1 - (Jijik?)

5.9K 165 3
                                    

" Asholaatu khairumminannnaum "

Adzan sholat subuh sudah menggema. Saatnya kaum muslimin melaksanakan sholat subuh.

Satu per satu warga komplek keluar dari rumahnya untuk pergi ke masjid melaksanakan sholat subuh berjamaah.

"Eummmm....." Aku menguletkan badan ku, karna memang sudah terbiasa setiap bangun tidur aku seperti itu.

Hari ini aku telat bangun, biasanya aku bangun sebelum adzan subuh bergema, namun hari ini aku terbangun saat adzan sudah bergema.

Aku segera bangun dari ranjang ku dan tidak lupa membaca do'a bangun tidur, selesai membaca do'a aku langsung bergegas ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu.

Sekitar 15 menit aku mandi, aku segera melaksanakan sholat subuh.

*****

Aku sudah selesai sholat dan mengaji. Jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul 05 : 30. Hari ini adalah hari libur dan aku harus segera turun kelantai bawah untuk membantu umi menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi umiiiiiiiii" kebiasaan aku menyapa umi dengan kalimat itu dengan kesan penuh bahagia.

"Selamat pagi juga sayang" balasan umi sambil tersenyum.

"Umi hari ini masak menu apa?"

"Hari ini umi mau masak menu nasi goreng telur mata sapi bertoping nugget" umi menjawab sambil memotong bawang merah.

"Ohh... yaudah cila yang goreng nugget sama telur mata sapi nya miii"

"Tafadhdhol, Ihdzar sayang" ucap umi.

"iya miii"

Aku langsung mengambil nugget dan beberapa telur di dalam kulkas untuk aku goreng.

"Alhamdulillah udah jadi masakannya" ucap umi.

"Ayo umiii! Buruan bawa ke meja makan, cila udah laper banget niii"

Tanpa menjawab lagi, umi dan aku segera membawa nasi goreng telur mata sapi yang bertoping nugget ke atas meja makan.

Tak lama kemudian abi keluar dari kamar dengan pakaian santai nya, ya karena hari ini hari minggu hari liburnya abi dan juga aku, abi langsung menghampiri aku dan umi di ruang makan.

"Selamat pagi umi, selamat pagi cila!" sapaan abi kepada kami.

"Selamat pagi juga sayang" ucap umi yang membuatku jijik untuk mendengarnya. karna tak biasanya umi mengucapkan kalimat itu kepada abi di hadapan ku.

"Selamat pagi cila!" sapa abi sekali lagi kepadaku karna disapaan yang pertama aku tidak menjawabnya.

"E-eh iya abiselamat pagi juga" ucap ku terbata-bata.

"Kamu kenapa?" abi bertanya kepadaku.

'Ya allah abi. Kenapa harus nanya sih? Cila kan jadi bingung mau jawab apa'- batinku mengoceh.

"Engga apa apa biii" ucapku dengan gerak cepat.

"Hmm kayaknya si ada yang jijik karna mendengar umi nya memanggil sayang sama abinya, kan dia ga pernah denger kalo umi nya panggil abi nya dengan sayang di hadapannya. Baru kali ini dia denger, ya jadi begituuu dehh" ucapan umi menyindir karna mengetahui sebenarnya apa yg sedang terjadi padaku. Ingin sekali rasanya aku menendang nya sampai ke planet pluto. Eh astaghfirullahaladzim.

"Apa benar cila?" tanya abi tiba-tiba.

"hmm..." aku menjawab dengan berdehmm sambil menggaruk kepala ku yang sebenarnya tidak gatal.

Umi dan abi tertawa. Aku bingung dengan mereka, kenapa mereka malah tertawa?. Aku hanya diam dan menundukkan kepalaku, karna disitu aku sedang malu karna ditertawakkan umi dan abi.

"Cila kenapa kamu harus jiji?" umi bertanya kepadaku.

Aku mengangkat kepalaku dan berkata "Cila juga gatau, pokoknya kalo cila ngedenger ada cewe sama cowo ngomong sayang, bawaannya ni kuping cila pengen muntah dengernya. Contohnya itu kayak tadi"

"Kamu tuh ya aneh-aneh saja. Abi dan umi kan sudah sah, jadi tidak ada salahnya umi memanggil abi sayang" ucap umi.

"Nah betul tuh, gimana nanti kalo kamu sudah punya suami ya cil, apa kamu jijik juga kalo suami kamu manggil kamu sayang?" ucap abi sambil memajukkan kepala nya yang menghadapkan ke arah ku.

"Ih abi apansi! gajelas banget deh, nyambung-nyambung nya ke suami suami"

"Sstt sudah ah, kapan mau makannya kalau ngobrol terus!" lerai umi.

Setelah mendengar ucapan umi, aku dan abi stop mengoceh karna ingin menyantap nasi goreng telur mata sapi bertoping nugget yang aku dan umi buat.

Aku, abi dan umi sudah selesai makan. Aku akan pergi kedapur lagi bersama umi untuk membantu umi menyuci piring yang kotor.

Selesai mencuci piring, aku kembali ke kamar ku untuk membaca novel-novel islami yang ku punya.

***

JANGAN LUPA VOTEMENT NYA YA!!!!
LOVE U GUYS!!!❤

IMAM SAMPAI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang