Selesai membantu umi menyuci piring, aku langsung pergi ke kamarku yang terletak dilantai dua.
Sesampainya di kamar, aku mengambil salah satu buku novel yang tertata rapi di rak buku. Aku mengambil buku novel yang berjudul 'Cukup ar-Rahman sebagai maharku' aku sangat tertarik untuk membacanya. Buku itu aku beli waktu ada bazar di sekolah, aku membelinya 2 bulan yang lalu, tapi baru sekarang buku itu aku baca.
Aku sudah membaca novel itu sekitar 32 lembar lebih. Aku sangat terharu sekali dengan kisah percintaan yang diawali dari ta'aruf. Aku sangat suka dengan ceritanya. Disaat aku sedang asyik asyiknya membaca novel, tiba-tiba...
Drrtt.... Drtttt.... Drrtt....
Ponsel ku bergetar, tanda bahwa ada panggilan masuk. Aku mendecak sebal karna telah mengganggu keasyikanku membaca novel.
Aku berjalan dengan malas menuju meja belajar ku untuk mengambil ponselku. Setelah kuambil, ternyata panggilan masuk tersebut dari sahabatku yaitu, zahra. Awalnya muka ku kesal, dan setelah mengetahui bahwa siapa yang menelponku, wajah kesalku menjadi larut begitu saja.
Call
Assalamualaikum Zahra
Wa'alaikumsallam cila
Ada apa zah?
Kamu ada acara gak hari ini?
Enggak ada
Kita jalan-jalan yuk cil
Ahh ayuu, kebetulan bete banget aku hari libur dirumah
Yaudah ayok, tapi jalan-jalan kemana?
Kita ke Mall Taman Anggrek aja zah, kan udah lama kita gak kesana. Nanti disana kita belanja sama makan
Ohh yaudah, kalo gitu aku mau kabarin nada dulu ya. Nanti aku samper, kita pergi naik mobil ku aja. Jam 13:30 aku udah dirumah kamu
Oke deh
Yaudah aku tutup ya cil, assalamualaikum
Wa'alaikumsallam
Call ended
Selesai bercengkrama di telpon dengan zahra, aku segera turun ke lantai bawah untuk meminta izin kepada umi dan abi.
Kulihat umi dan abi sedang asyik nonton tv berdua di ruang tamu, aku segera menghampirinya.
"Assalamualaikum mibi" ucapku.
"Wa'alaikumsallam" jawab mereka bersamaan.
"Kamu tadi bilang mibi? Mibi apaan cil?" tanya umi penasaraan.
"Mibi itu umi abi, itu cila singkat biar ga kepanjangan" jelasku sebari tercengir.
Abi terkekeh "Ada ada saja kamu ini cill" kata abi.
"Mibi, cila mau main sama zahra dan nada jam setengah dua. Mibi ngizinin ga?"
"Umi ngizinin aja, yang penting jangan lama-lama" jawab umi.
"Abi juga ngizinin, yang penting ga pergi sama lelaki" sambung abi.
"Akhirnya diizinin. Makasih ya mibi.. Mwwuahh" ucapku sambil mencium pipi kedua orangtua ku dengan bergantian. Setelah menciumi mereka, aku langsung pergi ke kamar untuk cepat-cepat mengganti pakaian ku.
"Jadi... sekarang kita dipanggil cila itu mibi" ucap umi.
Abi terkekeh "Memang ada-ada saja anak ituuu"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAM SAMPAI SURGA
Não Ficção"Dengan surat Ar-Rahman kita dipertemukan dan dengan surat Ar-Rahman juga kita dipersatukan"