Malam hari di ruang makan.....
Pov (y/n)
"Ibu dan ayah ada beberapa urusan jadi kau akan tinggal di sini bersama adik mu." ucap Ibu ku tiba tiba membuat ku keselek bayam.
"Apa?? Masa ibu ama ayah tega meninggalkan diriku sendiri, apa lagi sama adik. Nanti siapa yang ngasih susu kalau aku nggak ada?" tanya ku panjang lebar. Adik ku berusia 4 tahun, seorang lelaki yang polos dan usil.
"Tenang, tenang. Kau kan bisa menyuruh tetangga sebelah untuk merawatnya." ucap ayahku dengan entengnya. Ya ampun apa harus aku melakukan hal itu. Bagaimana kalau tetangga memberikan adik ku susu basi dan membuat bubur tak layak padanya.
"Seterah ibu dan ayah aja. Aku besok sekolah. Ibu sama ayah pulang kapan?" tanyaku dengan betenya.
"Hanya 3 hari, hari jum'at juga udah pulang" ucap ayah. Ok lah, aku akan menjaga rumah ini aman dan tentram dari pencuri lagi pula di rumah kegiatanku hanya makan, belajar(paling 3 menit selebihnya main HP), dan tidur. Itulah surga duniawi, apa lagi kalau udah banyak snak di rumah, paketan full tanpa hambatan dan tempat tidur yang nyamannya minta ampun. Luar biasa.
"Baiklah, sebagi anak yang baik aku akan menuruti kalian. Pulang dari kerjaan jangan lupa bawa oleh oleh ya. Hehehe..." ucap ku yang menbuat mereka mengangguk sambil mengelus pucuk rambutku dengan lembut. Ah!! Aku sayang kalian yang mengerti diriku.
Setelah selesai makan akupun tidur dengan nyenyak hingga pagi dan bersiap siap berangkat.
"Ayah ibu aku berangkat dulu!!" ucap ku dengan senyum lalu perlari menuju sekolah yang lumayan dekat dengan rumahku.
Sedang asik asiknya berjalan sambil bernyanyi tiba tiba aku merasakan aura hitam di semak semak dekat dengan halaman sekolah. Karena tidak ingin telat masuk sekolah, akupun dengan cepat berlari menjauh dari sana. aku nggak mau di hukum sama bu Yusi, bidang Kesiswaan karena hal itu. Bisa bisa kupingku panas terus copot dengan sendirinya karena mendengar beliau memberikan 1001 hal yang harus di lakukan pelajar di usia ku.
Sudah cukup dengan pukulan penggaris sebagai hukuman anak anak, jangan sampai beliau ceramah 24 jam tanpa henti.
"(Y/n) bagaimana menurutmu berita ini." ucap salah satu temanku yang bernama Nana Bilananti sambil menunjukan HP nya yang menunjukan sebuah berita padaku.
" 'Sebuah mayat di temukan tercabik cabik, di duga korban tewas karena serangan hewan buas' itu di daerah mana?" tanya ku penasaran.
"Kalau nggak salah di dekat Jalan Perjuangan, samping taman bermain anak anak." ucap Nana yang membuatku melotot kaget.
"Beneran?! Itukan deket rumahku. Bagaimana nih udah gitu aku berduaan doang dengan adik." ucap ku cemas
"Tenang (Y/n), kalau kau mengunci pintu kau akan tetap aman." ucap Nana yang memberikan ku saran. Akupun mengangguk.
Tak berapa lama kemudian bel masuk pun berbunyi membuat kami semua berhamburan kembali kebangkunya masing-masing. Kamipun belajar hingga bel istirahat berbunyi.
Saat ini aku sedang makan bekal di kelas, karena lupa membawa air minum akupun membelinya di kantin. Sesampainya di kantin aku di buat tegang oleh aura hitam entah dari mana. Ku tenggok kanan dan kiri namun hasilnya nihil aku tak menemukan apapun. Karena firasatku nggak enak, akupun cepat cepat kembali setelah membeli air minum.
Selesai makan bel masuk kembali berbunyi, kami pun belajar kembali hingga bel pulang berbunyi. Aku yang masih sibuk dengan beberapa catatan di papan tulis tanpa sengaja menoleh pada Nana dan menatapnya kaget.
Aura hitam mengelilinginya dan tatapan matanya kosong. Raut wajah yang kusut dan dingin, berbeda sekali dengan kepribadian dia yang ceria.
'Ada apa dengan Nana, tidak biasanya dia begitu?!' pikirku lalu berjalan kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adro Fighter
FanfictionDi saat dunia mulai di jajah oleh monster bernama "Andro". Hidup seorang gadis berubah. Lelaki yang misterius dan entah dari mana tiba tiba menyelamatkannya. "Sudah ku bilang ikut aja denganku. Aku yakin kau memiliki kemampuan itu." "Masalahnya aku...