BAB 9 :

143 51 3
                                    

"Lo ngapain dikamar mandi gue?" ulang Alan dengan tatapan yang semakin tajam, seakan akan menguliti Vera

Vera bungkam. Entah kenapa mulutnya susah untuk dibuka dan suaranya seperti hilang entah kemana. Jantungnya terus berdetak dengan kencang

Pekikan kaget terdengar dari mulut Vera ditambah bunyi 'bug' yang lumayan kencang. Vera meringis, menahan sakit dipunggungnya akibat Alan yang tiba tiba mendorongnya dengan kasar kembali kedalam kamar mandi dan membentur tembok

"Lo ngapain dikamar mandi gue?" ulang Alan lagi dengan nada rendah tapi menusuk tepat didepan wajah Vera

Vera menutup kedua matanya, tercium bau rokok dari nafas Alan. Ia takut, sangat sangat takut. Alan benar benar kasar

"G-gue nu-numpang mandi kak" jawab Vera gugup

"Siapa yang izinin?" tanya Alan cepat

"Mama ka-kak. Soalnya ka-kamar mandi yang dikamar mama kakak ru-rusak kerannya". Alan meninju tembok tepat disamping pipi kiri Vera. Vera semakin mengeratkan pejaman matanya. Hampir saja air mata keluar saking takutnya

"Nggak ada yang boleh masuk ke kamar gue, sekalipun nyokap gue. Apalagi orang baru kayak lo!" desis Alan tajam

"SEKARANG LO KELUAR!" bentak Alan marah tepat didepan wajah Vera. Mata Vera langsung terbuka tak sengaja tatapan mata mereka bertemu. Dengan gerakan cepat, Vera berlari keluar dari kamar Alan. Tatapan itu, tatapan seakan akan ingin mencincang orang. Benar benar tajam!

"Kamu kenapa nak? Kayak dikejar setan saja" tanya Roy heran, menatap anak satu satunya itu. Vera ngos ngosan, saking takutnya ia berlari seribu langkah. Matanya memerah menahan tangis, bibir bergetar, jantung berpacu dengan cepat dari tarif normal dan keringat bercucuran dari pelipisnya. Padahal barusan saja ia selesai mandi

"Nggak kenapa napa pah" jawab Vera mengatur nafas. Ia duduk disofa tunggal, mengelap keringat dipelipisnya

"Itu mata kenapa merah? Kamu nangis?" tanya Roy lagi. Vera mendadak tegang

"E-enggak kok pah, mana mungkin aku nangis. I-ini tadi mata aku gatal tiba tiba.. Ya, gatal... Jadi aku gosok deh, makanya merah,hehe..." jawab Vera disertai cengiran bodohnya. Roy tampak menggelengkan kepala melihat tingkah putri semata wayangnya itu

"Ada ada saja kamu nak"

Disisi lain, Alan yang kembali menyesap sebatang rokok dibalkon kamarnya, menatap nyalang kearah depan dengan pandang kosong

Ia benci! Entah kenapa ia marah jika ada orang lain yang memasuki kamarnya. Apalagi mengingat wajah gadis tadi. Ingin rasanya ia mencincang gadis tersebut

Ia benar benar marah. "Shit!" umpatnya kasar, menginjak sebatang rokok yang ia hisap. Padahal belum habis seutuhnya, dan baru terbakar sedikit. Entahlah, moodnya benar benar buruk untuk saat ini

*********

Vera berjalan dengan langkah gontai menuju kasur empuknya. Setelah berpamitan pulang tadi dari rumah kediaman Alan, mood Vera berubah drastis

Ia kesal sekaligus kecewa melihat tingkah laku Alan. cowok itu benar benar kasar! Gue benci dengan dia! Tapi kenapa setiap ketemu nyali gue ciut?

Vera manyun manyun sendiri sambil menatap langit langit kamarnya. Ia baring terlentang, melepas penat hari ini

Ingin rasanya ia pindah sekolah, malas bertemu Alan, apalagi mengingat kejadian tadi. Sebenarnya sih bukan malas, tapi lebih menjerumus kekata Takut

Ya! Dia benar benar takut, takut kalau Alan akan berbuat hal diluar dugaan. Ia tau, sifat Alan itu beringas, kejam dan kasar. Tapi, masa iya? Dia tega ngelakuin itu sama cewek?

Kalau iya, Alan benar benar orang yang patut dijauhi. Berurusan dengan dia sama saja berurusan dengan maut

"Dasar! Iblis berwujud manusia" cibik Vera kesal. Ia melirik sebentar kearah meja belajar yang berada disebelah meja rias. Vera ingat, ya ia benar benar ingat, besok ada ulangan Bahasa Indonesia. Itu adalah salah satu pelajaran favoritnya

Tapi entah kenapa, ia malas belajar padahal kalau udah ulangan Mapel itu, Vera dengan semangatnya akan belajar bahkan betah berjam jam. Apalagi membaca cerpen yang ada dibuku Bahasa Indonesia

Moodnya benar benar buruk. Untuk melangkah saja, ia malas. Dan akhirnya, ia memilih tidur tanpa memperdulikan lagi ulangan yang akan dilaksanakan besok





Next gaissss~
Jangan lupa VOTE AND VOMENT YAAAAAAAAA~
Tengkiu yang udah mau Vote and Voment😊😊
Maap kalau ceritanya agak pendek😂😂
Ai usahin panjang yah dikelanjutan BAB lainnya, seee yuuuu baby~😍😘😂😂😂

Kamu Adalah Alan Ku(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang