Chapter 19 ( Bukan Momoi )

825 95 2
                                    

Hola minna etto character saia hanya pinjam dari Fujimaki tadatoshi dan sisanya maklumilah :v

Ok, em etto happy Readings~
Jangan lupa Vote dan Voment ya minna!

Warning : Typo bertebaran:v
(Ingat gambar diatas hanya pemanis :))
Anggep aja gambar diatas itu Momoi ok 😘...

___Happy Readings___

Momoi berjalan kesekolah pagi-pagi sekali.

Setelah bangun dengan sangat tidak nyaman subuh tadi ia langsung bersiap-siap kesekolah.

"Hah... Lagi-lagi sekolah masih sepi"

Momoi berjalan dengan langkah angkuh kekelasnya, sepanjang lorong sekolah masih sepi karna itu masih pukul lima pagi.

Tap...

Tap...

Tap...

Kriett...

Setelah sampai diambang pintu kelasnya Momoi melihat surai coklat keemasan disalah satu bangku dekat jendela, irisnya bertatapan dengan pemilik surai itu dan langsung membuang pandangan.

"Ohayou Satsuki-chan" sapa Jian.

Ya, Jian kemarin diperbolehkan untuk pulang lebih cepat ah tidak lebih tepatnya Memaksa pulang lebih awal dari seharusnya.

"Hah! Sudah datang kembali kau? Bagaimana hadiahku? Masih belum cukup?" tanya Momoi.

Momoi berjalan angkuh kehadapan Jian menatapnya sinis dan angkuh, dan jika dilihat lebih jelas tangan Momoi sedang gemetar kecil.

"Cukup, Terima kasih hadiahnya Satsuki kurasa itu cukup sebagai balasan karna aku tidak dapat menghentikanmu. Arigatou..."

Jian tersenyum manis sudut bibirnya masih terdapat plester luka dan bahkan dipipi dan tangannya masih tertutupi plester juga, kakinya masih diperban hanya saja sudah tertutupi kaos kaki dan rok sekolahnya meski masih terlihat mengintip dari sana.

Momoi menatapnya terkejut dan langsung berganti dengan tatapan sinis menutupi sorot meminta maaf dari iris matanya.

"Cih! Memangnya siapa kau, hah? Sok mau menghentikanku segala"

"Aku? Aku Jian, apa kau lupa namaku?"

Jian tetap tersenyum, tangannya turun kekolong meja mengambil sesuatu disana.

"Jangan main main! Aku tak menanyakan namamu bakka! Apa otakmu bergeser, hah?  Aku menanyakan posisimu!"

Momoi menggeram marah, tangannya terkepal erat menunjukan jika emosinya sudah melonjak.

"Gomennasai, aku membuatmu kesal ya? Ah, aku ... sudahlah ada yang ingin aku beri saat ini"

Jian berdiri kesamping meja dan berhadapan dengan Momoi lalu mengulurkan sebatang coklat rasa almond pada Momoi dan menatap Momoi teduh, Momoi tersentak menatap Jian kaget.

"Maaf ya Satsuki-chan, aku janji tak akan mengulangi kesalahanku lagi"


•°•°•

"Maaf Satsuki-chan, aku janji tak akan mengulangi kesalahanku lagi"

"Kau janji?"

"Ha'i, sou dayo ne... Kau bisa memegang ucapanku"

"Ha'i, aku memaafkanmu Jian-chan"
°

•°•°

"Aku... Minta maaf karna meninggalkanmu waktu itu, tapi aku tak meminta maaf karna aku sudah menolong Name saat itu aku tak menganggap apa yang aku lakukan salah"

"Kau tau Satsuki-chan Keadaan Name sama seperti keadaanku saat itu? Aku tak bisa membiarkannya"

Jian menundukkan kepala, tangannya yang sedari tadi mengacungkan coklat pada Momoi meluruh keatas lantai.

"Aku sudah cukup menahan diriku Satsuki, tapi aku sakit! Sakit sekali rasanya saat melihatmu melakukan hal yang mereka lakukan dulu padaku kepada mereka"

"Aku berusaha keras menyadarkanmu, berusaha mengusir mereka agar menjauh darimu, aku hanya tak ingin kau terluka Satsuki"

"Tapi, Kenapa Satsuki? Nande? Nandemonai? Kumohon jangan seperti ini lagi... Kemana Satsukiku yang dulu? Kumohon jangan seperti ini lagi..."

"Satsuki itu orang yang baik! Dia malaikat! Dia malaikatku! Dia menolong orang yang lemah dan tertindas, bukan menghandik dan menindas! Apa kau kalah dengan rasa sakitmu itu? Bukankan ada aku? Apa itu tak cukup? Aku akan meminta Key Senpai menjadi milikmu, membantumu juga asal kau jangan seperti ini. Onegai... Hiks "

Jian menangis dalam diam sesekali terisak kecil.

"Kau... "

Momoi membuka mulutnya seperti mau mengatakan sesuatu dan tertutup kembali seolah tak jadi.

Matanya menutup erat dengan tangan terkepal disamping tubuhnya.

"Ah, Gomen aku malah menangis tak jelas begini. Satsu--"

Bruk...

"Hiks.. Hiks.. Gomennasai~ Gomennasai huwaaaaa...."

Hingga akhirnya Momoi kalah.

Momoi menubruk memeluk Jian erat dan menangis histeris.

Jian menatap momoi terkejut dan membalas pelukan Momoi tak kalah erat.

"Tak apa Satsuki-chan... Kau hanya melakukan sedikit kesalahan, tak apa"

Dan Jian tersenyum teduh.

The AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang