Chapter 16 ( Momoi Itu Baik )

1K 107 3
                                    

Hola minna etto character saia hanya pinjam dari Fujimaki tadatoshi dan sisanya maklumilah :v

Ok, em etto happy Readings~
Jangan lupa Vote dan Voment ya minna!

Warning : Typo bertebaran:v
(Ingat gambar diatas hanya pemanis :))
Anggep aja gambar diatas itu Jian ok 😘...

___Happy Readings___

Hari ini Jian membuka matanya setelah kemarin pingsan dan dibawa Key kerumah sakit yang sama dengan Name.

Tentu saja bukan lewat pintu depan dimana banyak wartawan yang selalu stay saat Name sakit, Apalagi sejak wartawan mengetahui Name yang terkena Bully disekolah dengan Nama Jian yang bersanding dengannya.

Meski belum dikonfirmasi pihak Agency milik Name tetapi tetap saja, berita itu sudah terdengar diseluruh penjuru dan tidak sedikit juga yang mendatangi sekolah untuk mengetahui hal itu lebih lanjut.

"Ungghh... "

Jian membuka matanya dan melihat langit-langit putih juga bau obat-obatan khas rumah sakit.

Seingatnya ia sedang ada dirumahnya, Mengganti perban Luka dikakinya yang darahnya sudah keluar banyak dan mengotori bajunya sampai mendengar suara bel dan teriakan seseorang yang ia rasa familiar.

"Jian, Kau bisa mendengarku? Apa perlu kupanggilkan dokter?" tanya Key.

Key memang sejak kemarin malam menemaninya dikamar inap, Setelah memberitahu Name sebelumnya dan melarang Name yang tentu saja mau ikut melihat keadaannya.

Karena Name sangat keras kepala akhirnya kamar rawat inapnya dijadikan satu dengan Jian, Ya meski ada beberapa perdebatan lagi dengan Manager tercintanya tapi siapa yang bisa melarangnya?

"Key-senpai? Aku dimana?" tanya Jian, Jian mencoba mendudukan dirinya dengan bantuan Key yang langsung sigap membantunya tadi.

"Kau ada dirumah sakit, Kenapa dengan kakimu? Kau tau, Jika saja aku tak kerumahmu kemarin mungkin sekarang kau sudah tinggal nama karena kehabisan darah!" ucap Key Kesal.

Sejujurnya Key sangat khawatir pada 'adik kelas' nya ini, Apalagi keadaannya tidak jauh berbeda dengan Name meski tidak separah Name(?).

Ah, Omong-omong Name keadaannya sudah lebih baik dari kemarin, Dia bisa berbicara dan menggerakan badannya meski masih terasa sakit sekarang ini.

Kalian tidak lupakan Your Name Suka rasa sakit? Jadi dia tak butuh waktu lama untuk memulihkan luka-luka nya.

"Key-nii!!! Jian-senpai baru sadar sudah dimarahin aja!" ucap Name kesal.

Jian melihat kesebelah ranjang yang ditempatinya Name disana sedang duduk bersandar pada ranjangnya juga dengan keadaan yang sudah lebih baik dari yang terakhir Jian lihat.

"Name? Kau sudah lebih baik?"

Jian melihat Name khawatir meski waktu itu dia sudah melakukan pertolongan pertama padanya tetap saja Jian merasa bertanggung jawab pada keadaan Name atas kelakuan Mantan Sahabatnya, Momoi.

"Hehe, Ne! Aku sudah lebih baik dari terakhir senpai merawatku" ucap Name ceria dengan senyuman yang mengembang pada wajahnya yang masih terdapat lebam dan goresan luka.

"Gomen, Aku tak bisa menyelamatkan mu lebih cepat andai aku bisa menggagalkan rencana Satsuki pasti kau tidak jadi begini... " lirih Jian.

Jian sepertinya lupa akan keberadaan satu orang lagi disana yang tak lain adalah Kakanya Name, Key.

"Mou ie... Senpai sudah lakukan yang senpai bisa, itu bahkan lebih dari cukup apalagi senpai juga memberikanku pengobatan pertama Arigatou" ucap Name tulus.

Name sudah merasa Nyaman hanya dengan menatap mata penuh sorot khawatir milik Jian, Apalagi mengingat perlakuan Jian padanya saat dibully oleh kelompok Momoi bukannya ikutan menyakitinya ia justru menolongnya.

"Jadi yang buat Name seperti ini itu Momoi?" tanya Key setelah keheningan beberapa menit lalu.

"Apa yang membuatmu seperti ini Momoi juga? " tanya Key geram.

Key bahkan masih ingat bagaimana dengan menjijikannya Momoi menggelayuti lengannya dan mengatakan bahwa Jian yang bersalah.

Key sangat marah saat ini, dua gadis penting baginya diperlakukan dengan sepeti ini!

"Momoi kenapa sangat Jahat pada kalian? Apa salah kalian sih?!!"

Key rasanya sangat ingin mencabik-cabik wajah sok cantik milik Momoi jika tak ingat dia itu perempuan.

"Satsuki tidak jahat, Satsuki itu baik! " bantah Jian.

Name menatap Jian bingung, Bukankah yang menyebabkan dia dan Name seperti ini itu Momoi? Lantas kenapa Momoi terlihat baik dimata Jian?

"Satsuki hanya salah berteman, Dia baik, Dia malaikatku. Percayalah padaku" lirih Jian.

Jian menundukkan kepalanya kebawah, mengamati kedua tangannya yang saling menggenggam erat diatas selimut rumah sakit.

"Satsuki baik, Dia dulu sangat baik. Dia menyelamatiku dulu, dia hanya sedih dan frustasi karena Key-senpai tidak meliriknya. Dia menyukaimu senpai" ucap Jian, menatap Key yang terkejut atas ucapannya.

"Satsuki frustasi saat kau mencampakkan nya terus apalagi keadaannya saat itu sangat tidak Bagus untuk Satsuki, jadi dia berteman dengan para badgirls agar lebih mudah mendapatkan perhatianmu. Itu sebabnya ia seperti ini sekarang" ucap Jian mian pelan.

'Aku juga mencintaimu senpai, Tapi aku memilih merelakanmu demi Sahabatku'

"Momoi itu Baik?" gumam Name yang dibalas anggukan Jian.

"Percayalah padaku, sebenarnya Satsuki tidak ingin menyakitimu hanya saja para badgirls itu menghasutnya. Dia baik Name... " lirih Jian.

Name menatap kedua mata Jian yang terlihat berkaca-kaca dan menganggukan kepala, Meski yang menyebabkannya seperti ini itu Momoi dia yakin akan apa yang diucapkan Jian.

Karena sewaktu Momoi mau melukainya terlihat tatapan Amarah, Sedih, Kecewa, Kesal dan tatapan Kosong yang ada diiris matanya.

Seolah perasaannya dipaksa melakukan hal yang bertolak belakang dengan hatinya.

"Name? Kau percaya?"

Key menatap Name heran, Bagaimana bisa adiknya percaya begitu saja pada teman orang yang sudah menyakitinya?

"Entahlah... Tapi Key-nii aku yakin"

"Momoi itu baik"

The AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang