Malam harinya benar benar sebuah keajaiban....
Orang tua ku tidak ada di rumah katanya sih mau mampir ke tetangga sebelah mau kasih bingkisan karena sudah menjaga adik ku. Jadi aku tidak di curigai saat pulang dari sekolah deh. Tenang sudah kecemasan dan ketakutan ku. Enaknya sih nonton tv sambil nyemil dan minum yang seger.
Awalnya sih adem anyem aja,eh entah kenapa tiba tiba muncul seseorang bersama dengan ortu ku. Seketika suasana di sini hancur berdebu debu kaya ada panas panasnya gitu. Ya kalau orangnya cakep sama baik mah nggak papa pokoknya yang aku kenal lah. Dah ini udah kepala kaya duren mukanya ngeselin lagi. Ya iya siapa lagi kalau bukan Bakugo Katsuki yang membuat hidupku berantakan belakangan ini.
'Hancur sudah mood ku untuk bersantai.'
"(Y/N) ini anak tetangga kita katanya dia satu kelas sama kamu. Nggak papa kan ajak dia nginep di rumah, soalnya ibu bapaknya mau pergi ke rumah saudaranya." Ucap ibu ku yang membuatku kaget plus syok.
"Kenapa dia nggak ikut aja? Bukannya lebih baik dia ikut ortunya biar nggak kenapa kenapa." Ucapku menolak nya halus.
"Males!" Ucap Laki laki duren tanpa bersalah sama sekali yang membuatku menahan amarah.
"Ibu..ayah... Lebih baik dia di dalam rumahnya aja dari pada dia disini. Bukannya lebih nyaman di rumah sendiri?" Tanya ku menatapnya tajam yang hanya di bales dengan tatapan datar miliknya.
"Sudah tidak apa apa lagi pula-
"Kakak malu cama pacal!" Ucap adik ku tiba tiba yang membuatku syok dan membatu. Seketika aku menatap adikku dengan aura hitam pekat.
' ini adik nggak tau di untung. Bukannya diem aja di kamar malah keluar bawa api. Ok fix bukan adik ku.'
"Wah....sejak kapan (Y/N) punya pacar hm?!" Ucap ayah ku dengan aura yang menyeramkan membuatku gugup dan menelan ludah takut. Ayo lah ayah masa percaya sama bocah ingusan kaya dia dari pada anak pertamanya sendiri yang hampir dewasa ini.
"Bu-bukan yah, percaya deh. Mana mau aku sama duren perjalan ini. Dia bisanya aja marah marah nggak jelas. Ngapain juga pacaran sama dia, nggak ada faedahnya." Ucapku yang mulus udah kaya jalan tol. Aku yakin saat ini laki laki duren itu sedang menahan amarahnya padaku.
Lihat wajahnya sedikit memerah dengan matanya yang berkerut kerut nggak jelas. Puas sudah rasa kesal ku padanya. Apa dia akan membalas ku? Ho ho ho coba saja!! Paling nggak nanti rambut durennya ilang.
POV end (Y/N)
"Sebenarnya hubungan kami belum sampai di situ. Kami hanya teman sekelas saja. Maaf mengganggu kalian sebaiknya aku di rumah saja, takut merepotkan kalian disini." Ucap Bakugo dengan senyum kecil yang terlihat menawan di mata orang tua dan adik (Y/N) tapi tidak dengan (Y/N) yang merinding ngeri.
"Aduh....nggak papa kok, ya ampun nak Bakugo ini biasa saja. Ya udah ayo masuk."
"Ta-tapi, ta-tapi-
"Et, ini sudah di putus kan. Nak Bakugo akan menginap di rumah kita malam ini. Tidak ada bantahan dan lagi dia itu tidur di kamar tamu bukan di kamarmu." Ucap ibu (Y/N) tegas yang membuatnya kicep lalu memandang ayahnya untuk meminta pertolongan. Ayah (Y/N) mah cuma angkat bahu nggak tau hanya menurut saja dari pada di suruh tidur di luar yang dingin.
(Y/N) yang merasa tidak ada lagi perkataan dan yang membelanya dia hanya diam memandang Bakugo yang saat ini meliriknya tersenyum angkuh penuh kemenangan seakan akan meledek usahanya yang gagal.
' Dasar menyebalkan!! ' pikir (Y/N) yang melihat Bakugo menjauh dengan tatapan kesalnya yang tanpa sadar membuatnya duduk di sofa. Lemah, letih, lesu. Sepertinya (Y/N) butuh obat anemia kalau nggak obat sakit kepala untuk menghadapi Bakugo Katsuki yang licik bagai rubah ini.
'Mudah mudahan nggak terjadi apa apa.' pikir (Y/N) menghelang nafas lalu menonton acara di tv.
|Malam jam 22.30|
Saat ini (Y/N) sedang tidur nyenyak di kamarnya hingga tanpa sadar seseorang menyelinap di kamarnya yang gelap. Sosoknya menatap (Y/N) dengan mata merah yang menyala terang di balik kegelapan.
POV......
"Apa pun yang terjadi aku akan melindungi mu dari para bedebah sialan itu." Ucap ku sambil mengelus lembut rambut (h/c) (h/l) nya.
Indah
Sosok yang benar benar mengagumkan tapi sulit untuk didapat. Seperti bunga yang indah dan langka di kelilingi binatang buas. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya bahkan harus mengeluarkan banyak darah.
'Bagaimanapun aku tidak akan membiarkan kejadian beberapa tahun yang lalu terjadi lagi' pikirku penuh dengan tekad.
Aku terus menatap (Y/N) dengan tatapan lembut sebelum aku membangunkannya kemudian menjauh dari (Y/N) dan menghilang.
|Pagi Harinya....|
'perasaan tadi ada yang ngelus rambut ku......." Ucap (Y/N) sambil menyentuh rambutnya. Tatapan yang ia keluarkan lembut seperti menyukai sentuhan hangat tersebut.
'Ah paling hanya halusinasi ku saja' pikirnya lagi menggeleng-geleng menolak pikiran pertamanya tadi lalu bangun dari kasurnya untuk bersiap-siap mandi dan berangkat sekolah.
"Bangun woy!!"ucap Bakugo membangunkan (Y/N) yang saat ini sedang mandi dan kaget dengan teriakan Bakugo yang menggelegar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adro Fighter
Fiksi PenggemarDi saat dunia mulai di jajah oleh monster bernama "Andro". Hidup seorang gadis berubah. Lelaki yang misterius dan entah dari mana tiba tiba menyelamatkannya. "Sudah ku bilang ikut aja denganku. Aku yakin kau memiliki kemampuan itu." "Masalahnya aku...