mas untuk waktunya. Dan Vera, maaf ya, sikap Alan memang begitu, nggak peduli sekitar, main pergi pergi aja"

"Nggak papa tan, santai aja, hehe..."

Mira mengantarkan Roy dan Vera sampai keteras rumah. "Hati hati" ucap Mira. Roy mengangguk seraya mencium dahi Mira. "Iya"

Mobil CR-V silver itu pun pergi meninggalkan area rumah Mira dengan kecepatan sedang

                    ***************

"Nah baru aja diomongkan, dia udah dateng" ucap Nathan sembari menyeruput rokok. Alan baru sampai dibascampe dan langsung merebahkan diri diatas sofa empuk dekat Nathan

"Dari mana aja lo?" tanya Tomy disela sela bermain game diponsel bersama Steven. "Rumah"

"Tumben telat" timpal Steven

"Mager"

"Mungkin ada hubungannya sama cewek gue" ucap Nathan. "Siapa?"

"Vera"

"Enggak" jawabnya cuek. Alan meraih sebatang rokok yang berada diatas meja, mengidupkannya dengan pemancis lalu mengisapnya dalam

"Sejak kapan lo pacaran sama Vera?" sindir Steven pada Nathan. Nathan berdecak sebal. "Lo sih kudet!"

"Bukan kudet, tapi lonya yang ngibul!" tawa Steven diikuti Tomy

Nathan mencibir kesal. "Liat aja besok!"

"Kenapa besok? Lo gotong si Karin? Menuju pelaminan?" kini Bian ikut menanggapi yang sedari tadi diam membisu, berkonsentrasi terhadap komik milik Steven

Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang