~2~

89 14 0
                                    

Pagi hari yang damai dengan sinar mentari yang indah menerangi bumi...........
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















"Kenapa kau mengikutiku lagi!!" teriak (y/n) saat berjalan di perbatasan jalan. Dia risih di ikuti terus oleh Bakugo.

"Kau.... Bantu aku menjadi pemburu no. 1 di dunia!!" ucap Bakugo terdengar semangat tapi tidak dengan (y/n).

"Nggak mau emangnya aku ibumu yang harus nurutin kata kata kamu!!"

"Apa kau bilang!!"

"Seterah aku dong, ini kan hidupku." ucap (y/n) mengakhiri percakapan lalu berlalu menjauh dari Bakugo. Ia yang di tinggal pun diam diam tersenyum kecil dengan apa yang terjadi tadi.

~di sekolah~

"Anak anak kita kedatangan murid baru." ucap pak guru yang membuat (y/n) memperhatikan kedepan dan terkejut bukan main.

"Kau!!!" teriaknya seakan melihat hantu dalam film horor. Sedangkan yang menjadi objek hanya memasang wajah datar.

"Namaku Bakugou Katsuki. Jika tidak jelas tujuan kalian mendekatiku. Akan ku ledakan kalian!!" ucap Bakugo yang membuat (y/n) serangan jantung.

'Anak ini ingin mencari gara gara pada yang lain ya?!'

"Baiklah. Duduklah di dekat
(y/n)." ucap sang guru yang membuat (y/n) syok.

"Tunggu dulu pak! Kenapa saya harus duduk semeja dengannya?!" tanya (y/n) mendadak. Sang guru hanya memandang (y/n) tajam. Membuat sang embun terdiam sedangkan Bakugo tersenyum dengan wajah penuh kemenangan yang menambah kesal (y/n).

~~Jam Istirahat~~

"(Y/n) nggak ke kantin?!" tanya salah satu temannya.

"Nggak lagi bawa bekal." ucap
(y/n) membuat teman temannya mengangguk lalu pergi. Saat sedang asik makan bekalnya, tiba tiba dia di kejutkan dengan keberadaan Bakugo di depan mejanya.

"A—apa yang kau lakukan di sini. Sana pergi." ucapnya mengusir Bakugo.

"Siapa kau?!" ucap Bakugo santai yang membuat (y/n) terdiam. Menahan kekesalannya.

"Seterah!!" ucap (y/n) cuek lalu makan bekalnya lagi tanpa hambatan. Dan disana Bakugo masih memperhatikan gerak gerik sang gadis dengan wajah datarnya.

"Kenapa nggak jajan di kantin?" tanya Bakugo santai.

"Nggak ada duit." ucap (y/n) selow tanpa dosa dan terus memakan bekalnya.

"Kau sendiri?!"

"Males." ucap Bakugo enteng sambil minum A*ua yang membuat (y/n) tersendak makanannya. Bakugo yang melihatnya tersendak pun langsung memberikan airnya.

"Uhuk...uhuk..uhuk... Makasih." ucap (y/n) sambil memberikan air Bakugo padanya.

'Dia mau aku mati muda ya?! Masa ke kantin aja males. Udah gitu nggak ngapa ngapaain di sini cuma liatin kelas doang. Apa bagusnya coba'batinya sedikit kesal

"Bodoh, makanya makan itu pelan pelan. Kaya belom makan pagi aja." ucapnya sedikit mengomel.

"Emang." ucap (y/n) singkat dengan wajah datarnya. Yang mendapat geraman dari Bakugo.

'Makan tuh, emang enak di gituin' batinnya senang menggerjai Bakugo.

Setelah makan merekapun masuk kembali namun suasana kali kedua masuk lebih berat dari sebelumnya.

"A....apa yang te..terjadi pada pak Hermansyah?" ucap (y/n) dengan keringat dingin dan pupil matanya yang melebar. Badannya gemetar hebat.

"Apa yang kau rasakan!!" teriak Bakugo pada (y/n) membuat semuanya menatapnya binggung dan aneh.

"Wah...wah...wah.... Sepertinya ada anak yang ribut di kelasku." ucap pak Hermansyah menatap dan kearah (y/n). Ia yang melihat hal itupun menatap takut guru di depannya.

"Di mana tata krama mu. Ayo berdiri di depan." ucapnya yang menunjuk (y/n).

'Mati aku!!' batin (y/n) berteriak.

'Selamat tinggal dunia........' pikirnya pasrah lalu mengeser mejanya untuk maju ke depan. Saat dia maju ke depan tiba tiba tangannya di tarik oleh Bakugo yang berusaha untuk menghentikannya.

"Saya juga harus kedepan lah pak. Saya kan yang teriak teriak kan nggak adil cuma dia doang yang kedepan." ucap Bakugo dengan wajah nyolotnya.

'Nyari mati ya kau!!' pikir (y/n) memandang ngeri Bakugo lalu memandang guruku yang kerasukan ini.

"Kau tidak usah. Lagi pula 'rasa wanita ini lebih enak' kau berteriak untuk menyadarkanya yang sedang benggong di pelajaran ku." ucapnya

Bakugo yang mengerti kata sang guru pun mengeluarkan pedangnya. Menarik (y/n) ke dalam pelukannya yang menbuat (y/n) kaget dan merona.

"Apa yang kau lakukan Bakugo!!" ucap (y/n) yang panik.

Adro FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang