18

17.3K 1.2K 42
                                    

Hari pun berganti, Jennie membawa mobilnya sendiri karena Lisa tidak menjemputnya bahkan memberi kabarnya pun tidak.

Orang tua Jennie selalu bertanya tentang Lisa tapi, Jennie tidak pernah memberi tahunya, Alasan Jennie adalah karena Lisa sedang sibuk.

Hari ini, Jennie akan menemui Lisa, ia ingin menjelaskan semuanya tentang kemarin.
Sesudah pulang kuliah dia langsung bergegas untuk pergi ke kampus Lisa. Di perjalanan, Jennie sangat gugup saat dia akan menatap wajah Lisa yang sudah beberapa hari terakhir tidak pernah ia lihat.

Sesampainya di kampus Lisa, Jennie menunggu di depan gerbang dan melihati satu persatu semua orang yang sedang berjalan keluar, ia pun keluar dari mobil saat melihat Lisa sedang berjalan menuju parkiran.

"Lisa-ah?" Panggilnya.

Lisa melihat kebelakang, ia hanya melirik saja dan tetap berjalan menuju mobilnya.

Jennie berlarian mengejar Lisa

"Kenapa tidak menjawab?" Tanya Jennie ngos-ngosan.

Lisa melirik dan mentatap Jennie malas "Aku tidak ingin menganggumu dan pacarmu itu"

Jennie menatap mata Lisa dengan serius, "Siapa yang kau sebut pacarku?"

"Siapa lagi jika bukan lelaki kemarin yang makan bersama dengamu"

"Mianhae, Aku akan menjelaskan semuanya" Ujar Jennie menunduk.

"Baiklah, Masuklah kedalam mobilku"

Lisa dan Jennie berjalan menuju mobil Lisa.

"Masuklah, Kau bisa menjelaskan semuanya disini!" Ucap Lisa dingin.

Jennie pun masuk kedalam mobil Lisa.

"Apa yang ingin kau jelaskan?" Tanya Lisa.

"Lelaki itu bukan lah pacarku"

Lisa menatap wajah Jennie, "Terus? Apakah dia selingkuhan mu?"

"Apa kau sudah gila? Berhentilah untuk bicara jika dia pacar atau selingkuhan ku" Ucap Jennie kesal.

Jennie pun menundukan kepalanya dan melanjutkan ucapannya, "Dia hanya temanku"

"Teman? Jika teman kenapa kau tidak bilang dari awal?"

"Maafkan aku"

"Percayalah kepadaku, Aku dan dia hanya sebatas teman saja"

"Apa kau sedang tidak berbohong?" Tanya Lisa malas.

"Sungguh aku tidak berbohong"

"Baiklah aku percaya, Jennie-ah beberapa bulan lagi pernikahan kita akan segera berlangsung, Jadi kumohon jauhi laki-laki itu" Ucap Lisa serius.

"Aku berjanji" Jennie pun tersenyum.

"Jadi kita baikkan?" Tanya Lisa.

"Hemm..Kenapa kamu tidak memberi kabar?"

"Aku hanya mengetes mu saja, Dan ternyata kamu sungguh mencintaiku" Ucap Lisa genit.

"Aku tidak suka jika kamu tidak memberiku kabar"

"Mangakanya jangan buat aku cemburu"

Jennie hanya terkekeh mendengar perkataan Lisa.

"Jennie-ah, Maafkan aku karena tidak menjemputmu"

"Tidak masalah lagian aku membawa mobilku"

"Bukankah mobilmu dijual?" Tanya Lisa heran.

"Papaku hanya berbohong, Agar kamu bisa menjemputku setiap harinya"

Awal Perjodohan . Jenlisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang