"Apa yang kau lakukan, cepat turunkan pedangmu." ucap sang guru yang membuat (y/n) berkeringat dingin.
Pov (Y/N)
'Mati aku, kenapa Bakugo nekat banget todongin nih monster. Udah tau di kelas, jam pelajaran lagi. Ya rame lah. Gimana sih dia.'
Batinku pelan lalu menarik Bakugo keluar dari kelas. Monster yang menyamarpun mengikuti kami dengan wajah yang ingin ku tabok."Apa yang kau lakukan..... hah!!" ucap Bakugo mengomeliku.
"Diam, nggak mungkin kan kau ngebunuh monster itu di sekolah yang lagi rame. Mau di katain apa? pembunuh? Pikir pake otak napa!!" ucap ku kesal padanya. Tiba tiba kakiku di tahan oleh monster tersebut membuatku terjatuh lalu di seret ke arah dia.
"Kyaa!!"
'Tidakkkk, aku masih mau hidup. Aku belum makan Ind*mi Goreng edisi terbatas. Masa udah mati aja kan nggak enak.'
"Mati kau!!" teriak Bakugo menyelamatkanku.
"Bagus, nggak sia sia kau ada disini Bakugo. Tapi......dari mana percikan api itu berada!!" ucapku yang bisa ku lihat dia tersenyum penuh angkuh kearahku. Rasanya ingin ku hancurkan senyum itu.
"Jika kau ingin tau bergabunglah dengan ku." ucapnya yang kali ini benar benar membuatku kesal. Andro yang sendari tadi kami abaikan kini bangkit dengan wajah bak patung lilin yang mencair.
"Ooo, ternyata kau cukup kuat menahan serangan kecil ku ya....
Bagaimana kalau kita langsung ke serangan yang sesungguhnya saja." ucap Bakugo pada Andro itu. Mungkin dia menikmati pertarungan ini, tapi tidak dengan ku. Lebih baik aku menghindar dan menjauh darinya.Melarikan diri......
itu mungkin di benak kalian tapi jikalau aku mendekati mereka aku Bisa jadi daging panggang di sekitar Andro dan Bakugo. Aku yakin percikan api yang tadi ku lihat berasal dari tangannya Bakugo. Sudah cukup kemarin saja aku hampir mati di makan oleh Andro itu dan jangan lagi.
Belum sempat aku melangkah tiba tiba Bakugo menarik ku yang membuat keseimbangan ku goyah dan terjatuh menimpanya.
'Dia mau aku mati muda ya?'
"Kau bodoh,Hah. Mau melarikan diri? Nggak ada gunanya." ucapnya yang membuat ku kesal.
"Emang mau gimana lagi. Kau pikir aku punya kekuatan gitu buat ngalahin monster itu? Mikir apa pake otak! Ini dunia nyata bukan dunai fantasi yang ada di buku atau di film!" ucapku kesal yang ku lihat ekspresi wajahnya kalem kalem aja kagak berasa bersalah apa lagi berdosa. Iya iyalah orang yang dia pikir aja mau jadi pemburu Andro no.1, kan aneh.
"Kalau begitu beri tau aku di mana tempat kelemahan monster itu." ucap Bakugo yang membuat ku kaget.
'What, dia serius nganggap diriku punya kekuatan super gitu?!'pikirku lalu menghelang nafas dan memandang monster itu yang kini terkunci oleh rantai yang di bawa Bakugo. Terus fokus hingga aku merasakan sesuatu yang sangat gelap di tubuh Andro tersebut.
'Itu pasti kelemahanya. Kau harus yakin (y/n) jika kau ingin ini semua berakhir dengan cepat dan selamat.' pikirku setelah memandang Andro itu.
"Bagian dada kirinya, kurasa itu tempat kelemahannya." ucapku pelan yang membuat ia menyeringai menyeramkan. Udah kaya serigala yang mendapat santapannya. Mata merahnya terlihat berkilau menunjukan kalau ia benar benar fokus. Diapun berdiri dan memasukan pedangnya pada sarungnya.
"Baiklah!!" ucapnya maju kedepan lalu meletakkan tangannya di dada kiri monster itu tanpa menghirukan geraman dan tatapan mengerikan dari Andro tersebut. Kalau aku sih udah merinding disko terus menjauh dari pada mendekat.
Tiba tiba aku mendengar suara ledakan yang besar dari arah Bakugo berada dan terkejut.
'Apa dia tadi menggunakan ledakan?' pikirku.
"Woy woy woy!! Jangan hancurin rumah orang Bakugo—" ucapku panik sedangkan dia hanya tersenyum penuh dengan kemenangan yang ia dapat.
'Mengerikan' pikirku saat melihat senyumnya yang membuat bulu kuduk ku merinding tak karuan.
"Dia sudah matikan?" ucapnya yang membuatku diam. Kurasa aku sudah tidak merasakan hawa monster itu lagi.
"Ya. Selamat kau sudah membunuhnya. Sekarang ayo kita balik ke sekolah. Aku nggak mau di bilang tukang bolos." ucapku berjalan kearah sekolah.
"Untuk apa ke sekolah lagi. Coba kau lihat sekarang jam berapa?" ucap Bakugo yang membuatku memeriksa hp ku dan melihat sekarang jam berapa?!
'What??jadi seharian ini aku dan dia hanya melawan Andro tanpa tau waktu di luar sekolah.
Ya ampun apa yang sekarang harus aku lakukan, nanti kalau ketemu ibu dan ayah di rumah aku harus bilang apa?!'pikirku panik sambil mondar mandir lalu meletakan tanganku di daguku dan mulai bergugam. Itu sudah menjadi kebiasaan ku kalau aku banyak berpikir dengan keadaan panik."Oy! Hentikan gugaman mu itu. Membuatku risih, bodoh. Ayo cepat kita pulang saja." ucapnya yang membuatku sadar lalu menggangguk mengikuti Bakugo pulang.
"Woy, tas kita belum ke bawa ngaco!!" teriak ku padanya yang saat ini mulai menjauh tapi tiba tiba ia mundur dan berjalan bersamaku ke sekolah kemudian kamipun mengambil tas dan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adro Fighter
FanfictionDi saat dunia mulai di jajah oleh monster bernama "Andro". Hidup seorang gadis berubah. Lelaki yang misterius dan entah dari mana tiba tiba menyelamatkannya. "Sudah ku bilang ikut aja denganku. Aku yakin kau memiliki kemampuan itu." "Masalahnya aku...