~12~

64 9 0
                                    

POV (Y/n)

Melihat Todoroki saat ini mengingatkan ku pada teman SMP yang saat itu di paksa terus belajar menjadi nomor 1 di sekolah. Bukan hanya nilai tapi perilaku dan sikap nya, pokoknya dia tuh udah kaya robot di suruh ini itu sama ortunya nurut.

'Jangan bilang orang tuanya juga sama kaya tuh murid? Itu sebabnya dia memiliki luka bakar di mata kirinya.' Pikir ku menatap Todoroki yang terus menerus menggunakan Quirk es nya.

Kalau di pikir pikir lagi Todoroki punya 1 Quirk lagi tapi kenapa nggak di gunakan? Apa karena ayahnya itu? Tapi itu kan Quirk milik dia bukan ayahnya.

'Jangan bilang ayahnya itu yang memiliki jenggot berapi? Eh masa, kagak mirip tuh.'

Nah kan mulai ngaco lagi!

Aku terus memperhatikan apa yang Todoroki lakukan di mulai dari tingkah lakunya hingga sorot matanya. Entah kenapa aku tidak suka dengan sorot mata Todoroki.

'Dia seperti menahan rasa sakit dan kebencian seorang diri.'

POV end (Y/n)

Perlahan tubuh sebelah kanan Todoroki membeku karena mengeluarkan terlalu banyak Quirk es nya. Yang tentunya di sadari oleh (y/n). Mata (e/c) menatap menyala penuh kekesalan.

(Y/n) langsung menarik tangan kiri Todoroki untuk berlari bersama nya yang tentu membuatnya kaget.

"Apa yang kau lakukan?"

"Berisik, ikut saja lah!" Balas (y/n) judes sambil berlari dan berhenti di lapangan kosong. Tak sampai di situ (y/n) juga memegang kedua tangan Todoroki dengan erat seakan menyalurkan kehangatan.

"Dengarkan aku untuk kali ini dan jangan memotong sebelum aku selesai ngomong dengan mu!" Perintahnya yang tentu di respon dengan wajah datar Todoroki.

"Kau tidak bisa mengalahkan mereka dengan Quirk padat tapi bakar Andro itu hingga menjadi debu."

"Tapi—

"Sudah kubilang jangan memotong!" Teriak (y/n) saat Todoroki ingin berbicara.

Urat kekesalan sudah tercetak di jidat manis (y/n) karena tingkah Todoroki yang egois. Padahal Todoroki tau mana yang terbaik menyelesaikan permasalahan ini, tapi karena rasa benci pada ayahnya ia jadi berpikir bahwa Quirk apinya ini sama hal nya dengan Quirk Endeavor yang telah menyakiti ibunya.

Padahal dia tau batas penggunaan Quirknya yang berlebihan. Dia juga tau efek samping dari penggunakan Quirknya. Tapi kenapa tetap terus menggunakan nya?

"Aku tau kau memiliki 2 Quirk dan itu adalah es dan api tapi kau terus saja menggunakan Quirk es mu itu. Kau pikir dengan menggunakannya terus menerus kau bisa menang gitu? Nggak kan?!"

(Y/n) lalu menyatukan kedua tangan Todoroki dan mengarahkannya pada dada Todoroki. Todoroki hanya terus menatap setiap tindakan yang (y/n) lakukan, awal nya ia kesal dengan ucapannya tapi saat (y/n) melanjutkan omongannya lagi ia terkejut.

"Aku nggak tau apa alasan mu menggunakan salah satu Quirk mu tapi Quirk itu milik mu bukan milik siapapun. Yang mengatur dan menentukan segala hidupmu hanya dirimu sendiri Todoroki. Bukan orang lain, bukan kakak mu dan bukan orang tuamu, tapi kau. Kau lah orangnya."

"Kau ingin menjadi anggota Andro Fighter 'kan? Yang melindungi semua orang dengan cara mu sendiri. Melampaui apa yang di capai pendahulu Andro Fighter. Itu hanya dirimu, kau lah orangnya bukan yang lain. Kejarlah sebagai Todoroki Shoto."

Tinju (y/n) pun mendarat di dada Todoroki pelan. Setelah mencerna segala omongan (y/n), Todoroki memegang dadanya dan merasakan sesuatu. Perasaan yang dulu pernah ia rasakan bersama ibunya.

Perasaan disaat ia ingin bergabung dalam anggota Andro Fighter untuk menjadi sosok seperti All Might.

Perasaan itu hangat seperti kedua Quirknya yang menyatu dan di dorong semangat dari (y/n) orang asing yang bahkan tidak tau permasalahan Todoroki. Apa lagi selama ini dia sudah bersikap kasar dan cuek pada nya.

Kurva di bibir Todoroki pun melengkung ke atas seakan menemukan tujuan hidupnya lagi. Cahaya pada matanya mulai berbinar penuh harapan.

"Sekarang tunjukan pada dunia bahwa kau adalah Todoroki Shoto yang baru dan kalahkan para mahkluk laknat itu!" Ucap (y/n) sambil menunjuk para Andro yang datang.

"(Y/n) terima kasih, mulai sekarang aku akan manjadi anggota Andro Fighter yang melindungi semua orang." Ucap Todoroki yang mengeluarkan Quirk apinya. Tubuh sebelah kanan yang membeku kini mencair seiring dia mengarahkan semburan api kearah para Andro hingga hangus terbakar.

"YEY!! Mampus kau makhluk nggak ada akhlak jadi Andro panggang kan. Hahaha!" Ucap (y/n) senang sambil tertawa nggak jelas. Todoroki yang ada di sebelahnya pun hanya menggeleng geleng sambil tersenyum tipis melihat kelakuan (y/n).

"SI*LAN KENAPA KAU TAK MEMBERI KAN LOKASI MU, HAH! CARI MATI KAU KAP*RAT!" Teriak Bakugo yang tiba tiba datang liat para Andro hangus terbakar lalu mencengkram kepala (y/n) dengan penuh kasih sayang.

"SA-SAKIT BEGO, OY SAKIT NANTI PALA KU PECAH. OY, BAKUGO! " Teriak (y/n) yang kesakitan dan berusaha melepaskan cengkraman Bakugo. Karena tak berhasil diapun meminta bantuan Todoroki dengan tatapan memohon.

"Bakugo lepaskan (y/n). Dia baru saja membantu ku mengalahkan para Andro itu." Ucap Todoroki menenangkan Bakugo tapi malah dia juga kena imbasnya.

"KAU JUGA SAMA DASAR SETENGAH SETENGAH SI*ALAN. KU LEDAKAN KAU HINGGA HANGUS!" Teriak Bakugo yang mulai mengeluarkan ledakan ledakan kecil di tangannya.

Dan hari itu suasana di taman di penuhi oleh teriakan dan makian dari seorang Bakugo katsuki. (y/n) yang mendengar itu hanya cuek nggak peduli walaupun nanti dia harus pergi ke dokter THT untuk pemeriksaan telinga. Sedangkan Todoroki senang mendapat kembali sesuatu harapan yang selama ini hilang dalam hidupnya.

Terutama (y/n) yang membuat jantungnya berdetak kencang dan perasaan tidak menentu karena senyum hangat dan perilaku lucunya.

'Aku ingin melindungi seseorang yang berharga lagi dan tak akan ku lepaskan.'






















































Maafkan author yang lama nggak lanjutin cerita ini karena nggak punya kuota dan kadang juga mepet sama kerjaan😭😭

Oiya jangan lupa vote dan komen ya..

Author tunggu komennya loh boleh kritik, saran ataupun...

Bye bye tunggu chapter selanjutnya ya👋👋

Adro FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang