"Veraaaa.....!!!!!" teriak Jenny dengan suara cemprengnya setelah turun dari mobil pribadinya. Vera menghentikan langkahnya didekat parkiran. Jenny berlari mendekati Vera
"Lo udah belajar belum?" tanya Jenny dan mereka berdua melanjutkan langkah menuju kelas mereka
"Udah" jawab Vera singkat. Banyak yang menyapa Vera saat melewati koridor kelas 10 dan dibalas dengan sopan dan ramah oleh Vera
"Gilakk! Banyak yang nyapa lo, Ver" pekik Jenny sedikit berbisik. "Gue kan orangnya ramah tamah"
Jenny mengerling kesal. "Be... Serah lo deh, Ver". Vera tertawa kecil. "Memang iya kok"
Sesampainya mereka dikelas XI IPS 2. Pandangan Vera jatuh ke bangku Fira yang berada disebelahnya. Kosong. Tumben?
"Fira kemana? Tumben belum dateng jam segini" tanya Vera sambil melihat jam tangan berwarna biru yang berada dipergelangan tangan kirinya. Tinggal 10 menit lagi bel tanda masuk akan berbunyi
"Tadi pas gue jemput, katanya dia ada urusan keluarga. Mendadak soalnya" jawab Jenny meletakkan tas ransel diatas meja. Vera menganggukan kepalanya sambil ber'oh' ria
"Berarti entar dia ikut ulangan susulan dong?". Jenny menganggukan kepala. "Iya"
Vera kembali mengeluarkan buku pelajaran yang akan diulangkan nanti dan melanjutkan membaca
"Ver, entar bagi bagi ya" ucap Jenny sedikit berbisik. "Hmm... " jawab Vera dengan deheman "Seperti biasa" lanjutnya lagi
Jenny tertawa kecil. "Tau aja ah lo"
*********
Disebuah Cafe yang terlihat elit, seorang cowok memasuki Cafe tersebut dengan gaya angkuhnya dan pandangan dingin sekaligus tajam. Siapa saja yang menatapnya akan merasakan hawa mencengkam
Kenan berjalan mendekati bangku yang terletak dipaling ujung dekat jendela besar. Disana terdapat seorang cowok yang tak kalah angkuhnya, duduk sambil menyeruput kopi susu favoritnya
Tanpa permisi, Kenan menarik bangku didepan cowok itu lalu duduk. Tak lupa ia mengeluarkan sebatang rokok mengambil korek api dan meyeruputnya. Asap mengepul begitu saja
"Gimana? Lo udah dapat target baru?" tanya Alan sambil meletakkan cangkir kopi kembali diatas meja
"Always" jawab Kenan dingin. Alan tersenyum miring "Gue harap nggak abal abalan"
Kenan menatap Alan tajam dengan seringaiannya "Lo siapin aja imbalannya". Alan tak kalah menatap tajam Kenan "Tapi inget, jangan sampai lo jatuh cinta sama target lo. Sesuai kesepakatan, geng lo akan tunduk pada gue" ucapnya diakhiri dengan senyum kemenangan
"Dan lo! Jangan lupa dengan janji lo kalau gue berhasil" ucap Kenan dingin. "Okey" jawab Alan kembali menyeruput kopi susunya
*********
"Shit! " umpat Jenny pelan. Pasalnya, guru Bahasa Indonesia sedang berdiri tepat disamping kirinya. Memantau seluruh kelas dari belakang
Terpaksa, dia tunda sejenak aksi contek mencontek kertas Vera. Jenny melirik kearah Vera yang dengan tenangnya mengerjakan soal ulangan tanpa ada rasa kesusahan sedikit pun
Jenny kembali melihat kertas ulangan dirinya. Satu pun belum ia isi sama sekali. Jujur saja, ia paling malas harus membaca soal Bahasa Indonesia yang terkenal panjang bukan main itu apalagi perlu pengertian dan konsentrasi
Ia membaca soal no 1
1. Dibawah ini bukan langkah - langkah dan hal lain dalam menulis paragraf argumentatif yaitu.....
A. Merumuskan tema
B. Daftarlah topik - topik pendapat yang dapat dikembangkan
C. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat
D. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf
E. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain lain)Jenny berdecak kesal. Ini apa coba jawabannya? Risih gue liatnya
"Kamu kenapa Jenny?" tanya bu Ranti menatap Jenny. Yang ditanya hanya cengengesan dengan wajah idiotnya
"Enggak kenapa napa bu, hehe..."
"Kamu itu ya, satu soal pun belum dijawab. Sedangkan waktu terus berjalan. Kamu mau dapat nilai paling jelek, huh?" omel bu Ranti saat melihat kertas soal Jenny
"Susah bu" rengeknya. "Susah darimana. Kamu itu yang tidak belajar"
Jenny mendengus sebal. Tau aja ibu kalau gue belum belajar
"Cepat kerjakan! Waktu tinggal 30 menit lagi". Jenny melotot tak percaya. 30 menit lagi?
Ia meringis melihat kertas soalnya. Masih tersisa 35 soal lagi. Ya sudah lah~ pasrah saja. Toh ia tak paham sama sekali. Lebih baik berdiam diri sambil menunggu malaikat datang memberinya jawaban
•SKIP TIME•
"Biasa aja noh muka, kagak usah ditekuk segala. Bibir juga, kagak usah dimonyongin. Kek bebek" ledek Vera melihat raut wajah Jenny yang keliatan bete pake banget itu. Sesekali ia mengaduk mie dengan kasar dan umpatan terus terdengar
"Gue keselllllllll banget! Tuh guru kagak pengertian banget sih sama gue. Coba aja dia duduk didepan dengan manis, pasti kertas ulangan gue kagak kosong. Apes banget gue ah!"
Vera hanya bisa menghela nafas sabar. Ia mencoba makan dengan tenang disaat mulut Jenny tak henti hentinya mengoceh. Suasana kantin saat ini lumayan renggang. Dan kebanyakan dari mereka pasti lebih memilih menonton basket secara live yang sedang berlangsung
Ya! Hari ini ada tanding basket dadakan antara anak kelas 11 dan kelas 12. Entahlah kenapa bisa terjadi dadakan seperti itu. Dan kenapa sebagian siswi disini ralat hampir 95% lebih memilih menonton basket ketimbang mengisi perut keroncongan? Sudah tak diragukan lagi. Ada Alan disana sebagai ketua Tim Basket
"Anjay! Katok! Anzeng! Meoww~! Gukguk! Hulk! Kambeng! Nyamuk! Ga..... "
"Lo ngomong apaan sih? Coba lo makan dengan tenang, gue yakin 100% kekesalan lo hilang dengan sekali kedipan mata". Seperti terkena mantra, Jenny diam seribu bahasa lalu memakan mie dengan tenang
Vera menghela nafas lega. Tapi tunggu dulu! Matanya menatap gelagat Jenny yang aneh
"Kok nggak hilang keselnya?" tanya Jenny polos sambil mengedip ngedipkan matanya. Raut wajah Vera berubah menjadi datar. Sedatar datarnya seperti tembok. Ingin rasanya ia membenturkan kepala Jenny ketembok
"Ogeb!" ucap Vera kesal tingkat dewa. Sekarang gilirannya mengaduk aduk asal nasgornya
"Apa salah gue coba" gumam Jenny polos
•
•
•
•
•Nextttttttttt~
Cam biasa yeeeeehhhhhhh, Vote and Voment😍😘😁~
Thanks~😍😘😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)
Teen FictionMAMPIR SINI KUY SIAPA TAU TERTARIK SAMA CERITANYA HEHE JANGAN LUPA VOTE AND VOMENT YAW MANTEMAN MAKASIH BANYAKKK:) Kisah Cinta ini bermula disaat Vera yang tidak setuju jika ayahnya akan menikah lagi dan Dia harus memiliki mama baru bahkan Kakak bar...