1 Saudara Tiri

4.2K 307 30
                                    

Tengtongtengtong
Welcome in my world!

Jangan lupa vote sebelum baca, yaaa.
Eh, Thoor.... Choose or Chosen kok belum update? Aku nungguin loh dari April kemarin.

Me : Iya, Sayang. Sabar. Tungguin aja. Aku juga gemes pengen itu cerita beres. Tapi karena ada proyek lain, ya kudu kelar. Mampir di Asa Mekar (gwp.id), dan Fade (wattpad), yaaaa. Sengaja dipending, biar makin mantap menulis ending yang epic.

Way Back Home bakal rilis selama sebulan ke depan sampe end. Tenang, kan gak bakal kena ghosting, cuz ini naskah lama.

03 Agustus 2021
Ravenura
~~~~~~~~

Kedua orang itu duduk berselonjoran di tengah rerumputan hijau. Mereka sedang menikmati aliran sungai Han yang bermuara di Laut Kuning. Angin berembus kencang mempermainkan anak rambut. Yu Jimin—biasa dipanggil Karina sibuk memperbaiki poni panjangnya tetap di tatanan, tetapi percuma saja jika poninya bergerak tak beraturan.

Dia menaungi mata dengan tangan satunya, menghalau debu yang sering membuat matanya kelilipan. Gadis itu jengkel diajak keluar teman satu kampusnya. Menikmati piknik berupa burger dan es moccachino.

Untunglah dia tak jadi menggunakan rok mini. Dia benci tempat berangin. Apalagi bagian privat terekspos sembarangan. Dengan hot pans putih dipadu kaos longgar yang tebal, cukuplah untuk mengenyahkan paradigma orang lain tentang tampilan Karina.

Burger milik Karina sudah habis. Bukan karena dia kelaparan sampai menandaskan tanpa sisa. Burger itu tak sengaja jatuh ke sungai, sehingga Jake membagi dua potongan burger miliknya untuk dibagikan ke Karina.

"Karina-ya, kau kenal Lee Heesung?" tanya Jake, matanya tertuju ke ujung cakrawala biru gelap dilatari gedung bangunan. Namsan Tower tampak mungil dari kejauhan.

"Hah... Heesung?" Karina menyipitkan mata. Dia tampak curiga kenapa Jake malah menanyakan pria itu. "Kenapa?"

"Hm... Maukah kau kukenalkan padanya?"

Bahu Karina mengejang. Dia tersenyum canggung. Kenapa pula Jake ingin mengenalkan pria itu kepada Karina? Meskipun begitu, Karina benci harus dikenalkan seseorang tanpa alasan yang jelas.

Sebelum Karina menolak dengan cepat, Jake mengangkat tangan sebagai isyarat damai.

"Begini, kau tidak kenal seniorku satu ini. Dia lulus ketika kau baru masuk kuliah. Nah, aku ingin mengenalkan dia sebagai teman. Maksudku, kalau kau tertarik, kau bisa kencan dengannya. Tapi jika tidak, ya tidak apa-apa. Dia sedang—." Lidah Jake seperti dijejalkan lem super lengket untuk melanjutkan kalimat terakhir, "—mencari istri."

"Hahahahahahahahahaha!" Karina tertawa keras memegangi perutnya. Dia tak menduga akan kata-kata Jake.

"Apa kau ini, Tuan Comblang?" ejek Karina dan tersenyum sinis. "Siapa? Lee Heesung? Beritahu aku, apa pria itu senang memukul orang dengan gulungan perkamen tebal setiap marah?" cecar Karina masih tertawa.

"Bagaimana kau tahu? Maksudku, seniorku senang memukul orang."

"Tentu saja. Jangan perkenalkan aku dengannya. Reputasinya sudah terkenal jelek dan aku tak sudi berurusan dengannya." Karina mengejek.

Karina sudah menolak iktikad baik Jake untuk mengenalkan ke senior favoritnya. Dia harus putar otak, bagaimana caranya mengenalkan Heesung ke gadis manapun dalam jangka waktu secepatnya.

"Dia mencari calon istri? Ha? Tak satu pun gadis tahan dengan temperamentalnya. Aku yakin."

Kata-kata Karina pedas sekali. Dia menggelengkan kepala dengan kasar.

Way Back Home || ENHYPEN AESPA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang