Setelah kejadian itu (y/n) merasa binggung, sedih dan risih. Pasalnya saat seorang Bakugo Katsuki menyelamatkannya dia selalu mengikutinya kemana pun. Bahkan saat (y/n) sudah sampai di rumah dengan selamat.
"Kenapa kau mengikutiku?!"ucap (y/n) dengan ekspresi malasnya.
"Aku ingin kau ikut dengan ku untuk membantuku menjadi pemburu no. 1" ucap Bakugo sambil memandangnya dengan senyum angkuh. Sedangkan (y/n) langsung masuk ke dalam rumah mengabaikan Bakugo.
"Eh, si*lan. Kenapa kau mengabaikan ku. Oy, kap*rat cepat buka pintunya atau aku ledakan pintu ini." ucap Bakugo mengancam. Dia marah bahkan Urat urat di kepalanya sudah keluar.
"Nggak mau emang lu siapa. Baru kenal udah main nyuruh nyuruh aja. Dan lagi aku nggak takut dengan ancaman mu." ucap (y/n) di balik pintu.
"Kak, mau maem!!" ucap adik
(y/n) yang tiba tiba ada di depannya."Sabar ya, di depan ada preman lagi palak kakak."
"Aku dengar itu wanita si*lan." ucap Bakugo yang membuat (y/n) kaget bukan main.
"Culuh macuk aja." ucap sang adik dengan polos tanpa dosa.
'Dan menggali lubang kuburku sendiri? Tidak terima kasih dik.'
"Tidak usah. Abaikan saja dia paling juga nanti pulang kalau udah capek."
"Ku peringatkan saja. Kau di sini tidak sedang bersama ortu kan. Sebaiknya ikuti kataku saja. Akan ku jelaskan semua yang tidak kau ketahui hari ini." ucap Bakugo yang membuat (y/n) memandang pintu sejenak lalu menghelang nafas.
'Semoga dia jujur. Aku tidak ingin nyawa adik ku menjadi taruhannya.'
"Baiklah, Aku percaya padamu. Ayo masuk." ucap (y/n) membukakan pintu membuat Bakugo masuk sedangkan sang adik memandang tamunya penuh tanya.
"Kau akan menjelaskan semuanya di ruang tamu. Tolong tunggu sebentar di sini. Jangan macem macem dengan adik ku." ucap
(y/n) sambil menatap tajam Bakugo yang membalasnya dengan wajah masamnya lalu pergi."Jadi kakak temanna kak (y/n)?"tanya adik (y/n) pada Bakugo
"Ya bisa jadi" jawabnya datar
"Kakak ku jarang cekali menundang temanna ke lumah. Dia telalu males dan tidak pengertian."
"Aku dengar itu!!" teriak (y/n) dari arah dapur sedangkan sang adik hanya terkikih tanpa dosa.
"Dasar, jangan menyebarkan aib orang dong." ucap (y/n) sambil meletakan nampan yang berisi minuman dan makanan ringan.
"Hehehe, maaf maaf. Habis kakak begitu cih cama temen cendiri."
"Dia bukan temanku!!" ucap (y/n) judes lalu meminum minumannya di ikuti Bakugo.
"Kalau begitu pacal ya??" ucap sang adik yang membuat (y/n) dan Bakugo tersendak air minum sendiri. Mereka berdua pun memasang wajah terkejut dan kesal pada sang pelaku.
"Tidak akan!!" teriak mereka serempak membuat sang adik senyam senyum nggak jelas kearah mereka.
"Jadi kapan kau akan menjelaskannya?!" ucap (y/n) sambil melibat tangannya di bawah dadanya.
"Baiklah. Apa yang kau lihat tadi sore itu bernama Andro atau bisa di sebut Anidme droplodi. Semacam monster yang menyerang jiwa manusia dan melahap nyawanya agar mereka memiliki kekuatan yang besar." jelas Bakugo yang meminum minumannya. Membuat (y/n) penasaran.
"Mereka hidup di sekitar kegelapan. Awal bentuknya hanya sekecil bola pingpong, tapi jika dia terus menyerap jiwa manusia mereka akan berkembang menjadi monster yang mengerikan. Jalan satu satunya untuk menyelamatkan mereka harus dengan membunuh. Mereka(Andro) seperti parasit. Jika kau tidak tau letak mereka di mana, maka mau tak mau kami harus membunuhnya" jelasnya panjang lebar udah kaya kereta. (Y/n) yang mendengar itupun syok. Tubuhnya lemas seketika di ikuti kedua tangannya yang gemetar hebat.
"Kenapa harus sahabat ku yang di makan oleh dia. Kenapa tidak yang lain? Dan kenapa kau menyelamatkan ku?!" ucap (y/n) yang merasa pikirannya kacau.
"Mungkin tanpa sengaja teman mu bertemu dengan Andro. Dan kalau menyelamatkan mu bukannya kau pernah memberikan pertanyaan sebelum kejadian tersebut berlangsung, jadi aku menyelamatkanmu." ucap Bakugo yang membuat (y/n) menangis.
"Tidak adil, ini tidak adil!!! Sekarang aku mohon kau keluar dan jangan ganggu aku." ucap
(y/n) menangis lalu mendorong Bakugo keluar dari rumahnya."Ada apa kak?!" tanya sang adik yang membuat (y/n) memeluk adiknya lalu menangis.
'Ini nggak adil, kenapa harus Nana yang menjadi korban. Kenapa, kenapa aku tidak ada bersamanya saat itu. Aku.......aku tidak punya sahabatku lagi.' batin (y/n) tak terima dan tak berapa lama dia tenang dan menyuruh adiknya untuk tidur bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adro Fighter
FanfictionDi saat dunia mulai di jajah oleh monster bernama "Andro". Hidup seorang gadis berubah. Lelaki yang misterius dan entah dari mana tiba tiba menyelamatkannya. "Sudah ku bilang ikut aja denganku. Aku yakin kau memiliki kemampuan itu." "Masalahnya aku...