Ulang tahun pernikahan Sangyeob dan Nahyun sedang berlangsung. Ini tahun kristal mereka menjalani pernikahan. Perayaan dilaksanakan di ballroom hotel berbintang lima. Tamu undangan yang hadir berasal dari kalangan elit. Sangyeob pun mengundang salah satu boy grup terkenal demi menghibur Karina, nyatanya gadis itu tidak terkesan. Dia malah mengurung diri di kamar hotel, bermain catur di ponsel.
Dengan koneksinya, Heesung berhasil menghubungi Jongseong di Tongyeong. Dia ingin memberi hadiah kejutan untuk keluarganya. Pemuda itu tak perlu repot melakukan sesuatu, sebab Sunoo sudah mengurus hadiah itu. Dia juga mengundang band indie untuk mengisi closing ceremonial yang memikat.
"Bagaimana Sunoo-ya?" Heesung gelisah sekali. Dia memastikan operator yang menampilkan video-foto perjalanan Sangyeob dan istrinya sudah siap dengan file yang diberikan Sunoo.
"Tenang saja, Hyung. Dua menit lagi, hadiahmu akan membuat orang lain terharu." Sunoo menganggukkan kepala. Sangat yakin rencana mereka bakal berhasil. "Omong-omong mana adikmu yang cantik itu? Boleh aku bicara dengannya?" tambah Sunoo menyeringai licik.
Heesung melotot jengkel, "Kau ini!"
"Ayolah, Hyung. Izinkan aku kencan dengan adikmu," bujuk Sunoo, alisnya mendaki penuh permohonan. "Kau tahu apa yang kulakukan di Bijindo? Sekarang aku menagih bayaranmu, dan aku tak mau menerima uang. Aku mau kencan satu jam dengan adikmu."
"Sayang sekali. Jake sudah menembak Karina." Heesung semakin cemberut. Juniornya yang lain sudah satu langkah mendekati Karina. Hubungan mereka jelas menyebar ke seantero kampus. Sejauh ini, Karina belum menerima konfirmasi atas hubungan mereka.
"Jinjja? Si udik dari Aussie itu?" cecar Sunoo tak terima.
Heesung menganggukkan kepala, bosan membicarakan Jake yang terang-terangan menyukai Karina.
"Perlu kuinformasikan Sunoo-ya, Jake dalam perjalanan untuk menjemput Karina turun kemari." Heesung menyeringai.
"Apa? Kau serius, Hyung? Kamar mana? Beritahu aku!" Sunoo gelagapan. Dia bangkit dari kursinya. "Sialan kau, Hyung! Katakan di mana kamar Karina!" desak Sunoo tak sabaran.
"Cari saja sendiri." Heesung tidak menggubris. Dia menyesap minumannya dengan tenang. Sangat menikmati kepanikan dua juniornya kalang kabut menjemput Karina.
"Apa serunya hadiahmu kalau tidak ditonton Karina, eoh?" Sunoo jelas mencibir.
Heesung menghela napas berat. Dia bangkit dari kursinya. Sangyeob menangkap gerakan itu dan menyuruh Heesung kembali duduk. Tindakan itu bukan tanpa alasan. Heesung adalah satu-satunya calon pewaris utama perusahaan yang dipimpin Sangyeob. Sudah kewajiban bagi Lee Heesung bertahan di acara yang dihadiri komisaris penting perusahaan.
Heesung langsung menelpon Karina, menyuruhnya segera turun. Seperti yang diduga, Karina enggan turun. Apalagi Sunoo melotot ke Heesung. Aksi kesatria-nya gagal di hadapan Heesung.
"Kau yakin tidak menemui Jungwoon?" Akhirnya Heesung membongkar separuh rahasianya. Ponselnya masih menempel di daun telinga. Sedetik kemudian tak ada suara apapun. Tahulah Heesung bahwa adik tirinya bergegas turun ke tempat acara dan mematikan telepon.
Tepat pada waktunya, LCD raksasa menampilkan foto terakhir disusul harapan pernikahan bisa sampai ke tahun china maupun tahun perak. Karina berdiri di depan Heesung, tatapannya nanar, sibuk mencari sosok Jungwoon.
Tak lama kemudian, ada lengkingan bass disusul tawa membahana yang sangat khas. Karina merasakan entakan dari belakang, ketika menyadari siapa yang tertawa. Matanya terpaku ke LCD. Kamera video menyorot pantry kayu yang bersih dan rapi. Lalu beralih ke punggung pria muda yang duduk membungkuk. Kali ini kamera menyorot wajahnya dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home || ENHYPEN AESPA [End]
FanfictionKarina ingin pulang ke rumah, tetapi dia malah tersesat dalam liku keluarga. Perpisahan menggores banyak luka di antara keluarga. Tiga pria berebut perhatiannya. Siapa yang sangka, salah satunya sangat menginginkan Karina lebih dari sekadar adik. Ap...