6 Cinta Pertama

1.2K 188 17
                                    

Hai..... Gimana 5 bab pertama? Suka nggak?

Kayak biasa, vote dulu sebelum baca.
Happy reading!!!

*WAY BACK HOME*

Mereka berpisah begitu sampai di dermaga di Tongyeong. Karina ikut Jongseong mengisi bahan bakar speedboat mereka. Sebelum kepalang mubazir, Karina mencairkan sebagian besar uang di ATM. Cepat atau lambat, Nahyun bakal memblokir akun Karina. Dan uang itu tak pernah disentuh bertahun-tahun. Nahyun dan Sangyeob sering memberi uang untuk Karina. Namun tidak pernah dimanfaatkan sama sekali.

Setelah itu, Jongseong mengajak singgah sebentar di rumah Sunghoon. Mereka menikmati sup abalone yang sangat enak buatan ibu Sunghoon. Rupanya wanita itu membuka usaha sup tiga generasi. Sunghoon diharapkan menjadi penerus. Sayang pemuda itu lebih suka main-main di luar rumah daripada berkutat di dapur.

"Ahjumma," panggil Karina hati-hati. Dia menyodorkan amplop coklat yang isinya tebal. "Berikan pada putramu. Ini sebagai ucapan terima kasihku, mengantarku ke rumah keluarga kandungku."

"Ah... Jadi dia keluyuran malam-malam, hanya mengantarmu? Berapa banyak ini?" tanya ibu Sunghoon kegirangan. Direngkuh amplop itu erat-erat. Matanya melongok ke dalam isi amplopnya. Wanita itu makin erat saja memegang amplop.

Karina tersenyum sambil menyesap supnya.

"Sampaikan padanya, aku sudah membayarnya."

"Ehei... Sunghoon tidak gampang percaya. Sebagai bukti, foto saja. Ahjumma, tersenyum. Dan tunjukkan amplopnya, eo?" gumam Jongseong mengeluarkan kamera butut legendarisnya.

"Eh, tak usah," gumam ibunya Sunghoon gelisah. Amat kontras sekali. Ingin menyembunyikan uang dari anaknya sendiri.

"Ayolah, aku tak mau terlilit masalah lagi."

Akhirnya Karina memiliki foto dengan Nyonya Park sebagai bukti transaksi sah sudah dilakukan. Setelah menerima hidangan penutup berupa pudding stroberi, keduanya pergi ke minimarket terdekat. Karina memborong banyak keperluan. Jongseong tak pernah sesenang ini melihat isi rumahnya bakal penuh makanan. Namun, dia kecewa Karina tidak mengizinkan tangannya menyentuh bahan makanan. Mengolah makanan hanya tugas Karina.

Untungnya kedua orang itu dikawal satu pelayan minimarket. Mereka berparade barang belanjaan. Masing-masing memegang satu troli penuh barang yang sudah di-packing. Dengan tiga troli pinjaman, mereka mengangkut barang ke kapal. Hari menjelang petang ketika mereka selesai mengurus belanjaan.

"Wah sepertinya bakal ada pesta," kata Sunghoon tiba-tiba muncul. Pemuda itu tahu-tahu sudah berada di atas speedboat Jongseong.

"Tentu saja!" sahut Jongseong mulai berperan sebagai kakak protektif.

"Aku tidak diundang?"

"Ya, bawa kapalmu sendiri. Aku tidak memberi tumpangan pulang untukmu."

"Aigoo... Sejak kapan sikapmu menyebalkan?" Sunghoon menegaskan suara pada kata terakhirnya. Pemuda jangkung itu menyadari sesuatu yang berbeda dari teman sepermainannya.

Sunghoon menyadari ini tak ubahnya rebutan mainan. Bedanya milik Jongseong bukan barang, melainkan gadis dari Seoul berwajah putih pucat kiriman Dewi Aphrodite yang cantik mempesona.

Jongseong tampak jengah. Dia ingin makan malam tenang tanpa diganggu siapapun. Ayahnya pulang malam ini. Dan Jongseong ingin pertemuan Karina dengan Seojoon berlangsung seremonial. Kehadiran Sunghoon tidak dalam kategori itu. Pasti ada huru-hara nantinya. Satu-satunya cara mengenyahkan Sunghoon telah bergumul dalam otak Jongseong. Meskipun Jongseong senang pesta, tapi untuk urusan keluarga, dia lebih suka kedamaian.

Way Back Home || ENHYPEN AESPA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang