BAB 19 :

119 47 1
                                    

Dengan langkah malas dan mata merah, cowok dengan seragam berantakan tanpa menggunakan dasi bahkan seragamnya tidak dimasukkan, memasuki kelasnya yang sedang tidak ada guru

Suara bising memenuhi kelas itu. Berbagai macam mereka lakukan. Ada yang ngegosip khususnya untuk para cewek cewek, tidur dikelas, main game, baca komik, lawak dadakan didepan kelas dan menggoda cewek bohay yang ada dikelas mereka

Siapa lagi kalau bukan Karin! Dan pelakunya yang tak lain dan tak bukan, si kampret Nathan

Alan menuju bangkunya dan disana sudah ada Steven yang sibuk dengan komik dewasanya

"Anjir, tegang gue" umpat Steven mengusap usap keringat yang mulai merembes didahinya. Alan menatapnya sekilas tanpa minat sedikit pun dan mulai memposisikan tas gepengnya diatas meja, menjadi alas bantal tidur

Ia ngantuk berat. Dan untung saja guru killer itu tidak masuk hari ini. Kalau tidak, pasti ia akan mendapatkan hukuman keliling lapangan apalagi ia sudah datang terlambat. Sekitar 1 jam lamanya

Entahlah, Alan sama sekali tidak peduli alasan guru itu tidak masuk kekelasnya hari ini. Yang ia inginkan saat ini adalah tidur. Matanya sudah tak kuat menahan kantuk

"GILAKK!!! Kenapa lo nggak ngajak ngajak gue kalo baca beginian?" hentakan keras tangan Nathan dimeja, membuat Alan tersentak kaget

Alan menatap Nathan tajam. Yang ditatap tidak sadar dan masih sibuk mengomeli Steven karna tidak mengajaknya baca komik itu bareng bareng

"Lo bisa diam gak sih?" tanya Alan tajam dengan nada suara pelan tapi mencekam. Nathan yang baru sadar telah membangunkan Alan, nyengir tanpa dosa. "Sorry Lan, gue nggak sengaja"

Alan hanya menatapnya sinis lalu kembali melanjutkan tidur

"Lo sih" tuduh Steven

"Kok gue?" tanya Nathan tidak terima

"Gara gara lo, si Alan bangun noh"

"Itu juga salah lo. Lagian baca komik gitu nggak ngajak ngajak"

"Urusin aja noh, Karin semok!". Nathan mendengus kesal. Tak berapa lama kembali senyum sumigrah. "Boleh juga tuh kan?" tanyanya menaik turunkan alis mata

"Apanya?" tanya balik Steven. Nathan langsung datar. "Sering baca yang begituan tapi kagak paham. Payah lo ah!" cibik Nathan kesal lalu kembali mendekati Karin yang tengah berdandan ria

Steven mengangkat bahu acuh dan kembali melanjutkan membaca

                   *****************

Ditengah tengah pelajaran yang amat sangat membosankan yaitu Sejarah, dengan guru wanita paruh baya dan sekarang tengah menjelaskan sejarah apa lah itu. Mereka pun sama sekali tidak mendengarkan bahkan ada yang tidur diam diam

Guru itu benar benar menjelaskan dengan cara yang membuat semua mendengarnya ingin tertidur. Tidak lain halnya dengan Fira

Ia tampak bosan. Berkali kali pulpen yang ia pegang selalu terjatuh. Sesekali mencoret buku belakangnya asal. Membuat gambar abstrak

Setelah lama berdiam, ia baru ingat sesuatu. Dengan cepat, ia menulis entah apa itu dikertas yang baru saja disobeknya lalu memberikan pada Vera yang duduk besebrangan dengannya

"Ssttt...." bisik Fira pada Vera yang juga terlihat bosan sambil menyusun penghapus entah punya siapa siapa, menjadi tinggi

Vera menatapnya dengan raut wajah seperti bertanya 'Apa?'

Fira menunjuk kertas yang ia sodorkan dengan manik matanya. Vera paham dan segera mengambil kertas itu. Ia membaca tulisan tangan Fira yang amat berantakan. Pasti dia lagi malas nulis. Biasanya juga bagus

Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang