"Kelas dah pada balik nih. Gue duluan ya" pamit Bian yang dijawab anggukan dari teman teman gengnya
"Kita juga kuy. Gue laper nih, ngantuk juga. Gue ngungsi tempat lo ya, Lan" ucap Nathan seraya merentangkan kedua tangannya melepas penat. Padahal cuman duduk terus main game diponsel tapi rasanya lelah
"Hmm" jawab Alan singkat lalu pergi meninggalkan mereka menuju parkiran terlebih dahulu
"Kami tinggal ya bocah. Lo jangan nakal, entar jatoh. Susah, enggak ada yang nolong" kekeh Nathan pada Kenan yang sedang menatapnya tajam
Mereka pun kembali memasuki area sekolah lewat tembok belakang seperti biasa, meninggalkan Kenan seorang diri. Ralat. Kenan tidak sendirian disana
Seorang cowok menghampiri dirinya. "Lo nggak diapa apainkan?" tanya panik cowok itu
"Enggak" dengus Kenan
"Lagian lo kesini sendiri sendiri. Entar diapa apain barabe lo"
"Santai"
"Lagian lo ngapain nyuruh gue kesini? Pake jalan kaki segala" sungut cowok itu terlihat sedikit kesal. Ia langsung meminum teh es Kenan yang isinya tinggal setengah. Bahkan cuman tinggal es batu pun masih terus dihisap
"Lembek banget lo. Jalan kaki doang ngeluh"
"Bodo amat! To the point aja ngapa"
"Bawain motor gue ketempat biasa"
Cowok itu mengangkat sebelah alisnya. "Pasti mau jalan ma tu cewek"
Kenan tersenyum tipis lalu berlalu begitu saja seraya melempar kunci motornya yang ditangkap baik oleh cowok itu
Kenan berjalan menuju depan sekolah SMA TB lebih tepatnya berdiri didekat gerbang depan sekolah
Tak lupa ia bersembunyi dibalik pos satpam agar tidak ketahuan sama anak anak geng Alan yang lainnya. Dia harus waspada jika mendapatkan serangan mendadak
Dilihatnya mobil sport hitam milik Alan keluar dari area sekolah diikuti lima motor sport di belakangnya
Mata elangnya tetap fokus menatap kesisi mana pun. Menunggu seseorang yang dia tunggu tunggu. Hampir sekitar setengah jam, area sekolah mulai renggang
Tapi sosok yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Padahal kalau tidak salah, dua temannya sudah pada pulang tadi. Kemana dia?
Kenan keluar dari persembunyiannya
dan saat itu juga, sosok yang ditunggu muncul. Tampak gadis itu tengah menggerutu kesal seraya menghentak hentakkan kakinya lucuSeketika sudut bibir Kenan terangkat sedikit melihat pemandangan menggemas kan itu
"Hai" sapanya ramah sambil menunjukkan senyum manisnya
Vera yang tengah menundukkan kepalanya langsung mendongak menatap wajah Kenan
"Kak Kenan" ucapnya sedikit terkejut. "Ngapain kakak kesini?"
"Mau jemput lo" jawab Kenan masih tersenyum. Vera menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari cengengesan
"Bolehkan?" tanya Kenan. "Ya, boleh kok kak"
"Naik angkutan umum aja, gimana?" usul Kenan. "Boleh. Lagian gue lagi males jalan kaki kak. Sorry. Soalnya tadi disuruh ngepel toilet gara gara nggak bisa jawab soal matematika dipapan tulis" curhat Vera sambil mengerucutkan bibir cherrynya
Kenan terkekeh pelan. Jadi ini penyebab Vera pulangnya agak lambat."Lo ngelamun kali pas guru lagi jelasin"
"Bukan" jawab Vera cepat. "Terus?"
"Tadi temen gue ngajak ngomong. Padahal gue udah suruh diem. Eh, dianya ngomong terus" gerutu Vera kesal
"Haha... Ya udah, balik sekarang aja yuk"
Vera hanya mengangguk lalu berjalan kehalte bus bersama Kenan disampingnya. Sesekali mereka tertawa bersama saat ada hal lucu dari pembicaraan mereka
***************
Mereka berdua sudah sampai dihalaman rumah Vera. Dahi Vera mengernyit bingung saat melihat mobil papanya terparkir disana
Vera melirik sekilas arloji dipergelangan tangan kirinya. Baru pukul 15.20 dan papanya sudah pulang?
"Kak, mampir aja dulu ya. Soalnya aku nggak enak nih sama kakak. Kan kakak sering nganter aku balik" ucap Vera pada Kenan
"Okey" jawab Kenan menyetujui. Ia mengekori Vera dari belakang, masuk kedalam rumah yang pintunya tidak terkunci. Tak lupa Kenan melepas sepatunya terlebih dahulu
"Tunggu sebentar ya kak, aku ganti baju dulu" ucap Vera yang dijawab anggukan Kenan
Vera berlalu pergi menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Sedangkan Kenan, duduk disofa ruang tamu
"Ada siapa nak?" tanya Roy berpas pasan dengan Vera, saat dirinya baru keluar dari dapur
"Eh papa? Tumben awal pulangnya?" bukannya menjawab, Vera malah balik bertanya
"Oh ini, papa mau pergi undangan sama tante Mira"
"Oh gitu"
"Terus, diruang tamu ada siapa?" tanya Roy lagi seraya melirik lirik tamu yang duduk membelakanginya
"Ada temen aku pa. Aku suruh mampir dulu bentar"
"Oh ya? Boleh papa kenalan? Siapa tau aja bukan temen" balas Roy dengan nada menggoda anak semata wayangnya. "Apa sih pa" elak Vera blushing
"Ya udah, papa langsung kesana aja. Basa basi dulu. Aku mau ganti baju"
"Oh iya pa, jangan tanya yang macem macem loh" sambung Vera
"Iya iya, udah sana ganti baju" usir Roy
Vera pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar. Roy mendekati ruang tamu. Kepo dengan teman anaknya
Siapa tau aja itu pacar bukan teman. Biasalah, anak anak jaman now suka diem diem bae
"Hey" sapa Roy pada Kenan yang sedang menunduk seraya bermain ponsel
Merasa ada yang menyapa, Kenan mendongak menatap kearah depan. Terlihat pria paruh baya yang menampilkan senyum ramahnya dan seketika berubah menjadi terkejut saat melihat wajah teman anaknya
"Kenan?"
•
•
•
•
•
•Hey tayo hey tayo~
Siapakah Roy dikehidupan Kenan?
Wkwkwk....
Tunggu aja diBab selanjutnya~
Jangan lupa Vote and Voment ya, tengkiuuu~
Dan satu lagi, Author udah update tiga BAB dan sebagai hadiah dari kelamaan author nggak update kemarin kemarin:)
Nextttt.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)
JugendliteraturMAMPIR SINI KUY SIAPA TAU TERTARIK SAMA CERITANYA HEHE JANGAN LUPA VOTE AND VOMENT YAW MANTEMAN MAKASIH BANYAKKK:) Kisah Cinta ini bermula disaat Vera yang tidak setuju jika ayahnya akan menikah lagi dan Dia harus memiliki mama baru bahkan Kakak bar...