~6~

64 12 1
                                    

Sudah 5 hari setelah Bakugo berkata begitu pada (y/n) yang tentu saja membuatnya mau tak mau ikut sebagai penebus kesalahannya atas berkata nya pada bakugo.

Nyesel iya marah juga iya tapi (y/n) tak bisa menolak. Mereka berdua saat ini berjalan menuju sebuah tempat yang (y/n) tau adalah warung makan Bu Anty. Sekilas warung makan itu tutup cukup lama dengan banyaknya debu dan puing bangunan yang hampir roboh.

"Kita mau ngapain di sini Bakugo?" Tanya (y/n) yang melihat sekitarnya.
Sepi tak ada aktivitas hanya ada orang berlalu lalang di sekitar tanpa minat.

"Lihat saja dan jaga matamu untuk fokus padaku jangan lihat yang lain." Ucap Bakugo yang membuat kedua mata (y/n) menyipit mencurigakan.

"Serius! Lagi pula ada apa dengan warung makan Bu Anty? Apa ada Andro? Tapi aku tidak merasakan aura mereka." Ucap (y/n) yang benar benar kesal namun tak lama ia di buat menganga dengan apa yang di lakukan Bakugo.

Warung makan yang tadinya tua dan lapuk berubah menjadi tempat bawah tanah yang super canggih dan megah. Padahal yang di lakukan Bakugo hanya menekan tulisan Anty di retakan kayu dan berubah.

'Hebat!' pikir (y/n) yang masih tertegun dengan semua itu hingga menghiraukan panggilan dari Bakugo.

"Ayo masuk" ucap Bakugo pada sosok (y/n) yang membuatnya kesal karena kurangnya respon dari wanita di sampingnya.

Dengan cepat Bakugo menarik (y/n) kedalam dan ruang bawa tanah yang tadi di lihat (y/n) tertutup cepat dan berganti menjadi tempat semula.

"Keren! Kita ada di mana? Ini seperti tempat rahasia di film film gitu" Tanya (y/n) yang terus melihat lihat sekelilingnya.

"Kita ada di markas pemburu Andro akan ku perkenalkan kau dengan sensei ku."ucap Bakugo yang membuat (y/n) cengo.

'Tadi dia bicara apa? Sensi? Sense?' pikir (y/n) yang mendadak menjadi bego dan terus mengikuti Bakugo yang terus membawanya ke dalam dan terkejut dengan sosok lelaki yang bersandar di dinding dengan baju hitam dan beberapa lembar kain di lehernya.

(Y/n) juga melihat ada kaca mata tergantung di lehernya. Rambut yang gondrong dengan wajah sedikit lesu membuat siapa saja tau kalau sosok di depannya kekurangan tidur.

"Akhirnya kau datang juga Bakugo." Ucap sosok tersebut yang membuat Bakugo mendesis lalu menarik (y/n) mendekat padanya.

"Aku membawa partner sensei, jadi aku bisa ikut pemburuan Andro secara kelompokkan?" Tanya Bakugo dengan nada bangga sedangan (y/n) hanya menatapnya yang ingin sekali memukul kepala durian itu.

"Partner mu tak boleh sembarang bocah apa lagi sosok di depanku ini orang asing yang tak tau cara membela diri." Ucapnya yang menatap (y/n) dengan mata merah menyalanya.

"Maaf kalau saya tak bisa membela diri tapi sosok berkepala duren ini duluan yang mengajak saya dan memaksa untuk masuk dalam pemburuan Andro." Ucap (y/n) dengan urat kekesalan di pelipisnya.

"Asal anda tau saya juga tidak ingin ikut dalam pertempuran ini tapi karena saya masih memiliki orang orang tersayang yang harus saya lindungi saya harus mengikuti pertarungan Andro ini." Lanjut (y/n) yang saat ini menatap mata sosok di depannya ini dengan keseriusan.

Lagi pula (y/n) jujur dengan perkataannya. Dia masih sayang keluarganya dan masih mencintai negara santuy nya. Oh, jangan lupa dia masih menantikan anime kesayangannya melanjutkan season terbarunya yang akan liris tak lama lagi.

Respon yang di berikan oleh (y/n) membuat sosok lelaki bernama Aizawa Shota terteguh dan terdiam. Antara mengagumi dan meremehkan wanita di depannya.

"Banyak hal akan terjadi kedepannya. Apa kau siap dengan itu semua? Dan lagi aku menyuruh mu untuk menyelesaikan musim bukan membawa wanita kecil ini kehadapan ku Bakugo." Ucap Aizawa yang menatap malas Bakugo yang saat ini dengan santuy bersandar di dinding sambil garuk-garuk kuping kanannya.

"Hah! Kau akan tau saat dia akan menunjukan kehebatannya di tempat latihan." Ucap Bakugo santai yang membuat (y/n) meringis dengan jawaban tak sopan darinya.

'Ini anak belajar bar bar dari mana sih? Bahkan sama orang yang lebih tua aja tetap ngegas. Dasar geranat berjalan.' pikir (y/n) yang saat ini tangannya gatel ingin memukul Bakugo sekeras mungkin.

"Haahh, seterah kau saja. Ayo kalian ikut aku." Ucapnya yang membuat kamu dan Bakugo mengikutinya di depan sebuah lift dan masuk kedalam.

Saat lift bergerak keatas (y/n) bisa melihat di luar ruangan yang di penuhi beberapa alat canggih tiba tiba berubah seiring bertambahnya jumlah lift.

Di sana (y/n) merasa aura dan tekanan yang laut biasa membuatnya menatap sesuatu di sana. Penglihatannya menatap kerangka besar dengan beberapa sisa daging di sana.

'Gila auranya Andronya kuat banget dan apa apaan bangkai Andronya itu. Sangat mengerikan!' batinnya yang mulai berkeringat dingin. Berusaha tetap tenang namun gagal dengan bangkai Andro yang besar di balik kaca transparan lift tersebut.

(Y/n) tak tau kalau kelakuannya tersebut di perhatikan oleh kedua lelaki berbeda usia. Gerak geriknya benar benar membuat Aizawa tertarik karena selama ini tak ada satupun manusia biasa yang bisa merasakan aura Andro bahkan setelah mereka (Andro) sudah mati berabad abad yang lalu.

'Ini menarik.' Pikirnya yang saat ini memiliki rencana kedepannya untuk sosok Bakugo dan (y/n).












'Sampe lantai berapa sih nih gedung perasaan kagak segede yang di lihat tapi lantainya udah kaya menyentuh langit.' batin (y/n) yang horor melihat lantai gedung yang kagak jelas ini.











Jangan lupa vote dan komen cerita author karena vote dan komen dari kalian membantu Thor jadi semangat lanjutin chapter selanjutnya..... Terima kasih👋😊
.
.
.

Adro FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang